Diam Lebih Baik

167 6 2
                                    

Hari demi hari..minggu demi minggu.. telah berlalu. kulalui hari hari sepi bersamanya. iya dia . seorang pria yg ku kagumi semenjak aku berfikir jika ia menjadi miliku. sampai tiba saatnya iya menyatakan bahwa iya mengagumiku juga.

aku tidak segan segan untuk mengiyakannya

hingga sampai saat ini yang aku takuti masih sama . yaitu ia kembali kepada wanita yang ia cintai sebelum aku.
aku takut.sangat takut.
entah mengapa aku sangat terpukul mendengar hal tersebut. hal itu membuat perasaan ku kacau tak karuan. aku sedih,kesal.aku pun tak tau apa yang kurasakan.

aku sebenarnya tidak ingin memperdulikan hal itu. tapi entah mengapa tangis ku tumpah saat itu juga. dan aku tidak bisa membuat suasana seakan tidak terjadi apaapa.

sebenarnya aku ingin sekali meluapkan rasa amarah ku padanya..arrgghh tapi bagaimana aku tidak bisa melakukan itu. aku sangat sayang padanya.

aku menunggunya ditempat duduk ku. dia datang menghampiriku "kenapa?" katanya lembut. aku hanya diam ,tidak ingin melihat wajahnya. "aku salah lagi?" tanya nya. aku diam. aku merasa diam itu jalan satu satunya untuk mengungkapkan perasaanku.

"aku pulang yaa." serunya. Entah ada dorongan apa aku menganggukan kepalaku . Padahal dalam hati aku ingin sekali ia mengerti bagaimana perasaanku saat ini. Aku tidak dapat mencegahnya. Ia keluar ruangan dengan canda tawa bersama temannya.

Aku biarkan ia pergi.

Saat ia tubuh dan suaranya tidak terlihat dan tidak terdengar lagi,aku memejamkan mataku. Aku merenungkan dan bertanya pada diriku sendiri "apa salahku?apa dia lebih baik dariku? apa karna dia lebih cantik dari aku?aku akui memang dia lebih cantik dan menarik dariku. apa salahku terlalu sayang denganmu?" pertanyaan tersebut terus membayang bayangiku.
Pada saat itu juga tangisku kembali tumpah. Teman teman menghampiriku ,menanyakan mengapa aku menangis tersedu-sedu seperti itu. Aku tidak ingin kekasihku melihat ku menangis. Semua pertanyaan mereka hanya ku jawab dengan "gaada apa apa" ..

Aku pulang saat hujan turun. sengaja memang aku ingin melampiaskan amarah ku. Tidak peduli dengan buku buku yang kubawa. Aku hanya ingin ia selalu ada waktu untukku ,dan ia menganggap aku ada. bukan hanya menganggapku sebagai teman biasa. Disekolah memang kami tidak begitu sering berbicara. Yang aku khawatirkan ialah saat istirahat tiba. pasti wanita itu dan kekasihku bertemu. Itulah yang aku khawatirkan sampai sekarang ini.

Aku tetap menyayangi dia. sama seperti saat pertama,bahkan semakim hari semakin bertambah..

When Heart LiesWhere stories live. Discover now