Are you, My Astro Keeper?

2 0 0
                                    

Estrella mengunyah lambat takoyaki di mulutnya, sesekali dia melirik manusia astronot yang terdiam di sebelahnya.

"Maaf aku merusak makananmu..." Ujarnya lambat tapi manusia astronot itu tetap diam tak berkata apa-apa.

Mereka berdiri di sisi jalan dekat dengan pepohonan, mencari tempat yang setidaknya tidak berlendir dan becek. Estrella mengapit payungnya erat agar cairan orange tak mengenai kepalanya dan Azul. Namun sekeras apapun dirinya berusaha menghindari hujan orange yang turun, tetesan itu tetap mengenainya.

Tes!

Saat tetesan orange itu mengenainya, manusia astronot itu segera memalingkan kepala ke arahnya. Estrella tak dapat melihat wajah pemilik tubuh di hadapannya ini, penutup kepalanya yang bulat juga layarnya yang gelap seakan mengaburkan wajah asli di dalamnya. Tangannya terjulur dengan sigap sesaat tetesan hujan mengenai pundak Estrella, Azul mendadak kaku dan matanya bersinar. Sinar itu menyinari pundak Estrella dan seketika noda orange itu menghilang. Estrella yang senang segera bersorak dan berputar dan tanpa sadar putaran payungnya membeberkan cipratan orange kesulurh tubuh manusia astronot. Estrella hanya menutup mulutnya sedikit dan meminta maaf.

Kini setiap jam sepuluh pagi saat Estrella bangun dari tidurnya, dirinya segera bersiap dengan seragam tempurnya dan duduk di atas tempat tidur menanti teman barunya, Astro Keeper miliknya. Sesekali dirinya memergoki manusia astronot itu berusaha pergi keluar dari jendelanya setelah masuk ke kamarnya tanpa izin untuk ke sekian kalinya. Itu sangat lucu karena sosok astronot itu terlihat kaku dan terpaku saat Estrella memergokinya. Dia terlalu meremehkan Estrella, dia pikir gadis tukang tidur itu tidak bisa bangun lebih awal. Mematung dari seberang rumah, bawah rumah sampai duduk menanti di depan jendela itulah pemandangan yang dilihatnya setiap kali menangkap basah manusia astronot di sekitar rumahnya. Untuk kali ini manusia atronot ini terlihat sedang memandang Azul kemudian sesekali menyentuh kepalanya dan hewan digital itu memekik riang kemudian berputar. Estrella tersenyum dan segera berlari ke kamar mandi menepuk wajahnya kemudian menyikat gigi seperti biasa. Mengusap mulutnya yang berbusa dan segera berlari menemui kedua teman barunya. Dia tidak peduli sudah berapa kali kegiatan ini diarinya lakukan karena sekarang dia bisa melakukan aktifitas bersama teman-temannya.

"Mau kemana kita sekarang?" Tanya Estrella tergesa-gesa.

Manusia astronot itu hanya berjalan dengan diam dan menuju luar ruangan untungnya kali ini dia melewari pintu pada umumnya. Sesampainya di depan rumah manusia astronot itu terlihat dengan sabar menanti Estrella yang dengan susah payah berusaha mengunci pintu pagar. Untuk kesekian kalinya dia bisa mendengar bagaimana Estrella memprotes keadaan pintu pagarnya yang masih sangat old school. Mereka kembali pada tempat mereka pertama kali bertemu, membeli takoyaki dan mengobrol tapi hanya Estrella yang berbicara dan sesekali pekikan Azul terdengar, manusia astronot itu hanya diam mendengarkan.

Ding...Ding...Ding!!!

Suara itu terdengar lagi tapi ini bukan kamar Estrella bagaimana suara itu bisa sampai sini. Sebelum Estrella bisa berkata-kata manusia astronot itu segera bangkit dari duduknya dan meraih Estrella. Estrella terlihat meringkuk dalam gendongannya, manusia astronot itu berlari secepat mungkin menuju rumah Estrella diikuti Azul yang matanya berkedip sendari tadi. Sesampainya di depan rumah, manusia astronot itu melambung seakan dunia tanpa gravitasi dan melewati pagar besi yang tinggi.

"WOOOOW!!!!" Mulut Estrella membulat kagum.

Dia berpegangan erat pada dada orang yang didekapnya, manusia astronot itu kembali melakukan lompatan tinggi dan mendarat tepat di depan jendela rumah Estrella dan tangannya dengan sigap memegang atap rumah agar tidak terjatuh. Azul segera mendorong jendela rumah dengan kepalanya, tubuhnya yang kecil segera melayang masuk kamar diikuti manusia astronot dan Estrella yang digendong di tangannya. Segera direbahkan Estrella di tempat tidurnya dan menyelimuti dengan selimut. Disandarkan kepalanya pada bantal bintang juga diambilnya boneka berbentuk ikan di sisi tempat tidur dan disematka ke dalam pelukan Estrella.

The Orange RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang