[Tahap Revisi]
Apakah tercipta untuk bersama atau Hanya bertemu untuk sementara?
Kamu, rindu paling sialan yang Masi setia ku simpan.
Cerita dipublikasikan: 1 mei 2024.
Ending:-----
💃: Hidupmu yang; "gini-gini aja" itu mungkin bisa jadi wishlist orang lain, please don't forget to be grateful.
Tolong tandai typo 🔍
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✿SEPULUH TAHUN KEMUDIAN✿ Ini lah kisah keselanjutan Anatha setelah sepuluh tahun kemudian.
Dimalam hari yang dingin, dengan suasana sedikit menegangkan karena di lokasi kantor polisi sudah terdapat sekitar 45 anak muda, yang tertangkap basah saat melakukan balapan liar dijalannan.
"Sudah berapa kali papa bilang sama kamu?! jangan berbuat macam-macam lagi yang menyangkut kantor polisi!"
Seorang ayah, memarahi anak laki-lakinya disamping halaman kantor polisi. Mata yang membulat seakan ingin keluar, urat-urat kepala yang sudah terlihat, tangan yang selalu ia kepal keras dan emosi yang tak pernah bisa ia pendam.
"Untung kamu masih punya papa yang bisa bantuin kamu keluar dari dalam sana! kalau kamu tidak punya papa lagi gimana?!"
Anak laki-laki itu hanya diam. Terlihat dari matanya saja ia sudah terlihat tidak mempedulikan orang tuanya berbicara.
Cowok berjaket hitam, celana jeans ketat terlihat sobek dikedua bagian lutut, dengan rambut yang acak-acakan dan memiliki tatapan mata yang tajam, Perkenalkan dia adalah Anatha Anggaraksa --umur 17 tahun.
"Sekarang ayok pulang!" Ajak paksa papa nya. Nama Rudi Rubiandino ---Pengusaha sukses.
✿♡✷♡✿ Minggu
"Natha! bangun sayang... ini sudah jam sepuluh!"
Ayunda Aini-- ibu Anatha, ia membuka tirai jendela kamar Anatha, membuat cahaya matahari yang cerah menerangi wajah Anatha yang terlihat sangat tampan. Ketika mata belum siap nerima kedatangan cahaya matahari, cowok yang berada diatas kasur itu pun menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya.
Ibu Ayunda menghelai nafas berat sembari menggelengkan kepalanya kesal. Ia kembali menarik selimut Anatha, "bangun, Natha!."
"Hmm" Anatha mengubah posisi tidurnya dengan membelakangi cahaya matahari. "Lima menit lagi, mi" Ucapnya.
"Maaamiiii, mamiii!" Suara tangisan anak laki-laki memasuki kamar Anatha dan berhasil membuat kuping Anatha sakit, dan tidak nyaman. Mengganggu ketenangan saja! Anatha menutupi kedua telinganya dengan bantal guling.
Ibu Ayunda berjalan mendekati anak laki-laki yang berada tepat diambang pintu kamar Anatha, "Aldo, kenapa sayang?" Tanya Ibu Ayunda dengan lembut.
Aldo Anggaraksa-- umur 3 tahun, adik Anatha. Aldo menangis karena celananya turun kebawah mengakibatkan ia susah untuk berjalan. "Anaaaa!" mulutnya terus terbuka lebar ketika menangis.