'Yuk, Sama Saya!'

179 14 1
                                    

Malam itu aku ikut temanku ke Harapan Indah. Ngasih berkas bentar doang, katanya. Karena sekedar jalan, hanya dalam bus way dan langsung pulang, kupikir tak harus bawa hp, uang atau tas, apalagi hape sudah nge-drop! Ternyata itu kesalahan pertama yang akan berbuntut.

Kebodohanku adalah ngeyel, gak percayaan sebelum membuktikan sendiri. Begitu pun ketika dia bilang bahwa Ujung Menteng adalah halte terakhir sebelum Harapan Indah dan memintaku menunggu di situ. Aku tak langsung percaya, dan itulah kesalahanku yang kedua.

Lama menunggu bus yang dinaikinya datang, ditambah petunjuk arah yang tertulis halte berikutnya adalah Polsek, bukan Harapan Indah. Semakin membuatku gusar.

"Harapan Indah, bis terakhir ya!"

Aku optimis melompat naik. Sesaat kemudian bis yang kunaiki berpapasan dengan bis yang kutunggu. Iya, bis yang dinaiki temanku. Itulah kesalahan ketiga.

Ah bisa turun di Polsek. Santai.

"Halte terakhir, Harapan Indah. Harap turun ya!"

Skak mat! Ternyata halte Polsek ini adalah halte penurunan, ya ini halte terakhir. Cemas seketika menggerayangiku. Dingin AC bis tiba-tiba terasa panas.

"Mas, saya mau balik ke Pulogadung, gak bawa ua..."

"Gak bisa mas, sudah peraturan!"

Mati! Aku melangkah gontai ke halte pemberangkatan di seberang. Mematung di depan loket setelah permohonan ditolak. Keringat dingin mengucur di kening. Tanganku sibuk meremas angin. Kurogoh saku celana, baju, celana lagi,baju lagi... hanya ada sekeping gopek dan kartu bus way yang tak bisa dipakai di halte ini. Sedangkan bis terakhir itu seperti ingin segera berangkat.

Aku menoleh sekeliling: hanya lalu-lalang kendaraan. Tak terlihat calon penumpang, atau orang yang bisa kumintai tolong membelikanku tiket.

Alamaakk. Ini Jakarta! siapa mau peduli?

"Mau naik bus way mas?"

Aku terkaget ditepuk seseorang. "E... i-iya."

"Ke mana? Yuk sama saya..."

"Sunan Giri. Makasih mas... makasih ya..."

Kuulangi ucapan terima kasihku ketika kami berdua memasuki bus, tidak ada penumpang lain. Beberapa saat setelah bus berjalan, sebelum berhenti di halte pertama, kusadari orang itu sudah tidak ada lagi di tempatnya duduk tadi.

Tiba-tiba AC terasa sangat dingin...

'Yuk sama saya...'


a/n: Buat yang bingung dengan haltenya... urutannya begini:

Pulogadung -> Harapan Indah = Pulogadung [pemberangkatan pertama] - xxx - Ujung Menteng - Polsek [tujuan akhir/penurunan]

Harapan Indah

Jeritan JakartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang