PROLOGUE

197 31 8
                                    

ASSALAMUALAIKUM!

oke disini gue bakal buat book baru tentang Harukyu. Sebenernya sih tadi mau bikin versi Jaesahi/hoonsuk. Btw vote dong gess, mau story' hoonsuk, sukhoon, jaesahi, kyuharu, ato dodam. Pengen buat yang lebih besar gitu

Makasii happy reading!

Pada malam itu, Junkyu baru saja pulang dari tempat ia kerja.

Junkyu berjalan lunglai menuju ke unit apartemen nya yang bernomor 1213. Sangat tinggi dari lantai satu tentunya. Untung saja apartemen Junkyu bermetode modern, jadi hanya tinggal naik lift saja sudah sampai dalam 5 menit.

Junkyu itu adalah seorang mahasiswa. Ia itu memiliki sifat yang pemalas namun juga rajin saat mood dia baik saja.

Karena Junkyu saat itu berjalan di koridor apartemen nya dengan menutup matanya karena mengantuk, ia jadi tak mengawasi jalan hingga ia menabrak suatu kotak berukuran lumayan besar.

Junkyu membuka matanya untuk melihat apa yang tak sengaja ia tendang tadi.

"Heh? Kotak siapa nih?" Gumam Junkyu yang melihat kotak misterius itu. Junkyu berinisiatif untuk membukanya dengan hati-hati, takut jika isinya bom atom dari Korut.

Betapa terkejutnya Junkyu saat melihat apa isi kotak tersebut.

"Lah!? Bayi!?" Seru Junkyu yang tak begitu keras. Karena takut mengganggu tetangga nya.

"Ini bayi siapa Weh?!" Junkyu kemudian mendongak untuk melihat berapa nomor unit yang ditaruhi kotak misterius yang berisi bayi tersebut.

"Mampus! Kenapa harus di depan unit gue sih, gila!?" Umpat Junkyu saat sadar kalau kotak berisikan bayi itu ditaruhkan di depan unitnya.

Takut bayi itu kedinginan karena cuaca yang memang tak mendukung, akhirnya Junkyu membawa kotak isi bayi itu ke dalam unitnya. Nakal-nakal begitu, Junkyu masih punya hati nurani ya.

Dengan perlahan Junkyu menaruh kotak itu di sofa dan mengeluarkan bayinya dari kotak dengan hati-hati agar tak membangunkan si bayi.

Junkyu mengotak-atik kotak itu dengan sisi tangannya yang lain masih menggendong bayi manis itu.

Junkyu menemukan surat!

Junkyu membaca surat tersebut kemudian membacanya.

To: yang menemukan bayi ini.

Halo, maafkan kami jika kami harus merepotkan anda dengan kehadiran bayi ini di depan unit anda. Tapi tolong, jaga dan rawat bayi ini dengan tulus, untuk siapapun orang baik yang menemukan nya.

Kami menitipkan bayi ini kepada anda karena hidup kami mungkin sudah tidak lama lagi. Kami sedang dililit hutang dan harus membayarnya dengan nyawa. Jadi kami tidak mau jika anak kami juga menjadi incaran mereka.

Kami tidak mau anak kami kekurangan kasih sayang, jadi kami menitipkan dia kepada mu orang baik. Terimakasih sudah mau menerima bayi kami.

Bayi ini bernama HARUTO TRAVISSANGGA. Dia masih berumur 1 tahun. Sekali lagi kami titip anak kami.

From: Keluarga dari Haruto Travissangga
To: penerima bayi ini.

Junkyu mengerjapkan matanya. Ia menatap bayi itu. Bulu matanya sangat lentik, ditambah wajahnya yang manis, cantik, imut dan kulitnya yang seputih salju.

Junkyu terpesona melihatnya.

Didalam kotak tersebut sudah ada beberapa pasang baju bayi, popok, botol susu, dan pacifier bayi.

Tak lama bayi itu membuka matanya setelah lama tertidur. Bayi itu mengerjapkan matanya pelan sembari menatap Junkyu dengan mata bulatnya yang berbinar. Imut. Satu kata yang bisa dideskripsikan Junkyu kepada bayi Haruto di gendongannya itu.

Junkyu tak henti-henti nya menatap bayi manis itu. Rasanya seperti ada kupu-kupu terbang di perut Junkyu.

Junkyu terus menatap bayi itu, hingga tangisan si bayi membangunkan Junkyu dari lamunannya.

"Eh-!? Yaampun! Gimana nih, astaghfirullah!" Junkyu jadi kelimpungan sendiri menenangkan bayi Haruto. Haruto menangis cukup keras, untung saja apartemen Junkyu kedap suara.

Makin lama tangisan bayi itu mulai mereda. Hanya saja masih sesenggukan. Junkyu kemudian menidurkan bayi itu di kasur king size di kamarnya yang bernuansa hitam elegan.

Bayi itu menatap Junkyu dengan mata yang masih sembab. Junkyu kemudian mengambil pacifier si bayi di kotak yang masih ada di ruang tamu nya.

****

Hari sudah mulai gelap. Sekarang ini Junkyu sedang berada di kamarnya bersama si bayi Haruto yang sibuk bermain dengan anggota tubuhnya. Mulai dari mengemut tangannya, menggigiti tangan Junkyu terkadang.

"Bayii, imut banget sih, Lo!" Ucap Junkyu yang gemas sendiri.

Seakan bayi Haruto tau apa yang Junkyu maksud, Haruto kemudian tersenyum lebar hingga pacifier nya terlepas dari mulutnya. Bahkan matanya saja hingga menyipit membentuk bulan sabit saat tersenyum.

"Yaampun, gemes banget sihh!!" Pekik Junkyu yang pura-pura pingsan saat melihat senyum si bayi Haruto.

Haruto yang melihat Junkyu yang pura-pura tergeletak itu tiba-tiba panik sendiri. Haruto merangkak mendekat ke arah Junkyu dan memukul pelan dada bidang Junkyu dengan tangan kecil nya.

"Nya nya, nya nya." Panggil Haruto yang hanya bisa merancaukan kata itu.

Junkyu membuka sisi matanya kemudian menggendong Haruto ke atas hingga tawa Haruto mengudara.

Junkyu gemas sendiri dan kembali menggendong Haruto dengan posisi normal. Haruto masih tertawa kecil karena seru.

"Seru ya, bayi?" Ucap Junkyu.

Haruto menatap Junkyu kemudian menyandarkan kepalanya di dada Junkyu.

"Manis bangett, ayo ke mall. Kita beli perlengkapan Lo, oke?" Monolog Junkyu berusaha mengajak bayi itu mengobrol.

Junkyu mendandani Haruto seimut mungkin. Memakaikan hoodie biru langit berukuran sebesar badan Haruto kemudian dipakaikan topi bermotif alpaca.

"Nah! Ih, bagus banget dah! Tambah imut." Ucap Junkyu yang bangga akan hasil karyanya.

Junkyu kemudian beralih mengambil kunci mobil sport mahalnya tak lupa mengambil botol susu Haruto yang sudah diisikan susu formula oleh Junkyu untuk berjaga-jaga kalau Haruto rewel nantinya.





TBC.

BABY APIS || KYUHARU (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang