Chapter 41 ~ 42 :

161 19 1
                                    

Chapter 41 :

Adele melangkah mundur dan mengeluarkan sapu tangan. Dan saya meminum air mata yang tidak keluar.

"Adel."

Bukan hanya Matthew yang kebingungan. Lucas berdiri di sisi Adele dan mendukungnya.

"Apakah itu terlalu berlebihan?

Saya menyesalinya kemudian, tetapi sudah terlambat.

Sejak saya mengirimkan undangan ke Locten, saya berpikir bahwa ini mungkin akan terjadi.

Dia adalah pria yang periang, dan pasti sudah menyebarkan berita pertunangannya di kalangan sosial.

Jika demikian, wajar saja jika ceritanya akan sampai ke keluarga Frederick.

Mengejutkan bahwa Matthew datang di antara banyak orang, tetapi dia tidak menyambut situasi seperti itu.

Jadi, situasi yang memberikan tekanan pada Adele sudah dipikirkan dengan baik. Saya bahkan sudah berbincang-bincang dengan Adele mengenai hal itu sebelumnya.

"Saya sudah melakukannya.

Ketika hal itu terjadi, dan melihat Adele menangis, perut saya bergejolak. Dia tidak tahu bagaimana cara menghibur Adele.

Jadi saya berpaling kepada pelukis alami, Matthew.

"Matthew, apakah kamu tidak malu menjadi seorang ksatria? Apa kau pikir jika aku membuat tunanganku menangis, sesuatu akan berubah?"

"Itu adalah kesalahpahaman."

Matthew berkata demikian, tetapi Lucas tidak mempercayainya.

"Jangan mencari-cari alasan."

"Bukan alasan."

"Saya tidak ingin melihat tunangan saya secara terpisah di masa depan."

Lucas berkata dengan tegas. Matthew terlihat kesal, tetapi diam-diam mundur.

"Saya akan membawa seorang senator."

Bahkan pelayan wanita itu pun pergi dari sana, menyisakan Adele dan Lucas di lorong.

Untuk sesaat, tangisan pelan Adele tidak terdengar. Air matanya sepertinya sudah berhenti sekarang.

"Apa kau baik-baik saja?"

Ketika saya menanyakan hal itu, bahu saya bergetar. Sekarang Matthew sudah kembali, tapi dia masih terlihat menakutkan.

Lucas membuat suaranya lebih lembut.

"Adel."

Saat namaku dipanggil, Adele perlahan mengangkat kepalanya. Mata hijau basah itu menatap lurus ke arah Lucas.

Gedebuk.

Rasanya seperti salah satu sisi dadaku tenggelam. Tapi aku tidak punya waktu untuk fokus pada hal itu sekarang.

Lucas mengulurkan tangan dan mengusap sudut mata Adele yang kemerahan. Senang juga melihat matanya yang membelalak seakan terkejut.

"Aku baik-baik saja."

Bagaimana dia menafsirkannya, Adele melontarkannya.

"Jika sulit, Anda bisa mengatakan itu sulit."

"Apakah kamu tidak lelah. Semua untuk Ronska!"

Adele menjawab dengan berani.

"Tapi kamu menangis."

Saat dia mengatakan itu, wajah Adele perlahan-lahan memerah.

(Selesai) My Child Is A VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang