Awal Mula.

600 44 2
                                    

Pagi hari yang cerah ini, seorang lelaki masih tertidur lelap di dalam kamarnya sampai saat jam alarm nya berbunyi.

"Kringgg...kringgg"

Tetapi lelaki itu tetap lelap diatas kasur empuknya, sampai datanglah suara dari ketokan pintu di luar kamarnya

Tok...tok..tok

"nak, bangun hari ini kamu wisuda jangan sampai telat" ujar seseorang dibalik pintu

"Iyaa ma, ini Arga udah bangun" jawab arga

Ya orang yg mengetuk pintu tadi, tidak lain adalah mama Arga,Defina maheswati wanita yang masih cantik meski usia nya sudah menginjak kepala empat.

Setelah bangun Arga pun masuk ke kamar mandi dan mempersiapkan diri untuk wisuda nya. Senyum mengembang saat dia turun dari tangga menghampiri papa, mama serta adek nya yang sedang duduk di meja makan.

"Ayo makan dulu nak" sapa sang papa yang dijawab Arga dengan anggukan kepala sopan.

"Kak Arga nanti udah lulus dong?" Tanya Giselle adik Arga.

"Iya dek, nanti jangan lupa ke kampus kakak ya liatin wisuda kakak" ujar Arga seraya duduk di samping adiknya.

"Siapp kak!, nanti aku, papa, sama mama bakal nyusul kakak ke kampus kakak" jawab Giselle penuh antusias.

Sarapan pagi pun dipenuhi canda tawa dan kebahagiaan.

"Paa,maa Arga berangkat duluan ya naik mobil" ujar Arga kepada orang tua nya.

"Hati-hati yaa nak, kami sayang kamu" jawab orang tua Arga

Entah mengapa perasaan kedua orang tua arga tidak enak saat anaknya mau pergi, tapi mau bagaimana lagi? Hari ini kan hari wisuda nya Arga tidak mungkin mereka melarang Arga untuk pergi.

Saat diperjalanan mobil Arga melaju dengan kecepatan sedang. Tapi siapa yang tau akan takdir? Tiba-tiba mobil yang Arga pakai terhantam truck dari arah yang berlawanan. Arga yang sudah tergulai lemas di dalam mobil sedikit demi sedikit dia memejamkan matanya, sambil berbicara "ma..pa..gisel,kak Arga sayang kalian, maafin Arga belum bisa bahagia kan kali-an"
Seketika semuannya menjadi gelap.

________________________

Disuatu kamar.

"Engg...a-aku Masih hidup?" Lirihnya.

'Dimana ini?' 'Apa dirumah sakit? Tetapi kenapa kamar ini terlalu mewah? apakah ini kamar vvip'batinnya. banyak pertanyaan didalam benaknya.

Jika kalian mengira bahwa ia adalah Arga kalian benar seratus persen.

Tiba-tiba seseorang pun masuk ke dalam ruangan tersebut, ia mengenakan pakaian hitam putih seperti maid.

"Eh tuan muda Xaellion sudah bangun? Akan saya panggilkan dokter dan tuan duke" ujar seseorang tersebut sambil pergi meninggalkan xael.

"Ha? Tuan muda Xaellion?Duke?"

Arga pun menatap kaca besar disamping kasurnya. Dan betapa kagetnya bukan mukanya yang terdapat disana tetapi muka orang lain?

"Arggh kepala ku sakit" sedikit demi sedikit masuklah ingatan sang pemilik tubuh.

Tiba-tiba masuklah seseorang dengan berpakaian putih seperti dokter dan disampingnya terdapat seorang lelaki paruh baya tetapi wajahnya masih tampan berjalan mendekatinya.

"Tuan muda?" Ujar kaget dari sang dokter melihat tuan muda yang ia rawat berdiri dengan raut kesakitan?.

"Xael? Cepat kalian bawa El ke kasurnya!" Titah Duke kepada ksatria yang ia bawa.

Setelah Xael dibaringkan diatas kasurnya sang dokter pun segera memeriksa Arga.

"Gimana keadaan anak pertama saya dok?" Tanya sang lelaki tersebut.

'Dia adalah Ayah dari pemilik tubuh? Bryan Albert Emillio' batin Arga setelah mendapatkan ingatan dari sang pemilik tubuh.

"Seperti Tuan muda sudah membaik dari koma nya" jawab sang dokter.

"Kakak!"

Ada seorang perempuan yang mendekatinya dan dia adalah adek kandung sang pemilik tubuh, Ceisya Argentia putri Emilio.

'pemilik tubuh sangat menyayangi adiknya ini karena dia telah berjanji kepada sang ibu akan menjaga adiknya apapun keadaanya'

'baiklah aku akan menyayangi nya seperti adikku sendiri'
Batin Arga.

"Kakak gapapa kan?" Tanya nya dengan khawatir.

"Gimana keadaan kakak?, ceisya kangen, ceisya pikir ceisya gabakal bisa liat kakak lagi" ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

"Biarkan kakak mu istirahat dulu, dia pasti binggung karna sudah koma selama sebulan" ujar sang ayah.

"Baik ayah, kakak cepetan sembuh ya biar aku bisa berjalan-jalan dengan kakak" ujar sang adik

Saat ceisya dan sang ayah akan keluar dari kamar, datanglah tiga orang,satu laki dan dua perempuan. Mereka adalah ibu tiri dan adik tiri cale mereka sangat baik kepada cale meski diperlakukan pemilik tubuh dengan kejam.

Pecundang Putra Duke [Tramigrasi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang