Under my control

Prolog

"Keenan.. Syana mau cium."

Cowok bertelanjang dada itu berkedip pelan sembari tersenyum, mata tajamnya menatap intens gadis kecil yang kini tengah duduk di atas pahanya. Keduanya saling tatap, hingga menimbulkan gelenyar aneh.

" Cium?" Tanya Keenan dengan alis terangkat, cowok itu mengelus lembut punggung gadis kecil dengan balutan piama tidur nya, Syana.

Syana mengangguk semangat, senyumnya terukir begitu gemas, tangan kecilnya mengelus acak rambut Keenan. Keduanya menggesekkan hidung, tertawa kecil dan berakhir dengan kedua bibir yang menyatu.

Mata keduanya terpejam, menikmati sensasi tautan bibir keduanya. Tangan Syana beralih meremas lengan cowok itu.

" Eumh... Keenan, udah.. Syana sesek napass." Gadis itu merengek, tangan kecilnya mencubit lengan kekar Keenan dengan wajah masam. Bibirnya yang bengkak menggerucut lucu.

Keenan terkekeh, menyelipkan anak rambut Syana yang menutupi mata gadis itu. Cowok itu mengecup sekali lagi bibir gadisnya.

" Puas? Mau lagi?" Tawarnya.

Syana menggeleng cepat, kaki kecilnya berusaha turun dari pangkuan Keenan. Namun kekuatan Syana kalah besar di bandingkan dengan kekuatan Keenan, hingga mau tak mau gadis itu harus tetap duduk di atas paha Keenan.

" Sayang, nanti pulang sekolah jam berapa?"

"Jam sepuluh, guru nya rapat. Keenan mau jemput Syana?" Tanya gadis itu sembari mengelus lembut dada cowoknya. Mata nya menatap kagum wajah tampan Keenan.

" Mau? Gua nanti berangkat siang. Makan siang sama gua ya? Mau ice cream ga?" Goda Keenan, cowok itu tersenyum tipis sembari menarik-narik piama gadisnya.

Syana tertawa kecil, menubrukkan kepalanya di dada Keenan. Tangan nya menarik jari cowok itu, memainkannya dengan wajah yang masih setia ceria.

" Mau, besok ya?"

Keenan mengangguk, meremas pinggang Syana hingga gadis itu balas meremas lengannya. Keduanya saling beradu tatap, Syana mendekat, mengecup leher laki-lakinya.

" Syana sayang Keenan."

" Kalo gitu, nikah sama gua."