Chapter 3 : Kehidupan Baru

6 2 0
                                    

"Yang mulia.. Yang Mulia.. Bangun. " Terdengar samar samar suara pria yang lembut. Zephyr, sang MC reinkarnasi kita melenguh dan tetap melanjutkan tidur indahnya.

Badannya di guncang terus menerus dan namanya terus dipanggil, membuatnya tidak dapat melanjutkan tidurnya. Karena kesal, Zephyr pun akhirnya angkat bicara.

{Zephyr POV}

"Oi, apaan sih! Diem napa!!? Jadi orang berisik banget. Kenapa!? " Ucap ku dengan nada orang marah.

"Eh, maafkan saya Yang Mulia. Tapi, pekerjaan anda tidak bisa ditunda lebih lama lagi.. Anda harus segera menyelesaikannya. " Jawab Aiden dengan ragu ragu.

Haah, apaan sih ganggu aja. Eh.. Tunggu.. Pekerjaan? OH IYA! Tugas yang kemarin menumpuk itu ya!? Waduuh, aku gak tau harus dikumpulkan kapan!! Harus cepat ku selesai kan!

Aku langsung bangkit dari tidur ku dan langsung berlari ke arah meja ku dan langsung bergegas mengerjakannya. Aiden terkejut sekaligus bingung melihat ku tiba-tiba berdiri dan langsung berlari. Ia menatap ku bingung.

"Daripada kau melamun saja, cepat buatkan aku kopi. Aku membutuhkannya sekarang. " Suruh ku pada Aiden. Dengan cepat, ia langsung membungkuk hormat padaku dan pergi membuatkan ku kopi. Sungguh perhatian..

Aku pun mengerjakan kertas kertas itu satu persatu dengan kecepatan cahaya ilahi, harusnya cara mengerjakannya benar sih..

Setelah beberapa saat, Aiden datang dengan kopi ku. Ku seruput kopi itu dan tetap mengerjakan tugas-tugas itu.

Ditengah tengah kesibukan ku mengerjakan seluruh kertas itu dengan kecepatan yang bukan kaleng kaleng, Aiden menyampaikan sesuatu padaku. "Oh iya, nanti jam 12 anda ada pertemuan dengan para bangsawan. Nanti akan saya-"

Belum selesai Aiden menyampaikan hal itu, aku pun terjungkal jatuh dari kursi ku. Gimana nggak, baru aja bangun dari reinkarnasi udah disuguhi tugas-tugas yang banyak nya nggak main main. Terus disuruh rapat sama bangsawan yang aku nggak tau dan nggak kenal, terus harus ngerawat anak juga!

Aku pun pingsan gara gara tekanan yang berlebihan pada mental ku dan berujung meninggalkan Aiden dalam keadaan panik.

{Author POV}
.
.
.
.
.
.
.

Zephyr pun akhirnya terbangun dari pingsannya, ia langsung bergegas mengerjakan tugas-tugas nya lagi tetapi dihentikan oleh Aiden. "Yang Mulia masih belum sehat total, jangan terlalu banyak gerak! " Ucap pria itu dengan keringat bercucuran dari keningnya.

Zephyr pun menghela nafasnya dan kembali ke kasurnya untuk melanjutkan tidur. "Oh iya, pertemuannya diundur jadi minggu depan saja, aku lelah. " Suruh Zephyr ke Aiden yang tentu saja langsung dituruti nya.

Tidak lama setelah Zephyr tertidur, ia merasakan ada sesuatu yang agak berat mendarat tepat di perutnya "HUUGH" Dan ya.. Itu membangunkannya.

"Papa Papa!! Ayo main!! Aes mau main sama Papa! Ayo ayo! " Ucap seorang anak dengan wajahnya yang bersinar terang bagaikan lampu LED.

Aiden pun berusaha untuk menghentikan aksi Putri Aestria "A-Anu.. Tuan Putri, Yang Mulia sedang tidak enak badan.. Jadi tidak bisa bermain dengan Tuan Putri dulu.. " Ucap Aiden. Mendengar perkataan Aiden, Aestria pun ngambek sambil memasang wajah marahnya.

"Kamu siapa, ikut campur aja. Papa sehat gini kamu bilang sakit. Pasti sengaja mau ngejauhin Papa dari Aes kan!!? " Jawab Aestria.

Mendengar hal itu, Aiden pun tidak dapat melakukan apapun dan hanya diam sambil meratapi nasib.

Mengetahui bahwa ia tidak dapat minta tolong pada Aiden, ia pun memutuskan untuk menemani Aestria bermain.

"Baiklah, kamu mau main apa? Biar Papa temani, tapi sebentar saja ya. " Ucap Zephyr. Aestria akhirnya merasa senang dan menggandeng tangan Zephyr ke luar dan mengajaknya ke tempat duduk yang ada di taman.

Pelayan pelayan berlaku lalang disana, mereka memperhatikan kami. Tidak lupa sambil ber gossip ria. "Eh, itu kok Yang Mulia tiba-tiba menemani Tuan Putri bermain ya. Padahal biasanya dingin sekali. " "Iya, nggak biasa. Jangan jangan ada sesuatu.. " Ucap beberapa pelayan.

Zephyr pun menatap tajam pelayan tersebut, membuat mereka takut dan akhirnya mereka pergi karena takut Zephyr akan melukai mereka. Zephyr tersenyum puas melihat pelayan itu lari terbirit-birit. Tentu saja kelakuannya itu ketahuan oleh Tuan Putri kecil kita ini.

"Papa kenapa? Kok tiba-tiba senyum senyum sendiri? " Tanya Sang Tuan Putri sambil memiringkan kepalanya. "Aah.. Tidak apa, Papa cuma.. Lagi ngeliatin burung burung yang berterbangan. " Ucap Zephyr.

Tak lama setelah itu, suara perut Sang Putri berbunyi dan terdengar jelas oleh Zephyr. Ia terkekeh lalu bertanya "Hahaha.. Lapar? Mau Papa minta pelayan bawakan sesuatu? " Tanya nya. Aestria pun mengangguk pelan sambil menunduk karena malu. Zephyr pun tersenyum melihat tingkah laku manis Aestria.

Zephyr memanggil salah satu pelayan dan memintanya membawakan beberapa dessert dan teh hangat untuk mereka berdua. Pelayan pun segera membawakan apa yang Zephyr pesan, dessert sudah terpampang di depan mata Aestria membuatnya ngiler.

Zephyr tertawa melihat tingkah laku putrinya itu. "Jangan diliatin doang. Makanlah, jangan ragu ragu. " Ucap Zephyr. Aestria pun mengangguk dan memakan dessertnya dengan lahap.

Zephyr memandangi sang putri sambil menyeruput teh yang disuguhkan untuk nya. Sesekali ia tertawa karena tingkah laku putrinya itu.

"Haahh, kenyaaangg~ Makasih Papa! Makanannya enak! " Ucap Aestria sambil tersenyum lebar. Zephyr tertawa sambil mengelus kepala sang anak.

"Oke, mari kita masuk kembali. Sudah tidak ada yang ingin dilakukan kan? " Ucap Zephyr sambil berjalan hendak pergi. Tetapi Aestria menarik ujung baju Zephyr membuatnya menoleh ke arah Sang Putri.

"Papa, ayo ke taman bunga. Aes mau metik bunga bunga bareng Papa. " Ucap anak itu sambil memasang wajah memelasnya. Anak itu seperti tahu kelemahan Zephyr saja. Karena tidak bisa menahan keimutan wajah dan tingkah laku Aestria, Zephyr langsung menyetujui nya dan pergi ke taman bunga sambil menggandeng tangan anaknya itu.

"Yah.. Sebentar saja harusnya tidak apa. " Ucap Zephyr sambil tersenyum dan menggandeng tangan Sang Tuan Putri kecilnya.

◆◇◆◇◆◇◆◇

Duar! Dah sampai akhir aja. Hehe.

Anu.. Kalau ada salah salah lagi di chap 2 maaf yah. Pas mau safe malah kepencet publish.. Maaf sebesar besarnyaa!

Terimakasih~~

Royal FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang