WJID-4

366 11 0
                                    

Haii ini cerita pertamaku jadi mohon dimaklumi. Terima saran dan kritik.
simak ceritanya!!
jangan lupa vote dan comment yaa..
____________________________
__________________

8 bulan kemudian
Hari ini nata sedang bersantai di ruang keluarga sambil mengelus perut buncitnya, satu Minggu yang lalu ia dan Liam pergi check up ke dokter kandungan, dokter mengatakan anak yang berada dalam kandungan nata berjenis kelamin laki laki, Liam senang bukan main mendengar itu. Walau nata berharap anaknya adalah perempuan tapi ia juga tetap berbahagia, sekarang ia hanya berharap dirinya dan juga anak dalam kandungannya sehat.
Saat sedang melamun tiba tiba bel rumahnya berbunyi, maid yang kebetulan lewat segera membukakan pintu untuk tamu tersebut. Dapat nata lihat ada seorang anak perempuan dan ayahnya yang bukan lain adalah Lio dan juga Ara. "Bu dokter!!..Ara kangen banget sama Bu dokter..", ucap Ara manja sambil memeluk perut milik wanita yang sangat ia sayangi. Nata dan Ara sudah seperti seorang ibu dan anak perempuannya, nata menganggap Ara sebagai anaknya sendiri bahkan tak jarang jika Ara menginap dirumahnya dan tidur bersama dirinya juga Liam. Bagi Ara nata adalah wanita yang ia sayangi dan cintai melebihi ibu kandungnya yang sudah lama meninggalkannya sejak ia berumur 5 tahun. Bahkan anak anak Lio yang lain juga dekat dengan nata mereka sering kali mampir ke rumah nata sekedar cerita tentang kesehariannya, mereka juga menganggap nata sebagai ibu mereka, tapi apalah daya nata dan Liam sudah menikah jadi tak ada harapan bagi mereka untuk menjadikan nata ibu sambung mereka. Tentang Lio? Ia masih menaruh perasaan pada nata. Tapi ia tidak bisa mengungkapkan perasaan pada nata ia hanya tak mau di cap sebagai pebinor, juga gengsinya yang terlalu besar.

🌺🌺🌺

"

Bu dokter, Ara bosan..", "emm gimana kalau kita buat cake aja, Ara mau gak?". "Wahh cake!?, mau mau!!"," Oke ayo kita ke dapur", " yeyy bikin cake dengan Bu dokter". Setelah 1 jam setengah mereka berada di dapur, keadaan dapur juga nampak kacau karena sedari tadi Ara memainkan tepung yang digunakan untuk membuat cake. "Yuhuu, salju salju, hehe","Bu dokter liat Ara, Ara sudah mirip princess Elsa belum bu dokter?!"
"Haha, sayang muka kamu sampe belepotan gitu", ucap nata sambil membersihkan wajah Ara yang terkena tepung. " Tapi Ara tetap cantik seperti Elsa kan?", "Iya..iya". Nata gemas sendiri melihat tingkah Ara.

Saat ini mereka sedang memakan cake buatan mereka, ralat buatan nata karena Ara hanya bantu merecoki nata saja. "Emm enak, Daddy gimana cake buatan Ara dan Bu dokter enak gak?", "Enak". Leo akui cake buatan nata memang enak. Nata yang sedang membuat kopi untuk Leo hanya tersenyum melihat kedekatan anak dan ayah itu. Ia jadi tidak sabar menunggu kelahiran anaknya. "Leo, Lo ada disini ternyata", ucap Liam yang baru saja memasuki rumah. "Mas kamu sudah pulang?", Ucap nata sambil mengecup tangan Liam dilanjut Liam yang mengecup kening nata, sebenarnya Liam ingin sekali mengecup bibir merah muda milik nata tapi ia merasa tidak enak jika melakukannya di depan Leo, sahabatnya sendiri. "Iya sayang, kamu lagi ngapain?", "aku lagi buat minuman untuk tuan Leo", "kamu mau mandi atau mau makan dulu?", "Aku mau mandi dulu", "oke aku siapin air nya dulu ya". Setelah memberi kopi untuk Leo, nata segera menyiapkan air hangat untuk mandi suaminya itu. " Leo, ada yang mau gua omongin ke Lo". Leo mengangkat alisnya seakan berkata 'apa', "ayo", ucap Liam beranjak dari kursi meja makan menuju ruang kerjanya. Mereka sudah berada di sofa ruang kerja milik Liam, Leo duduk dihadapan Liam, ia menunggu Liam berbicara, "akhir akhir ini gue merasa ada yang mengintai kegiatan gue dan nata, Lo tau kan apa yang gue pikirin, gue khawatir saat nata lahiran nanti gue gak ada di sisinya, jadi gue minta tolong jaga nata kalau gue gak ada, Li bisa kan?", Leo mengerti arah pembicaraan ia mengeraskan rahangnya mendengar kata kata yang keluar dari mulut Liam." Maksud Lo apa ngomong gitu?, Gue Bukan Orang Terdekat Nata jadi gue maunya LO YANG JAGA NATA!" Ucap Leo tegas, "iya gue ngerti yo, tapi gue mohon cuma lo yang gue percaya".
Entah mengapa saat ini Liam merasa khawatir dia takut tidak ada yang bisa menjaga Nata dan anak pertamanya.

'Tuhan tolong jaga istri dan anakku'

Tbc

WHATT!?JADI ISTRI DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang