19. Pernyataan Cinta

206 19 1
                                    


Jangan lupa berikan vote dan komentar ya guys, karena sangat berharga untuk saya 💖

***

Persetan dengan ancaman Kelvin yang pasti Clara tidak akan menuruti perkataan pria itu. Siapa dia bisa menyuruh  seenaknya pada Clara? Bahkan mereka tidak saling kenal. Oh tentu saja, Clara akan mengabaikan perkataan  Kelvin tadi siang yang mana menyuruhnya datang ke acara keluarga. Tidak ia pedulikan pula ancaman yang ia rasa hanya menjadi angin lalu saja.

Lebih baik Clara menghabiskan waktunya untuk berduaan dengan Aldrian. Berhubung malam ini keduanya memiliki waktu longgar, well, memang karena Clara sekarang pengangguran jadi malam ini ia tidak akan bekerja. Mungkin besok Clara akan mencari pekerjaan, yah menjadi pegawai kedai kopi atau sales tidak akan menjadi masalah. Dan kini, Clara sudah bersama Aldrian di mana keduanya tengan bersama menyusuri jalan yang tidak begitu dipadati oleh manusia.

"Sudah lama kita tidak jalan berdua di malam hari seperti ini, Al." Clara berguman dengan senyum lebar yang selalu terukir di bibirnya.

Aldrian mengangguki, "sepertinya kita harus sering jalan berdua, Cla. Kau harus mengurangi jam malammu untuk mengajar," ucap Aldrian yang mana langsung membuat senyuman Clara mendadak berubah palsu.

Mengajar apanya? Cih! Seketika bayangan Kelvin sedang mengejeknya langsung muncul di kepala Clara,

"Bagaimana kalau malam ini kita minum? Sudah lama tidak mabuk bersama," kilah Clara yang sebenarnya hanya asal bicara karena ingin mengalihkan pembicaraan mereka mengenai pekerjaan.

"Kau tidak bekerja besok?"

"Aku libur."

Dan Clara yakin jika Aldrian tidak akan segampang itu untuk diajak mabuk bersama karena pria itu pun akan kembali bekerja besok pagi.

"Kau tidak perlu minum, Al, aku tahu kau akan bekerja besok. Hanya temani saja aku," ucap Clara lagi.

Aldrian yang nampakn berpikir akan ajakan Clara itu akhirnya mengiyakan. Mungkin hanya menemani dan minum sedikit tidak masalah.

"Baiklah kalau begitu, ayo cari kedai!"

Langsung disoraki bahagia oleh Clara. Wanita itu langsung bergelayut di lengan Aldrian dan membawa langkah kakinya untuk menuju kedai minum terdekat.

"Aku yang traktir!"

***

Kelvin masih memandang lurus pemandangan di depannya yang saat ini terisi oleh berbagai macam sajian makan malam mewah. Malam ini harusnya menjadi malam istimewa, karena Kelvin akan membawa calon istri yang akan ia kenalkan pada keluarga besarnya. Well, dia sudah mengumumkan hal itu yang mana membuat semua keluarganya bahkan yang berada di luar negeri pun ikutan heboh.

Katakan jika Kelvin adalah orang yang paling mereka tunggu akan pernikahannya. Maklum saja, sebagai cucu pertama dari keluarga Quinzel, Kelvin harus mengawali langkah sakral sebelum diikuti oleh adik-adiknya sepupunya kelak, yah walau masih sangat panjang untuk perjalanan mereka untuk menuju pernikahan.

"Vin, kau tidak berniat menjemput calon istrimu? Kupikir kita sudah cukup lama menunggunya."

Yah, Kelvin pun berpikir sama seperti itu. Ia juga menunggu lama akan kedatangan Clara yang sialnya harus ia akui tidak bisa dipercayai sepenuhnya.

"Mungkin sedang terhambat macet di jalan."

"Ah, mungkin saja masih berada di salon? Bertemu dengan keluarga Quinzel tentunya harus dengan penampilan sempurna, iya, 'kan?"

Not A Bitch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang