Sepulang sekolah, Natasha ingin mampir terlebih dahulu ke sebuah cafe yang tak jauh dari SMA Nusa Bhakti.
Tak lupa, kedua temannya setia mendampinginya. Mereka bertiga langsung memesan menu yang sama, yaitu seblak ceker. Itu adalah makanan kesukaan Lauren, Natasha tak begitu menyukainya. Tetapi jika bersama sahabatnya apa si yang nggak enak?
"Sha, Sha, itu bukannya Reyyan gak sih?" tanya Arabella sembari menunjuk pria di pojok cafe itu.
Natasha dan Lauren pun menoleh serentak, dan dilihatnya dengan detail laki-laki berseragam abu-abu dengan badge SMA Nusa Bhakti. Benar saja, itu Reyyan bersama sahabatnya, Stevan.
Stevan dan Reyyan tampak serasi, walaupun perbedaan mereka jauh.
Reyyan-Islam
Stevan-KristenTapi ketika bermain-main mereka tidak akan terlihat perbedaannya, bahkan mereka sering disebut adik-kakak karena seringnya bepergian kemanapun itu.
"Reyyan," ujar Arabella secara tiba-tiba sambil melambaikan tangannya kearah Reyyan.
Reyyan pun menoleh kepada Arabella dan langsung menuju kepadanya. "Gimana Bel?" tanya Reyyan.
"Ini nih, Natasha suka sama lo," ujar Arabella secara tiba-tiba, Natasha pun terkaget sampai-sampai tersedak seblak nya yang sangat pedas itu.
"Ehk Ehk," suara batuk Natasha terdengar perih di telinga.
Reyyan pun dengan sigap langsung memberinya minum.
"Cieee," ujar Arabella dan Lauren secara bersamaan.
Hal itu sepertinya membuat Reyyan kurang suka dan langsung mengalihkan pembicaraan.
"Jadi apa tujuan lo manggil gue?" tanya Reyyan kepada Arabella.
"Tadi, cuma mau ngasih tau kalo Natasha suka sama lo," ujar Arabella dengan entengnya.
Sementara Natasha disana sudah menahan malu, sangat malu, sampai-sampai dia ingin menghilang dari bumi.
"Gak usah dengerin Bella, mending lo balik aja sono sama Stevan," ujar Natasha dengan nada tinggi, sepertinya Natasha sudah sangat emosi.
Reyyan pun berbalik dan kembali ke tempat duduknya.
Natasha makan di cafe ini untuk mencari ketenangan karena setiap hari di rumah nya hanya ada pertengkaran, tetapi kali ini dia sangat badmood karena perkataan Arabella yang sangat mempermalukan dia.
Natasha pun langsung mengambil tas nya, diambil lah dompet dari dalam tas, dan dikeluarkannya uang segepok yang langsung ditaruh diatas meja.
"Makan tuh uang, dan permalukan gue lagi. Bangsat," ujar Natasha sembari menarik Lauren berdiri, sementara Arabella ditinggal sendiri disana.
"Loh loh Sha, lo ninggalin gue?" tanya Arabella sembari berdiri dari tempat duduknya.
"Apa? lo udah bikin gue malu. Lo tau nggak sih?" jawab Natasha.
"Lo nggak seharusnya gitu Bel, Natasha juga punya privasi," timpal Lauren.
Kini perdebatan antara Natasha dan Lauren semakin memanas, banyak mata melihat perdebatan mereka. Reyyan pun melihat nya, tetapi dia hanya diam sedari tadi.
Stevan melihat tingkah Natasha dan Arabella yang seperti bocah, hanya karena Arabella bilang kepada Reyyan membuat Natasha marah besar.
"Hadeh, nasib jadi orang ganteng ya gini," ujar Reyyan dengan bangganya sembari menyeruput jus nya.
"Apaan si, sok banget lo," sindir Stevan sinis.
Tiba-tiba saja Arabella mendekati Reyyan dan meminta bantuan agar Natasha tidak marah kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita yang Tak Sama [ON GOING]
Подростковая литератураFOLLOW DULU SEBELUM BACA ⚠️⚠️ "Gue suka sama lo Yan..." ujar Natasha mendongak dengan wajah polos dan mata sipitnya itu. Natasha mengungkapkan perasaannya kepada laki-laki didepannya. Dia Reyyan Marcello Abimanyu. "Sorry Sha, gue suka sama temen lo...