You lie !

49 1 0
                                    

"Hahaha" tawaku dengan nada yang lumayan keras.

Sungguh aku tak percaya dengan hal ini, ada apa dengan ji ah? 

"Kau sudah gila ya?" Sambung ku dengan sedikit tawa kecil.

Kini aku sudah berhenti tertawa karena aku melihat raut wajahnya yang kesal.
"Em.. Kau marah?" Tanyaku perlahan

"Uh... kau itu kenapa malah mentertawai ku?"

"Tidak kenapa, hanya saja kau lucu kau itu ingin lunch bersama keluarga mu tapi kenapa kau malah minta maaf?"

"Apa itu salah?" Tanyanya dengan wajah cemberut.

"Ani.. baiklah kau pergi saja, takutnya ayah mu menunggu terlalu lama"

"Yasudah, bye " melambaikan tangan kearah ku, Begitu pula dengan diri ku.

***
"Anyeong" sapa seorang yang kini telah bersandar di mobil ku.

Oh.. rupanya di sudah tau kalau mobil ku di parkir disini.

"Em.. kau mengetahuinya ya?"

"Apa?" aku yang mendengar respon nya itu hanya mendengus kesal.

"Tidak jadi!"

~~~~

Citt...

Kuhentikan mobilku di pinggir  jalan

"Kenapa berhenti di sini?" Tanya sang woo dengan wajah polosnya itu.

"Masih bertanya lagi, betapa menyebalkan nya dirimu" ku lihat ekspresi wajahnya yang sudah bertanya tanya

Sungguh kau bayangkan saja dari tadi aku hanya berputar putar dijalan ini, dia? Sibuk membaca buku tanpa memberi tahu alamat rumahnya.

"Apa kau belum sadar?" Tanyaku meyakinkan.

"Apa?"

"Uh.. baiklah kau tau dimana letak kesalahan mu itu ho?"

"Em..ani"

"Tunjukan arah jalan menuju rumah mu!"ucapkan dengan nada tertekan karena aku sedang menahan emosi ku.

"Ah.. kenapa kau tidak bilang dari tadi?,baiklah akan ku tunjukkan" jawabnya dan kembali membaca bukunya itu.

Aih menyebalkan sekali manusia ini!
"Kau ingin cari mati ya?" Teriakku cukup keras.

Kulihat dirinya yang menutupi telinganya dengan ke-2 jari telunjuk miliknya itu.

"Ne, aku menggerti dari sini kau lurus saja nanti ku tunjukkan jalan selanjutnya"

Langsung saja kutancapkan gas mobil ku,  tentunya dengan perasaan yang masih kesal karena kelakuannya itu, dia memang cukup menyebalkan tapi dia itu yah.. mampu membuatku penasaran dengan kehidupan pribadinya.

****

Aku cukup bingung bahkan sangat bingung, apa dia sudah gila?  Kini mobilku telah berhenti di depan sebuah rumah yang amat megah, rumah ini 20% lebih megah dari rumahku.

"Kau tak ingin masuk?"

"A..ap..eng..ma.." entah sepertinya lidahku sudah terkilit, sungguh aku sangat bingung entah apa kata kata yang harus aku lontarkan.

"Hahaha" tawanya membuatku semakin bingung, pada akhirnya aku menggaruk bagian belakang kepalaku yang sama sekali tidak gatal.

"Selamat, kau terperangkap dalam permainan kecil ku"

Ah.. sungguh ia membuatku semakin bingung saja. Tapi tunggu 'terperangkap?' 'Permainan kecil?' Sepertinya mesin di otak ku ini sudah mulai bekerja.

*Mianhae*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang