3. KOTA KELAHIRAN KU|

502 264 394
                                    

"Aku mencintainya bukan dengan hati dan pikiran, melainkan dengan jiwa. Sebab pikiran bisa lupa dan hati dapat berhenti berdetak, sedangkan jiwa akan selalu mengingat dan kekal abadi."
--Anatha🌿

Tolong tandai typo 🔍

KINI ANATHA bersama keempat temannya sedang berpergian ke luar kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KINI ANATHA bersama keempat temannya sedang berpergian ke luar kota. Ia ingin pergi ke kota kelahirannya, bernama Kota Cemara.

Dalam perjalanan, tiba-tiba Anatha teringat akan ucapan orang tuanya. "Jangan pernah kamu pergi kekota Cemara mencari anak kecil itu!. Untuk apa kamu cari dia?! dia sudah tidak ada lagi di dunia ini, Anatha!." kata papanya ketika Anatha meminta izin untuk pergi ke Kota Cemara. Saat itu, Anatha masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

"Ngapain kamu cari tau tentang dia lagi? kamu mau pergi kekota itu?, IYA?!. Yasudah pergi! tapi jangan harap papa mau membuka pintu rumah ini lagi untuk kamu!." Ancam papanya saat ia meminta izin untuk kedua kalinya. Saat itu, Anatha masih duduk di bangku kelas 1 SMA.

Orang tua Anatha dengan tegas melarangnya pergi ke kota Cemara. Larangan itu berkaitan dengan kejadian 10 tahun yang lalu, ketika Kinaya diculik dan tidak pernah ditemukan. Dulu, Anatha pernah berjanji pada sahabatnya, Kinaya, bahwa ia tidak akan berteman dengan siapa pun selain Kinaya. Hal ini membuat orang tuanya kesulitan untuk mendorong Anatha kembali berinteraksi dengan anak-anak lainnya.

Selain itu, orang tua Kinaya sering menyalahkan Anatha dan memakinya, meskipun sebenarnya Anatha tidak bersalah atas hilangnya Kinaya. Karena itulah, orang tua Anatha sangat membenci keluarga Kinaya. Mereka pun memutuskan pindah dari kota Cemara dan bersumpah tidak akan kembali lagi.

Namun kini, Anatha merasa bebas. Tidak ada lagi yang bisa melarangnya mencari tahu tentang sahabatnya. Ia memberanikan diri untuk pergi ke kota Cemara tanpa meminta izin dari kedua orang tuanya.

Mereka sangat terpukau oleh pemandangan alam yang mereka lihat sekarang, membuat perjalanan mereka semakin mengasyikkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka sangat terpukau oleh pemandangan alam yang mereka lihat sekarang, membuat perjalanan mereka semakin mengasyikkan. "Gue udah lama banget nggak lihat beginian, sumpah," ungkap Shaka yang hampir saja menyenggol motornya, Nero, karena tidak ingin kehilangan kesempatan untuk memanjakan matanya dengan keindahan alam.

AKU ANATHA |On Going|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang