"Halo, ini bener company Lee ?" tanya Langit. "Iya, bener. Apakah anda karyawan baru ?" tanya staff di situ. Langit mengganguk. "Ayo, ikut saya" ucap staff tersebut lalu membawa Chenle.
"Kita bertemu lagi, Langit"
"Kau lagi ? Bagaimana bisa ?" tanya Langit. "Tentu saja bisa. Kau milik ku, Langit" ucap bos lee company, Aksa.
"Aku tidak sudi menjadi milik mu setelah kau bermain di belakang ku" ucap Langit. "Satu lagi, aku tidak akan bekerja di sini" ucap Langit lagi.
Sebelum Langit keluar duluan dari situ, Aksa dengan pantas menutup lalu mengunci pintu bilik itu. "Apa yang kau lakukan, Aksa ?" tanya Langit.
"Oh, aku ingin bermain sebentar bersama mu"
"Aku tidak ingin bermain dengan mu. Buka lah pintu ini" ucap Langit. "Aku tidak akan membuka nya" tegas Aksa. "Aksa, lebih baik kau buka pintu ini. Tiada siapa yang ingin bermain dengan mu. Aku tiada masa untuk bermain" ucap Langit.
Aksa terus menarik paksa tangan Langit dan membawa Langit ke kamar pribadi nya. Dia terus membanting tubuh mungil Langit di ranjang. "Aksa, tolong... Jangan lakuin ini" ucap Langit merayu kepada Aksa agar Aksa melepaskan nya.
"Intinya, kau harus nurut" ucap Aksa. "Kenapa kau keras kepala ? Kau cuman perlu nurut dengan ku. Apakah itu susah ?" tanya Aksa. Langit menangis terisak-isak. "Aksa, jangan begini hks.." ucap Langit.
"Padahal arahan nya senang, kenapa kau sama sekali tidak mengerti ?"
"Aksa..." ujar Langit. Pria itu terus memohon lagi dan lagi agar pria di depan nya melepaskan dirinya.
"Langit, kita hanya bermain sebentar sahaja" ucap Aksa. "Aku tidak mau, Aksa hks.. Tolong lepaskan aku hks. Aku hks tidak mau di sini hks" ucap Langit.
"Terus lah merayu seperti itu, aku suka. Tapi aku lebih suka jika kau merayu meminta lagi" ucap Aksa. "Aku tidak akan mau !!" tegas Langit. Aksa terus menjambak rambut milik Langit. "Langit ! Kau cuman harus nurut sama aku !" ucap Aksa.
Tangan Aksa kemudian membuka semua pakaian yang dia serta Langit kenakan, membuat mereka berdua sekarang full naked.
JLEBB !!
"Akhh, s-sakit Aksa" ucap Langit. "Sebentar lagi tidak akan sakit" balas Aksa.
Sedangkan Bintang sekarang, melahirkan seorang bayi namun bukan dari Mahen. "Mahen, aku tidak mau bayi ini" ucap Bintang. "Tapi, itu anak mu" balas Mahen. "Mahupun dia anakku, aku tetap tidak mau bayi ini" balas Bintang. "Begini, kita beri bayi ini ke Langit sahaja. Aku dengar Langit berpindah ke tempat lain. Aku akan cari lokasi rumah baru Langit. Kamu akan jaga dia buat sementara" ucap Mahen.
"Cari secepatnya. Bayi ini sangat mirip dengan ayahnya. Aku benci ayahnya"
Mahen mengganguk dan ia pun menyuruh bodyguard nya mencari lokasi rumah Langit. "Baik, tuan" ucap salah satu bodyguard di situ.
Kembali ke Langit dan Aksa.
"Aksa, tolonghh hentikan ahh" desah Langit. "Apa kau mau tau jawaban ku ? Jawaban ku tidak, Langit" ucap Aksa. Langit sudah mengeluarkan beberapa cairan akibat vibrator yang ada di lubang nya.
Tidak lama selepas itu, Aksa pun melepas kan vibrator yang ada di lubang Langit. Aksa membaling semua pakaian Langit kearah Langit. "Cepat pakai dan pergi lah" ucap Aksa. Langit mengganguk, ia pun memakai pakaian nya semula dan pergi.
"Sial banget. Aku resign aja dari kantor ini"
"Ehem" ucap Aksa. "Ngapain kau mengikuti ku ?" tanya Langit. "Mau lihat kau jalan sahaja. Lubang mu tentu sakit. Mari ku bantu" ucap Aksa.
YOU ARE READING
Bulan & Langit || Renle
Fanfiction"Siapa yang ninggalin anak sama suami demi lelaki lain ? Kamu, Bintang" - Langit "Mulut mu dijaga, Langit" - Bintang "Bintang, sila tanda tangan kertas ini dan jangan harap kita bertemu lagi. Hak penjagaan Naren di aku" - Bulan Langit, pria manis ya...