Sudah lebih dari sebulan Jeno mencoba membujuk Jaemin untuk melakukan permainan panas bersamanya. Namun, hasilnya selalu sama. Si manis selalu menolak ajak Jeno dengan alasan 'tak mau bercinta dengan orang yang sama'. Jeno menahan hasrat bercinta nya dari semenjak itu hingga sekarang hanya karna Jaemin seorang dan itu cukup membuat Jeno frustasi. Bagi Jeno, pengalaman bercinta satu malam dengan Jaemin pada saat itu sungguh sangat menyenangkan hingga Jeno ingin lagi bermain dengan Jaemin. Jeno seperti mendapat jackpot pada saat itu.
Saat ini Jeno tengah berada di sebuah cafe dengan ditemani segelas ice americano dan sepotong kue coklat. Tangannya sibuk memainkan aplikasi instogram, sesekali membuka aplikasi chat untuk membalas pesan dari sang kekasih.
Suara pintu cafe yang terbuka mengalihkan atensi Jeno yang kebetulan duduk tak jauh dari pintu cafe. Senyumnya merekah sangat lebar ketika melihat seorang pria manis yang baru saja masuk. Jeno terkekeh melihat Na Jaemin yang menunggu pesanannya sambil bibirnya menggerutu kecil di depan kasir pada saat ia mengangkat sebuah panggilan.
Jeno pun menghampiri Jaemin dan menarik tangan lelaki itu hingga terduduk di bangkunya. Jaemin hanya mengikut saja ditarik seperti itu. Dia bahkan tidak menyadari bahwa dirinya sekarang sudah duduk dan meminum segelas ice americano milik Jeno yang berada di meja. Ia masih terlalu sibuk berbincang dengan seseorang yang terhubung di panggilan ponselnya.
Hingga 15 menit berlalu, Jaemin pun menutup panggilan tersebut dengan wajah yang sangat kesal dan suram. Ia meletakkan ponselnya secara kasar di atas meja dan meminum ice americano milik Jeno. Menyedot habis isi dalam gelas hingga tak tersisa setetes pun. Jeno hanya terdiam atau bahkan sesekali meringis ketika mendapati wajah Jaemin yang cemberut.
"Haahhh ! Bisa gilaa aku !" Umpat Jaemin pada dirinya sendiri setelah meletakkan gelas kosong di atas meja. Termenung dengan pikirannya sendiri, hingga seorang pelayan cafe mengantar segelas ice americano yang dipesan oleh Jaemin. Barulah ia tersadar, yang sedaritadi diminumnya bukanlah pesanan miliknya. Jaemin pun menengok ke arah samping dan terlihat Jeno yang sedang tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit.
"Bagaimana ?" Ucap Jeno dengan wajah menggoda
"Apanya ?" Tanya Jaemin heran
"Tentu saja rasa bibirku"
"Hah ?"
Jeno berdecak, tak habis pikir, Jaemin yang ada di hadapannya ini sangat berbeda dengan Jaemin yang ia biasa temui di club malam. "Kau meminum minumanku. Bahkan menggunakan sedotan yang sudah kugunakan sebelumnya. Bukankah itu artinya indirect kiss ?"
Jaemin hanya mengangguk. Tak ada respon berarti darinya.
"Hei, kau tak ingin tau namaku ? Sejak awal kita bertemu kau tak pernah menanyakan namaku" ucap Jeno memecah keheningan.
Jaemin pun menggeleng menjawab ucapan Jeno. Ia menyesap sedikit ice americano nya. "Untuk apa aku tau namamu ?" Jaemin pun menatap mata Jeno yang berada di sampingnya.
"Ehmm, maybe untuk kau desahkan di permainan kedua kita ?"
"Sudah kubilang, tak akan ada permainan kedua."
"Hei, kau belum mencobanya Na Jaemin. Mungkin saja kau akan ketagihan bermain denganku setelah permainan kedua kita."
"Lalu ? Kalau aku sudah ketagihan, apakah ada keuntungan yang kudapat selain kepuasan sesaat ? Lagipula, kenapa kau tidak mencari partner one night stand yang lain saja ? Pasti banyak pria manis atau bahkan wanita sexy di club yang ingin diajak bermain oleh si tampan ini" Jaemin mencolek sedikit dagu Jeno.
"Kenapa kau selalu menolak ajakan ku ? Bukankah kita sama-sama merasakan kenikmatan ? Kau dan aku akan sama-sama mendapat pelepasan yang menyenangkan. Kupikir alasanmu tidak cukup masuk akal, jika kau hanya merasa dengan bercinta dengan orang yang sama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Dia, Tapi Aku (NCT 1shoot)
FanfictionKumpulan Oneshoot // Twoshoot // BxB "Meskinya kau sadari ituuu Bukan Dia, bukan diaa, tapi akuuuu" "Tak pernah kah kau sadari akulah yang kau sakiti Engkau pergi dengan janjimu yang telah kau ingkari" "Biarkan ku pergi karna aku tak sanggup lagi...