DN 1

4.9K 390 21
                                    

Peringatan cerita ini mengandung unsur dewasa dan pembullyan

Pluk

Cuih

"Lihatlah dirimu tak berdaya dibawah kaki ku hahaha"

"Wah apaan wajah mu itu, masih ingin minta di hajar? brengsek"

Uchiha Sasuke selalu jadi bulan-bulanan bully para anak kampus.

Wajahnya sekarang penuh dengan lebam dan darah di sudut bibir serta hidungnya.

Kacamatanya masih bertengger pada posisinya.

Sasuke selalu di anggap lemah karena tidak pernah melawan saat ada yang membully ataupun memukulinya.

Mereka melanjutkan pembullyan pada Sasuke.

*****

"Astaga temee, di bully lagi?" Naruto sudah sering melihat pemandangan Sasuke yang selalu babak belur pulang ke apartemennya.

Sasuke tak menjawab, ia tetap jalan terus menuju kamarnya.

"Sekali-kali lawan lah, untuk apa tubuh berotot mu itu? Aku tidak mengerti kenapa kau hanya diam saja padahal aku yakin kau pasti bisa membuat mereka patah tulang" Naruto sudah sering kali memarahi Sasuke namun tak dihiraukan Sasuke.

Naruto mengeleng melihat Sasuke yang tak menghiraukannya.

"Dia itu apa seorang masokis? Suka sekali dipukuli begitu, kalau aku sih juga suka di pukuli asalkan dengan Hinata chan" Gumam Naruto terkekeh sendiri.

*

Didalam kamar.

Sasuke melepaskan kacamatanya, lalu melepaskan kancing kemeja panjangnya satu persatu hingga menampilkan dada bidangnya serta otot lengan dan perutnya yang kotak-kotak.

Berjalan masuk kamar mandi, Sasuke menatap dirinya di cermin kamar mandi.

Rambut yang rapi itu ia acak-acak, menambah kesan tampan dan seksi secara bersamaan.

Sungguh seperti orang yang berbeda dengan yang tadi.

Tatapan tajam yang mampu membius para kaum hawa itu menatap cermin dengan hanya datar.

Lalu wajah datarnya berubah menjadi seringai licik.

"Khekhekhe hahahaha"

*****

Sakura berjalan bersama Ino di koridor kampus.

Tak sengaja ia melihat Sasuke yang sedang di bully oleh mahasiswa lain.

"Aku hampir sering melihatnya selalu di bully" Ucap Sakura pada Ino.

"Memang, dia Uchiha Sasuke, jurusan bisnis, pria kutu buku yang sangat lemah, huh bagaimana bisa ada pria selemah itu" Sahut Ino bercerita pada Sakura

Sakura menatap Sasuke dengan iba, ia ingin membantu tapi ia tidak ingin ikut campur dengan urusan mereka yang menurutnya pasti akan merepotkan.

Tak sengaja Sasuke juga menatap Sakura, jadilah aksi saling tatap antara keduanya.

Sakura mengalihkan pandangannya lalu melanjutkan jalannya bersama Ino.

*****

Malam hari, Sakura yang memiliki kelas malam terpaksa harus pulang malam hari ini.

Ia berjalan sendirian.

Di jalanan cukup sepi.

"Aaakhhh ampun saya mohon uhuk uhuk ampun" Terdengar suara lirih kesakitan di gang sempit yang akan dilewati Sakura.

Sakura seketika berhenti, ia penasaran apa yang terjadi namun ragu ingin melihatnya.

Perlahan Sakura mendekati asal suara itu, ia berhati-hati agar tak membuat suara.

Sakura sedikit mengintip di balik tembok gang sempit.

Sakura melototkan dan menutup mulutnya saat melihat apa yang ia lihat sekarang.

Terlihat 2 orang sudah terkapar dengan wajah babak belur.

Lalu pandangan Sakura beralih pada seseorang yang sedang memukul-mukul orang yang satunya, mungkin satu kawanan dengan 2 oramg yang tepar.

Sakura merasa tidak asing dengan seseorang yang memukuli orang-orang itu.

Dari pakaiannya, Sakura ingat itu adalah pakaian kutu buku tadi siang yang Ino ceritakan.

"Tidak mungkin, pasti beda orang" Gumam Sakura mengeleng.

Sakura perlahan mundur, namun tak sengaja menginjak ujung kaleng hingga membuatnya jatuh.

Sasuke langsung menoleh ke arah suara kaleng itu, dan ia melihat Sakura terjatuh.

Sasuke menghempaskan tubuh orang yang ia pukuli tadi, lalu berjalan mendekati Sakura.

Sakura yang ketakutan memundurkan tubuhnya sambil duduk.

Sementara Sasuke terus maju mendekati Sakura.

Bruuk

Punggung Sakura menyentuh dinding gang, terpojok sudah Sakura tak bisa bergerak lagi karena sekarang Sasuke sudah berjongkok di hadapannya.

Sakura semakin ketakutan, tatapan Sasuke berbeda saat di kampus waktu ia di bully lagi.

Apalagi sekarang kacamata Sasuke lepas, membuatnya semakin mengerikan dengan tatapan tajam nya.

Sakura mengeleng.

"A-aku mohon jangan apa-apakan aku" Ucap Sakura sedikit terbata.

Sasuke masih menatap lurus mata Sakura, mengangkat tangannya.

Sakura yang melihat itu pun langsung memejamkan matanya kuat-kuat, Sasuke ingin menamparnya.

Tetapi Sakura cukup lama tidak merasakan apapun pada pipinya, yang ada ia malah merasakan bibirnya seperti di elus-elus.

Sakura mengeryitkan alisnya, lalu membuka mata perlahan.

Hal yang pertama kali yang ia lihat adalah Sasuke menatap bibirnya dengan ekspresi datar.

Sakura terkesiap saat Sasuke kembali menatap matanya.

"Kau bisa merahasiakan nya?" Tanya Sasuke sambil terus mengelus bibir Sakura.

Sakura mengangguk takut.

Sasuke tersenyum tipis.

"Bagus"











TBC

Hai, sesuai voting kalian.

Banyak yang memilih cerita Dangerous Nerd.

Aku publish sekarang yah ceritanya.

Sambil nunggu pdf favorit student ready hehe

Gimana menurut kalian ceritanya?

Mau lanjut gk nih?

Vote dan komen

Arigatou.

Dangerous NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang