2

1.5K 88 2
                                    

Dwijan cell, pukul 20.00

Salma memelankan langkahnya saat baliho Oppo Reno 7 diatas toko tempatnya bekerja sudah terlihat jelas oleh matanya. Tinggal beberapa langkah lagi. Nafasnya terengah-engah lantaran ia tadi berlari karena sudah terlambat.

"Huhh, nyampek juga akhirnya" ucap Salma lega.

Saat sampai ke toko, ia melirik ke barisan etalase opponya. Tidak ada orang.

Ia langsung bergabung ke barisan etalase Samsung Vivo yang bersebrangan.

"Kak Anggi mana?" tanya Salma dengan gerakan mulut tanpa suara.

Dengan gerakan mulut tanpa suara juga Syifa menjawab. Dengan menempatkan kedua telapak tangannya disamping telinga kanannya sembari menutup mata. Pertanda orang yang mereka bicarakan sedang tidur.

Syifa lalu menunjuk kearah bawah disamping kirinya.

"Kak, ada Samsung?" pancing Salma dengan suara yang dilembut-lembut
kan agar penyamaran berhasil.

"Vivo nya ngga mau kak?" bantu Syifa atas pancingan Salma, mengerjai Hanggi.

"Adaaa, kak" ucap Hanggi sontak langsung berdiri dari tempat tidurnya.

"Type beraaa-" masih gantung Hanggi katakan sambil berusaha berdiri.

"ih Saalllll" cerocos Hanggi langsung kesal saat melihat, Salma yang berdiri didepan etalase Samsungnya, bukan pembeli.

"Huahhahhaha" tawa Salma dan Syifa pun pecah melihat ekspresi target.

"Gue belum selling loh Sall" ucap Hanggi lemas, lalu duduk di kursi panjang belakang stelingnya, dengan posisi kepala tergeletak di atas etalasenya.

"Lagian Kaka, gaji 2 digit, bantal busa packing, spring bed kardus packing" ledek Salma sedikit nge-gas.

"Itukan elu. Penjualan Lo yang aman tiap bulan"

"Oiya yah" jawab Salma dengan menaik turunkan alisnya sembari tersenyum bahagia

"Eh Men" panggil Salma saat seseorang lewat dari sampingnya

"Man-daaaa!!" perjelas Amanda

"Ahihihi" tawa Salma

"Kak Ranty kok belum turun?" tanya Salma heran

"Oh, dia sakit kak Sal" beritahu Manda yang baru turun dari lantai 3.

"Hahh??" ucap Salma lalu berlari ke lantai 3.

Saat ingin membelok ke lorong menuju lantai 2. Gdebub, dahi Salma terbentur ke kepala Rony yang ingin masuk ke toko. Cukup keras.

"Aduh sakit banget" Salma membungkuk, meringis kesakitan sembari memegang keningnya.

"Eh-" ucap Rony terdiam menatap Salma dengan kedua tangan terangkat seperti ingin memegang kening Salma. Namun Salma langsung berlalu.

______

"Waaaak, lo kenapaaaah" panggil Salma yang masih ditangga

Salma membuka pintu kamar Ranty, mendekat ke Ranty yang terbaring di tempat tidurnya. Salma lalu memegang kening Ranty.

"Aduh panas banget" ucap Salma spontan.

"Lo udah makan?"

"Udah, tapi ga banyak, kalo makan mau muntah" ucap Ranty lemas

"ih kok bisa gini sih, orang tadi Lo masih jualan"

"Awalnya perut gue kambuh. Mungkin karna gue ngikutin lo makan tempe mercon itu, abis itu badan gue ga enak, trus kepala gue sakit"

Phone Promoter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang