10. jenna trauma?

425 21 0
                                    

(balik lagi ke rumah sakit)

Setelah mendengarkan penjelasan dari dokter ustadzah april sama bunyai laila langsung shock

Bagaimana tidak shock penjelasan dari dokter bilang nya jenna mengalami memar yang cukup serius dan mengalami trauma,

Dia akan trauma bertemu dengan orang yg tidak di kenal atau tukang bully sama orang jahat dan ucapan yg telah di ucapkan sama perundung akan kambuh jika melihat orang lagi berantem

"Tapi pasien bisa sembuh kan dok? Tidak akan mengalami trauma lagi?" Tanya bunyai laila

"Insyaallah akan sembuh jika pasien di jaga atau di kontrol dgn baik, sebaiknya jika pasien melihat orang lain berantem segera di jauhkan jangan di biarkan melihat kejadian tersebut" jawab dokter

"Baik dok, kami akan menjaga pasien dgn baik" ujar ustadzah april

"Klo begitu boleh kah kami menjenguk pasien nya?" Tanya bunyai laila

"Silahkan" jawab dokter

"Permisi dulu ya dok assalamualaikum" ucap bunyai laila sama ustadzah april

"Waalaikumsalam"

Skip

Semua nya yang menunggu jenna masuk ke ruang icu, sedari tadi jenna belum siuman mereka juga melihat kondisi jenna sangat miris dan memprihatinkan dan masih ada bekas tamparan di pipi jenna

Ustadz faris melihat bekas tamparan masih ada di pipi jenna sangat sakit hati sama menahan emosi nya, perempuan yg ia kenal dgn kerecehan, kekonyolan sama periang skrg harus berbaring lemah di rumah sakit

"Ini semua salah saya, saya tidak menjaga jenna dgn baik saya benar-benar menyesal" celetuk ustadz faris mulai terisak

"Astagfirullah nak istighfar, jgn nyalahin diri sendiri, ini bkn sepenuh nya salah kamu semua nya udah terjadi" ujar ustadzah april mengusap bahu sama punggung anak nya

"Iya nak faris udah ya jgn nyalahin diri sendiri, segini juga alhamdulillah masih untung di kasih tau sama della klo tidak mungkin nanti bisa aja kita ga tau siapa pelaku nya" saut bunyai laila duduk di dekat bangkar ranjang

"Tuh dengerin kata bunyai, yg penting kita sudah membantu jenna tepat waktu blm sampai ke tahap yg lebih parah dari ini" ucap ustadzah april masih mengelus punggung sama bahu anak nya yg masih menangis

Baru kali ini ustadzah april melihat anak nya menangisi permpuan lain yg bukan mahram nya, tp ustadzah april tidak masalah karna insyaallah jenna akan jadi calon mantu nya dan pasangan hidup anak nya

"Udah ya jgn nangis lagi, baru kali ini loh bunda lihat kamu nangisin perempuan" ledek ustadzah april

"Apa sih bund, enak aja faris ga nangis ini cuma kelilipan" elak ustadz faris

"Kelilipan kok sesegukan terus" ledek ustadzah april lagi

"BUNDAAA" sentak ustadz faris mengelak sama nahan malu

"Hahahaha iya iya bunda cuma bercanda doang" ucap ustadzah april terkekeh

Ga lama kemudian gus harsa baru datang ke rumah sakit setelah mengurus masalah vita dan kawan-kawan nya, tp dia datang nya sendiri tidak sama abi nya karna ada urusan lagi di pesantren nya

"Assalamualaikum" sapa gus harsa memasuki ruangan icu

"Waalaikumsalam" jawab ustadzah april, ustadz faris sama bunyai laila

"Loh kamu sendiri nak, ke sini? Abi mana?" Tanya bunyai

"Iya umi harsa ke sini sendiri td nya mau sama abi ke sini, tp ga jadi karna abi banyak urusan di pesantren" jawab gus harsa duduk di kursi yg di sediakan di rumah sakit

"Oalah iya nanti umi juga mau balik ke pesantren sama ustadzah april setelah jenna siuman" ujar bunyai laila

"Gus harsa bawa apa itu?" Tanya ustadzah april melihat ke tangan gus harsa yg membawa kantong kresek

"Oh ini ustadzah saya bawa beberapa emilan sama buah-buahan buat jenna" jawab gus harsa lembut sambil tersenyum, di balas senyuman nya sama ustadzah april

Gus harsa menghela nafas kasar melihat perempuan yg sedang berbaring lemah di atas ranjang rumah sakit, dirinya bnr2 kesal dan benci sama vita dkk masih blm puas gus harsa abis ngebentak abis-abisan vita dkk

Karna gus harsa tidak ikhlas melihat perempuan di kasih amanah sama umi abi nya ke dirinya, harus di bawa ke rumah sakit bahkan bekas tamparan juga masih kelihatan di pipi perempuan itu

"Saya akan bersumpah jika ada yg berani macam-macam lagi sama jenna saya ga akan tinggal diam saja dan tidak peduli dia perempuan atau laki-laki, akan saya kasih pelajaran tidak mandang bulu dan akan terus berurusan sama saya sampai mereka berani minta maaf sama jenna secara tulus tidak mengulangi perbuatan nya jika saya sama ustadz faris tidak ada di samping jenna" batin gus harsa menahan emosi nya sambil mengepalkan tangan nya

GUS ATAU USTAZ? [END]✅ Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang