TB - 01

165 8 0
                                    

TYPO TANDAI!⚠️

___

Ding!

Memproses! ...

Perpindahan Dimensi! ...

Dimulai Dalam Hitungan ...

10% - 30% - 45% - 68% - 90% - 100%

Ding!

[Selamat datang Tuan! Saya adalah Sistem 0105 yg akan menemani anda didunia ini]

***

Seorang Pria dan Wanita paruh baya tampak memasuki ruangan, Didalamnya ada 1 orang Gadis yg sedang menangis dengan mata sembab, 2 Pria dan Wanita paruh baya lainnya dan 1 manusia sudah tidak bernyawa yg ditutupi oleh kain putih

"Apa yg sudah terjadi?" Tanya Pria paruh baya yg baru saja memasuki ruangan dengan nuansa putih itu

Keduanya langsung menghampiri 3 orang yg berada disana

Seakan orang diruangan itu tuli"Apa yg sudah terjadi?" Pria paruh baya itu mengulang perkataannya dengan dingin

Gadis yg sedang menangis sambil ditenangkan oleh sang ibu bangkit dari kursinya, Dia menatap kedua orang yg baru saja datang itu dengan tajam dan menusuk

"Haha, kalian bertanya apa yg sudah terjadi? Kalian bertanya hm?" Kekeh nya

"Sayang tenang yah sayang, sabar... Jangan terbawa emosi" Ucap sang Ibu menenangkan

Gadis itu menarik nafasnya dan mulai menenangkan dirinya kembali

"Cepatlah! Saya tidak punya waktu untuk mengurusi bocah sepertimu heh, Waktu saya sangat berharga" Ucap Pria paruh baya itu menusuk dengan sangat tajam

Ruangan itupun menjadi sangat dingin kala kedua pria disana beradu tatapan tajamnya

HAHAHAHA

"Kau! Seorang Ayah macam apa hah yg tidak tahu putrinya meninggal BAHKAN SAMPAI SAAT INI KALIAN MASIH MEMENTINGKAN WAKTU KALIAN YG TIDAK BERGUNA ITU HEH?!" Marah sang gadis

"Lestari... Lestari sayang, kamu tenang ya nak ini sudah kehendak Allah"

Yap gadis yg mengamuk itu adalah Lestari Gibrani Abraham sahabat dari seorang Bintang Aslena Damakara yg baru saja wafat

Dan dua orang lainnya adalah orang tua dari lestari yak ni TAMA GASLENA ABRAHAM dan NIA PUTRI ABRAHAM

Kedua orang yg sedari tadi berdiri pun menatap datar pada seonggok raga tak berjiwa itu "Apa maksudmu?" Ucap Nyonya Viona

"Jangan asal bicara kau bocah" Geram Denji

"Cih,Apa telingamu tuli hah pak tua?" Ucap Lestari kesal

"Dasar bocah tidak tau sopan santun! Apa orang tuamu tidak mengajarinya heh?" Ucap Denji remeh

Kini Tama Dan Nia yg sedari tadi diam pun mulai tersulut emosi, Tapi mereka juga harus sabar bagaimanapun juga disini ada jiwa yg sedang tidur

Viona yg sudah jengah pun akhirnya memilih maju menuju mayat di ranjang itu, Dia penasaran. "Apa yg kau lakukan Viona?" Ucap Denji dingin

"Huh? Aku hanya ingin mengecek mayat ini saja" Jawabnya lalu membuka penutup kain itu, Tapi entah mengapa hatinya merasa was-was dan takut. 'perasaan aneh apa ini?' batinnya menatap mayat itu dengan sorot tajam matanya

Transmigrasi BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang