06- Belajar di rumah Hinata

167 18 3
                                    

***
Hari menjelang sore, mereka kini jalan berdampingan berniat untuk pulang. Setelah dari uks sekolah ngobatin luka bonyoknya Take dkk sama (name). Mereka juga udah saling kenalan satu sama lain.

"Ne Take-chan ku sarankan barang yang ku berikan kemarin selalu kau bawa ya"

"Emangnya buat apaan?"

"Buat jaga-jaga aja, kalo ada yang ngajak gelud atau lagi keadaan darurat. Benda itu bisa berguna suatu saat nanti" Ucap (Name) mengacungkan jempolnya, sedangkan Take hanya tertawa garing.

"Y-yah"

"Barang apa Takemichi-kun? (Name)-chan?" Tanya Hinata keknya dia sempet nguping meski agak gak jelas.

Belum sempat Take jawab, (Name) udah ngejawab duluan.

"Ah bukan apa-apa kok!"

"Aku baru tau kalau (Name)-san murid baru di sekolah kita" ucap cowok bersurai emas sebahu, panggil aja namanya Takuya.

"Pantas saja seragamnya beda dari yang lain pas di kantin itu" Akkun menambah seraya berpikir ria.

"Ya kan dia baru juga masuk di hari pertama sekolah" yang di balas cowok di sampingnya dengan kacamata kotak, Yamagishi.

"Iya juga ya"

"Ne A-chan masih kepikiran yang di kantin ya? Padahal udah kubayar dengan adil loh" Tanya (Name) pada Akkun.

"Sudah kubilang jangan memanggilku begitu! "Protes Akkun,

"Are? A-chan kenapa marah? Kau harusnya bersikap lembut layaknya A-chan" Ujar seorang cowok berperawakan tinggi besar, rambut hitam yang di klimaks, Makoto.

Raut wajahnya seakan mengejek sohib berambut maroon itu.

"A-chan, A-chan nehi nehi~ kuchi kuchi hotahei~" sambung Yamagishi ikut-ikutan mengejek.

"Kalian berdua berhenti mengejekku begitu! Gak lucu tau!"

(Name) terdiam sejenak menatap Akkun yang menyadari sesuatu, pemuda itu tersentak sedikit salah tingkah.

"Ah benar juga!"

"A-apa?"

Kakinya melangkah mendahului dan tepat berada di depannya seraya berjalan mundur pelan. Tas yang ia bawa disembunyikan ke belakang tubuhnya, bersamaan dengan kedua tangannya.

"Kalau aku memanggilmu Atsu-chan tte Iie'n desu ka?"

"Eh, a-ah ii yo"

"Arigatou na, Atsu-chan" Gadis itupun tersenyum lebar, sedangnya Akkun terpaku. Seakan di matanya ia melihat bidadari yang tengah tersenyum manis padanya, dengan background bunga bersyalala~ di sekitarnya.

Rona merah tampak samar di kedua pipinya. Sejurus kemudian ia sadar akan pemikirannya dengan wajah semakin memerah. Ia menggeleng-gelengkan cepat kepalanya berusaha menepis itu semua, Takemichi yang pertama menyadari gelagat sohibnya menegurnya. Ia tersentak dengan gelagapan.

Sedangkan di sisi mereka yang tak menyadari si Akkun lagi ngeblushing.

"Btw (Name)-san kau jago banget geludnya! Ajarin aku dong!" -Makoto

"Iya nih sama, aku juga" -Yamagishi ikut-ikutan p.2

"Aku juga!"-Takuya

Ia memiringkan senyumannya seraya menggosokkan hidungnya dengan jempol merasa bangga.

"Yah kalo soal pengen bisa gelud itu mah gampang. Tapi pertama-tama! Kalian jangan panggil aku dengan sufliks-san! Kan udah kubilang aku ini lebih muda dari kalian"

My Little Cousin (Tokyo Revenger X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang