Selamat Membaca!
***Keira, nama gadis yang tengah duduk termenung di depan cermin kamarnya yang sudah tua itu. Gadis dengan rambut panjang yang cantik itu hanya diam menatap wajahnya yang sudah dipoles make up beberapa saat yang lalu.
Malam ini bukan malam biasa kalau kata bunda nya karena malam ini dia akan bertemu dengan keluarga dari calon suaminya.
Benar calon suaminya, rasanya untuk mengucapkan kata "suami" lidah Keira mendadak keluh dan ingin muntah. Bukan hal yang wajar jika diumurnya yang masih 18 tahun dia sudah mempunyai calon suami yang bahkan bisa saja laki laki itu berumur diatas jauh dengannya.
Entah apa yang sudah dilakukan oleh Ayah Bundanya sehingga tega melakukan ini padanya di umurnya yang baru saja legal? atau apa karena sang Ayah punya hutang jadinya dia digunakan untuk membayar— ah pemikiran kaum bahula!
Keira yakin kalau yang itu tidak masuk ke list alasan. Pasti ada hal lain yang membuat kedua orang tuannya setuju dengan perjodohan ini.
Keira pacaran saja tidak boleh tapi kenapa bisa bisanya dia malah dijo— waitt apa ini maksud dari setiap perkataan Bunda nya saat Keira dekat dengan laki laki dalam tanda kutip "pdkt" ya? karena setiap Keira cerita kalau dia sedang "pdkt" dengan salah satu teman laki lakinya sang Bunda akan langsung emosi dan berkata tak seharusnya Keira melakukan hal itu karena katanya Keira sudah ada yang punya.
Ya mungkin dulu dia gak berpikir jauh tapi sekarang semua tampak make sense.
"Kei, ayo berangkat" ujar sang Bunda membuat lamunan gadis itu buyar seketika.
Baiklah, mari kita lihat siapa sih orang gesrek yang mau jadi calon suaminya!
💮💮💮
Keira tidak bisa untuk tidak kagum kali ini karena ternyata bukan di sebuah rumah melainkan restuarant yang nampaknya bukan sembarang orang yang bisa masuk kesini.
Dinding dinding yang terbuat dari kaca itu membuat semua orang bisa melihat pemandangan malam yang indah itu. Sial, ini terlalu indah.
Oh ya, tempat ini adalah tempat dimana keluarganya sudah mengadakan temu janji dengan keluarga gesrek yang melakukan perjodohan tanpa seizinnya itu. Tampaknya Keira yakin kalau keluarga itu bukan dari golongan standart seperti dia.
Pasti keluarga ini keluarga kaya raya atau bisa saja 'old money' karena melihat dari pemilihan tempat bertemu yang lebih terkesan private dan mewah yang klasik. Oke, Keira jadi ingin tau lebih lanjut kalau begini.
"Bun, ini kita janji ketemu jam berapa sih? kalau belum dateng dateng. Lama amat" bisik Keira pada sang Bunda yang ada disampingnya itu.
Kania—Bunda Keira itu mendelikkan matanya saat mendengar ucapan milik sang anak dan akan mencubit pinggangnya sebelum dia melihat kedatangan keluarga yang sedang dia tunggu.
Dengan cepat Kania segera berdiri dari duduknya diikuti oleh suaminya begitu melihat keluarga itu masuk ke dalam ruangan dengan pintu yang sudah otomatis dibuka oleh pelayan restaurant itu, "Kei bangun!" ucap Kania pelan namun cukup membuat Keira ikut bangkit dari duduknya.
Keira tiba tiba merasa gemetar sendiri saat melihat aura dari keluarga itu dan ia memilih mendudukan kepalanya saat keluarga kaya raya itu masuk ke dalam ruangan tempat ia dan keluarganya sedari tadi menunggu. Haduh serius ini berasa pertemuan antara seorang rakyat kecil dengan para penguasa saja.
"selamat malam, maaf ya membuat kamu menunggu kamu dan keluargamu menunggu lama, Yer"
"ah tidak papa, kami tidak terlalu lama menunggu kok"
"ayo duduk semua" perkataan itu membuat semua orang duduk tak terkecuali Keira yang masih saja menunduk tak kuasa mengangkat wajahnya apalagi saat ia merasa ada mata yang menatapnya sedari tadi keluarga itu datang.
Bodoamat jika dia dibilang tidak sopan dan keluarga itu ingin membatalkan acara perjodohan ini. Dia malah bersyukur.
"Keira?" namanya dipanggil membuat Keira makin menegang sebelum bahunya disentuh oleh Bundanya seakan mengatakan kalau semuanya baik baik saja.
Keira yang tak ingin keluarganya malu itu pun mengangkat kepalanya memperlihatkan wajah yang sedari tadi ia sembunyikan. Hal pertama yang ia lihat ketika wajahnya terangkat adalah banyak pasang mata yang menatapnya.
"halo Keira" sapa seorang wanita yang tersenyum lembut dan ceria saat melihat dirinya itu.
"kamu pasti takut ya?"
"eum m-maaf tante, saya grogi sedikit" kata Keira dengan senyum kakunya, awalnya dia kira keluarga kaya itu akan tersinggung namun salah karena yang terjadi malah mereka tertawa.
Wanita cantik yang tadi menyapanya itu berjalan menghampirinya dan kini duduk disebelahnya membuat dia duduk di antara Bunda dan wanita yang pemilik senyum lembut itu.
"maaf ya kalau bikin kamu takut, sayang tapi tenang saja keluarga tante bukan vampire yang bisa gigit kok"
"oh iya perkenalkan nama tante Davina, ini keluarga tante. Laki laki tua tapi masih ganteng itu suami tante namanya Fahri, kalau perempuan yang bawa anak balita itu dan duduk disebelah suami tante itu anak kedua kami, namanya Sarah." lanjut Aliyah sambil memperkenalkan satu persatu dari keluarganya dengan cara yang santai dan itu berhasil membuat Keira lupa dengan kegugupannya.
Keira menikmati bagaimana cara Aliyah memperkenalkan keluarganya satu persatu hingga tiba saat wanita itu menunjuk seorang laki laki muda yang sedari tadi menatap dirinya, "dan cowo satu itu namanya Jano. Dia anak terakhir tante. Keira mau berkenalan dengan Jano?" tanya Aliyah membuat Keira langsung memutus kontak matanya dengan laki laki itu dan menatap ke arah Aliyah.
"mau tante"
"akhirnyaaa, Keira tenang saja walau kadang Jano usil tapi dia ini baik, Keira pasti suka Jano" Keira jadi salah tingkah saat mendengar ucapan Davina mengenai anak terakhirnya itu.
Keira hanya tersenyum kikuk dan matanya kembali menatap ke arah tempat Jano duduk. Laki laki dengan jas abu abu itu hanya diam namun matanya terus saja melihat ke arahnya dan itu membuat Keira semakin menjadi grogi.
Oke nggak papa Keira setidaknya dia masih terlihat seumuran dengan kamu, batin Keira berusaha berani.
💮💮💮
awwwwww keira - jano
Halo! terima kasih udah baca dan jangan lupa vote komen gais
ditunggu di chapter selanjutnya yaa
see u
KAMU SEDANG MEMBACA
Good To Me
FanfictionWhen you were born at sunrise and there I was lucky to have known you