anak kecil?

191 32 1
                                    

°°jangan lupa divote+komen+follow biar semangat up nya!°°°

°°"maafin ya kalau ceritanya gaje, soalnya ini karya pertamaku hehe"°°

Mohon dukungannya teman-teman
•••••

Selamat membaca:}
_________
Disaat perjalanan pulang, Xael mendapati sebuah toko roti yang memiliki banyak pengunjung.

"Kalau rame berarti enak!"Batin xael, dan xael pun segera mampir ke dalam toko itu dan membeli roti untuk ketiga adiknya.

"Enaknya beli yang mana ya?" Batin Xael sambil melihat-lihat roti yang berada disana tetapi ia tak kunjung memilih dikarenakan semua roti itu tampak menarik, akhirnya Xael pun bertanya kepada sang pegawai toko roti untuk merekomendasikan rotinya.

"Permisi nona, bolehkan anda merekomendasikan kepada saya, roti mana yang paling enak?" Tanya Xael.

Pegawai toko itupun terdiam, pasalnya orang didepannya ini tampan banget meski tertutup jubah, tetapi wajahnya masih kelihatan.

"Nona?" Panggil Xael untuk menyadarkan lamunan sang pegawai toko.

"Ah iya,disini roti yang paling enak adalah cake roll coklat, putih egg tart, dan cake strawberry pink, cake Rub white,semua nya disini enak" ujar pegawai itu yang tersadar dari lamunannya.

"Emm,baiklah tolong bungkus semuanya satu-satu"ujar Xael.

"Baik tuan"jawab pegawai dan segera menyiapkan pesanan pelanggannya ini.

"Kenapa nanya Bambang kalau akhirnya juga minta dibungkus semua" batin author yang ngetik.

"Biar menarik aja Thor" jawab Xael santuy dengan muka watadosnya.

Setelah selesai Xael pun keluar dari toko roti tersebut. Saat ini ia berjalan untuk menemui kereta kuda nya, karena tadi saat xael mencari guild itu,ia memilih berjalan kaki katanya biar lebih mudah serta biar sehat,dan menyuruh sang kusir yang mengantarnya untuk menunggu ditempat yang ia katakan.

Saat ia berjalan di dekat air mancur, ia menemukan seorang anak kecil dengan pakaian yang sedikit acak-acakan, dan menatap ke depan dengan pandangan kosong, tak tega dengan apa yang ia lihat, Xael pun segera menghampiri anak itu.

"Permisi, bolehkah saya duduk disini?" Ujar Xael pada anak itu, anak itu pun menoleh ke arah Xael dan ia segera menganggukkan kepalanya tanda memperbolehkan Xael untuk duduk.

Xael pun duduk disebelah anak kecil itu, bisa diliat dari pakaiannya ia terlihat seperti bangsawan, apakah ia tersesat? Pikir Xael.

"Emm, apa kau mau roti?" Tawar Xael ke anak itu.

Anak kecil itu pun terdiam sebentar, ada raut ragu diwajahnya namun tak urung ia menjawab Xael.

"Huum" jawab anak kecil itu yang sudah menatap ke arah Xael.

"Takutt, tapi Riel laper" batin anak kecil itu dan tentu saja tidak bisa didengar oleh Xael

Xael dengan segera mengambil roti di kantong roti yang ia bawa.

"Mau yang mana?' tanya Xael binggung, dan takut kalau ia yang milih tidak sesuai dengan selera anak kecil ini.

"Coklat" jawabnya singkat. Xael pun dengan segera mengambil roti rasa coklat dan memberikannya ke anak kecil itu.

"Makasih" jawab anak kecil itu dan menerima roti pemberian Xael.

"Siapa namamu? Berapa umurmu?Dan mengapa kau ada disini?" Tanya Xael, ia sangat penasaran saat ini.

"Aku Dariel de Agustian,8 tahun, dan riel tersesat" ujarnya sedih diakhir kata.

"Agustian? Keluarga duke agustian!" Batin Xael.

"Emm Dariel de Agustian ya, aku bisa mengantarmu pulang ke rumahmu, tentu saja kalau kamu mau" ujar Xael.

"Umm, kakak bisa mengantarku pulang?" Tanya nya ragu

"Tentu saja" balas Xael.

"Nama kakak siapa?" Tanya Riel kepada Xaellion.

"Xaellion Darrenarga de Emillio, panggil saja kak xael atau kak el" ujar xael

"Kak xael bukan penculik maupun perampok kan?" Tanya Riel memastikan

"Bukan, kalaupun aku mau menculik atau merampok mu, kenapa aku harus memberitahukan namaku" jawab Xael.

Riel pun menganggukkan kepalanya guna menyetujui ucapan Xael.

"Iya ya, penculik mana yang mau memberikan namanya" batin riel.

"Iya, oh iya terimakasih kakak bisa manggil Riel dengan sebutan Riel" ujar Riel sambil tersenyum manis, karena ia sangat senang saat mengetahui bahwa orang didepannya ini bukan perampok maupun penculik.

"Hm,habisin dulu roti nya nanti kakak antar" ujar nya ke Riel.

Riel yang mendengarnya pun antusias memakan roti pemberian Xael.

Setelah roti yang riel makan abis, mereka pun berjalan sambil Xael mengandeng tangan Riel.

"Emm, kak xael?" Panggil Riel

"Ya kenapa?" Tanya Xael ke Riel.

"Minta gendong boyeh?" Ujar Riel ragu.

Sebenernya Riel memiliki seorang kakak laki-laki tetapi ia telah berpulang terlebih dahulu,dan riel rindu digendong oleh kakaknya. Serta Riel merasa nyaman bersama Xael.

"Boleh" ujar Xael dan segera menaruh tangannya di sela ketiak Riel dan mengangkat nya.

"Sebenernya Riel punya kakak laki-laki, tetapi ia udah berpulang terlebih dahulu" ujar Riel pelan tetapi terdengar oleh Xael, karena Riel berada di gendongan Xael.

Xael pun berjalan dengan Riel gendongannya sampai kereta Duke Emilio sudah terlihat.

Sesampainya di kereta Xael pun segera menyuruh sang kusir untuk menuju kediaman Duke Agustian terlebih dahulu, dan dijawab anggukan oleh sang kusir.

Sampai didalam kereta Xael pun melepas jubahnya. Wajah tampan rupawan ya terlihat oleh mata kecil didepannya.

"Wah kak xael tampan" ujar Riel kagum.

"Hahaha, kamu nanti juga akan tampan jika sudah dewasa" jawab xael sambil mengelus rambut Riel dan dibalas anggukan oleh Riel yang sangat mengemaskan menurut Xael.

Mungkin saja kalau Riel bukan anak duke Agustian, ia pasti akan meminta ayahnya untuk memasukan nama Riel ke dalam kartu keluarga duke emilio, meski ia mempunyai tiga adik tak masalah bagi nya jika bertambah satu, apalagi Riel juga mengemaskan!

•••••

Jangan lupa dipencet bintangnya ya ges malak loh ini hehe

Makasih juga buat kakaknya yang udah komen meskipun disini masih sepi, saya sebagai author jadi semangat untuk up cerita ini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makasih juga buat kakaknya yang udah komen meskipun disini masih sepi, saya sebagai author jadi semangat untuk up cerita ini!

Dan maafin author juga kalau kadang up nya lama

Pecundang Putra Duke [Tramigrasi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang