My Boyfriend Is An Idol 28.

522 62 1
                                    

"Ini nggak apa-apa gue masuk?" Gumam Jake, dia lagi dikamar Hany sama Selly karna dia mau ngambil headphone punya dia yang dipinjam Hany, udah izin sama yang punya kamar kok tadi tapi tetep ngerasa nggak enak aja masuk kamar orang.

Makanya dia cepet-cepet cari dimana headphonenya yang ternyata ada di meja belajar yang dia yakini itu meja belajarnya Hany, by the way dia udah baikan sama Hany dari pas mereka disuruh kumpul waktu itu tapi Jake belum confess.

Dari keenam member, cuman dia yang masih mikirin kemungkinan-kemungkinan buruk kalo dia confess ke Hany, kayak rasa takut dia lebih banyak daripada rasa keinginan buat Hany tau tentang perasaannya.

Dia ambil headphone punya dia dan berniat mau langsung keluar, tapi matanya malah nangkep wajah dia di sebuah buku gambar A4.

Gambarnya bagus banget, dia lagi senyum lebar disitu, Jake buka halaman-halaman lain yang kebanyakan gambar dia.

Di setiap gambar itu ada tulisan di sampingnya, isinya kayak quotes-quotes gitu yang seluruhnya bahasa Indonesia dan kebanyakan quotes itu buat semangati Jake.

Sampai akhirnya tangan dia berhenti di salah satu halaman, terpampang gambar yang dia kenal banget gambarnya.

Itu gambar yang pernah dia lihat di dalam aplikasi khusus buat interaksi antara ENTRYZ dengan Genzin, salah satu gambar yang berhasil bikin Jake nangis karna dia liat gambar itu pas banget rumor itu bener-bener panas banget di Korea dan dia baru aja dapet ancaman dari salah satu hatersnya dan caci makian yang nggak pernah nggak bikin dia jatuh.

Gambar itu sederhana, cuman pemandangan yang sukses bikin seseorang yang liat gambar itu pasti bakal ngerasa tenang, waktu itu Jake mau komentar di postingan yang kirim gambar ini tapi keburu dipanggil sama Manajer jadi dia matiin handphonenya dan nggak inget username yang kirim gambar tapi Jake inget kata-kata di postingan itu.

"Jake, semuanya bakal baik-baik aja, percaya sama aku, akhir-akhir ini kamu lagi sering liat sisi jahat dunia jadi aku kirim gambar ini biar kamu nggak lupa masih ada sisi baik dari dunia, dan kamu adalah salah satu contoh dari sisi baik dunia itu sendiri, jangan sedih karna aku selalu ada disini!"

Walaupun caption-nya pakai bahasa Korea hasil translate tapi Jake tetep paham maksud dari kata-kata itu.

Dan ternyata si pengirim gambar itu adalah Hany, cewek yang dia suka, yang selama ini sukses bikin dia nggak bisa tidur terus.

"Udah ketemu head-" ucapan Hany berenti pas liat Jake lagi natap gambarannya lekat, Hany nggak ada niatan rebut buku gambar punya dia.

"Bagus nggak?"

Jake ngangguk.

"Waktu itu sempet gue posting,"

"Gue tau."

Hany denger itu kaget. "Serius????"

Jake ngangguk lagi. "Iya, mau gue balas postingannya tapi nggak sempet dan lupa username lo."

"Nggak apa-apa, lo liat aja gue udah seneng, makasih ya."

"Gue yang makasih," Jake mendongak menatap Hany yang lagi berdiri di samping dia, posisinya Jake duduk di kursi belajar Hany sambil megangin buku gambar punya cewek itu. "Karna lo, seenggaknya gue masih ngerasa ada yang percaya gue dari sekian banyak komentar jahat yang ada disana."

"Waktu itu gue down banget karna abis diserang haters lewat kiriman juga komentar, gue stress banget."

Hari itu mereka full cerita banyak, tentang apa yang Jake alami di negaranya semuanya diceritain ke Hany tanpa terkecuali dan Hany dengerin semuanya.

Selama cerita Jake nunduk terus, dari situ aja udah bisa Hany rasain se-down apa Jake waktu itu.

"It's okay, everything will be okay." Hany usap-usap pundak Jake yang masih nunduk. "if you need a hug, i'm here"

Pas Hany bilang gitu beneran di buka lebar tangannya sama Jake terus cowok itu langsung meluk Hany erat banget yang pastinya dibalas sama Hany.

"Makasih udah bikin gambar itu."

"Sama-sama,"

"Makasih udah mau meluk gue,"

"Sama-sama."

"Makasih udah mau jadi pacar gue,"

"Sama-sama,"

Bukannya Hany yang kaget tapi Jake yang kaget, dia langsung ngeliat ke arah Hany yang lagi senyum.

"Mau pacaran berapa detik?" Tanyanya.

Jake muter bola matanya erat. "Ini bukan pacaran asal!"

"Bukannya biasanya lo bakal begitu ke Genzin kalo lagi live?"

"Tapi ini beda, ini beneran, masa cuman berapa detik anjrit!"

Baru kali ini Hany yang kaget.

------

Beda di kamar Hany beda juga di ruang tengah yang rame karna Salma lagi mabar sambil telfonan sama temen ceweknya, nggak lama Heeseung turun ke bawah dan liat Salma yang berisik banget mainnya.

Heeseung udah yakin banget pasti Salma mabar lagi sama temen cowoknya yang kemarin, kalau nggak salah namanya Hendra, kemarin-kemarin setiap Salma mabar sama Hendra pasti di loud speaker telfonannya tapi sekarang dia pakai headphone.

Dia samperin Salma terus dia rebut handphonenya, jelas itu bikin Salma kesel dan berusaha rebut balik tapi udah pasti nggak bakal Heeseung kasih semudah itu.

"Apaan dah, siniin!"

"Main sama gue aja,"

"Nggak."

"Yaudah nggak gue kasih,"

"Lo mabar sama Ni-ki sana, atau siapa kek, kan lo pada sekongkol mau diem-dieman."

Heeseung ngehela napasnya pelan. "Masih aja dibahas, kan udah di jelasin sama Manajer kemarin."

"Ya bodo amat, balikin!"

"Ayo mabar sama gue aja, jangan sama si Hendra."

Salma mendelikkan matanya. "Kok lo tau gue suka mabar sama Hendra?"

"Ya gimana gatau tuh suara sengaja digedein biar gue denger, iya kan?"

"Iya," jawab Salma cepet.

"Gemes banget capernya, jadi pacar gue mau nggak?"

"Nggak, mantan lo banyak."

"Mana ada?" Elak Heeseung yang udah mulai lengah, Salma liat itu langsung ngerebut handphonenya terus senyum. "Lo sekali ngelive udah ada lima Genzin yang jadi pacar lo."

Salma bilangnya santai, rasa ingin membantai maksudnya, pokoknya ada nada ngegasnya dikit, pas Salma lagi nyari kontak temennya buat ngajak mabar lagi tiba-tiba dia ngerasa Heeseung tuh deketin badannya kearahnya sontak bikin Salma reflek nengok ke cowok itu.

Mukanya jadi deket banget sama Heeseung, cowok itu senyum tipis tapi adem, kebayang kan?

"Mereka semua emang pacar gue, tapi lo ketuanya alias pemenangnya tetep lo."

Salma nih kipas nih, mukanya kayak ditempeli koyo cabe sekilo.


































My Boyfriend Is An Idol | Kim Sunoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang