Berhenti

58 1 0
                                    

Cast :
Jung Mark (21)
Jung Jeno (20)
Seo Haechan (20)
Moon Renjun (20)

Sudah sebuah rutinitas di pagi hari si pemuda manis bernama Seo Haechan untuk mendatangi rumah keluarga Jung yang tepat berada di sebelah kanan rumahnya. Dengan menenteng sebuah tas bekal berwarna biru, Haechan tersenyum manis membawa langkah kaki nya menuju ke pintu utama rumah keluarga Jung. Baru saja tangannya hendak mengetuk pintu kayu di depannya, pintu tersebut sudah terbuka dan menampakkan seorang pemuda beralis camar dengan wajah tak bersahabatnya.

"Pagi Kak Mark !" Sapa Haechan dengan senyum lima jari yang terpatri di bibirnya. Hanya deheman yang menjadi jawaban dari sapaan Haechan.

Sebelum Mark berlalu begitu saja meninggalkannya, Haechan memanggil Mark dan menyerahkan tas bekal biru yang tadi dibawanya.

"Kak Mark, ini sarapan buat kakak. Dimakan ya kak. Haechan buatnya pake cinta" tangannya membentuk love sign dan bibirnya tetap menampilkan senyum lima jari yang sangat manis. Tanpa menunggu respon dari Mark, Haechan berlalu begitu saja memasuki kediaman Jung untuk menemui sahabatnya, Jung Jeno.

"JENNIII LO DIMANA ELAHH ! LAMA BET DAHH ! BURU AYOOKK BERANGSKUY, UDEE MEPET INII"

"SABAR ANJENGG CHAN !"

"JUNG JENOOO MULUTNYA YAA ! MINTA DITERONGIN APA GIMANA !" Orang tua Jeno sudah terbiasa dengan keramaian rumahnya di pagi hari yang dikarenakan oknum bernama Seo Haechan. Namun, kali ini mami Jung yang sedang berada di kamar bersama papi Jung, harus turut meramaikan keramaian pagi tersebut dikarenakan mendengar teriakan anaknya yang disertai dengan umpatan.

"MBOTEN KANJENG RATU, NGAPUNTEN NGGIH! JENOO BERANGKATT YAKK SAMA GEMBUL. JANGAN KELAMAAN TELETUBBIES SAMA PAPI. BABAIII" Jeno berteriak dari kamarnya sambil menuruni tangga menuju ruang tamu tempat Haechan menunggu.

"MAMIII JUNG PAPI JUNG, HAECHAN GANTENG BERANGKAT DULU. HAECHAN SEWA YAK ANAKNYA JADI SUPIR HAECHAN BABAIII !"

"OKEIIIHH CHAN. TIATI" Mendengar balasan dari papi mami Jung, Haechan dan Jeno pun melajukan langkah mereka menuju ke garasi mobil rumah keluarga Jung dan bersiap berangkat menuju ke tempat perbudakan para mahasiswa demi gelar sarjana.

Selama di perjalanan, tak ada yang namanya keheningan. Entah Haechan yang mengoceh tidak jelas atau pun menyanyi mengikuti lagu yang diputar oleh Jeno secara random melalui speaker mobilnya. Namun, matanya tak sengaja menatap mobil Mark yang berada di sebelah mobil Jeno pada saat lampu lalu lintas menunjukkan warna merah.

" Jennie ! Itu bukannya mobil kakak ya?"

"Iyee mobil si Mark"

"Eh. . Ehh. . Tau ngga Jen, tadi pagi kakak ambil bekal yang gue buat lhoo hehehe. . "

"Yaelah Chan, tiap hari juga dia terima bekal lo! Tapi nyampe kampus yang makan doi nya si Mark"

"Yahh lo apaan si jen, ngga perlu lo ingetin gitu juga udah gue hafal Jen kalo itu." Haechan menghela nafasnya sejenak. "Tapi gapapa, kakak mau terima bekal buatan gue aja, gue udah seneng banget !" Haechan menunjukkan cengirannya pada Jeno. Yang diberi senyuman, mengusak rambut Haechan sejenak.

"Heran gue sama lo Chan ! Masih aja tabah ngejar padahal udah jelas lo ngga pernah ditanggepin sama Mark"

"Namanya juga cinta Jen. Gue yakin kok, kalo gue usaha dikiiiit lagi, kakak pasti bakal luluh dikit hehehe. . Selama kakak belom jadi sama doi nya, gue pantang nyerah"

Bukan Dia, Tapi Aku (NCT 1shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang