[[POV CYNO]]
.
.
.
[Sejujurnya aku tidak tahu apa yang kuharapkan saat mendengar laporan tentangnya dari Mahamatra lain. Jika aku tahu ini lebih cepat mungkin aku masih bisa menyelamatkannya~]
.
.
.Hari ini adalah hari yang sibuk bagi Jendral Mahamatra, setelah para Sage dihukum membuat pekerjaan Mahamatra sedikit meningkat dibagian dokumen.
Karena sistem Akasha sudah dihapus membuat para Matra kesulitan mendata para pelanggar hukum di Sumeru. Mau tidak mau dirinya harus turun tangan. Meski dia lebih sering bekerja dilapangan ada kalanya dia harus melakukan tugas dokumen yang harus dia tinjau dari Matra lain.
Tatapan matanya yang merah beralih dari dokumen ke sebuah bingkai foto yang terdiri dari dua mahasiswa anak yang sedang tersenyum ke kamera. Entah kenapa melihat itu membuat ekspresi sang Jenderal yang serius melunak. Apalagi saat memandangi salah satu dari anak dibingkai tersebut.
"Huh sudah lama sekali aku tidak bertemu dengannya~" gumannya pelan.
Dia kembali menfokuskan pandangannya ke dokumen meski sesekali meliriknya.
Foto dibingkai memperlihatkan dua anak yang memiliki tinggi yang berbeda namun keduanya memiliki warna mata merah yang sama. Yang ekspresinya terlihat ceria memiliki rambut pirang sedangkan yang senyum kecil tapi serius memiliki rambut putih. Keduanya nampak memakai pakaian Akademiya yang membedakan adalah logo jurusan keduanya.
[Yang tadi mikir Tighnari, kalian kena prank~XD]
"Kaveh~" gumannya sambil tersenyum kecil.
Sang Jenderal Mahamatra itu hanya bisa mengenang masa lalu saat keduanya bersama sebagai mahasiswa di Akademiya. Dirinya yang dulu tidak jauh berbeda dengan yang sekarang namun berkat Kaveh, temannya itu membuat sifatnya yang serius sedikit melunak.
Setelah lulus mereka jadi jarang bertemu karena kesibukan masing-masing. Terutama Kaveh yang lebih sering keluar dari Sumeru kalaupun bertemu mereka hanya saling menyapa sebelum kembali ke kesibukan masing-masing.
Namun, dua tahun lalu dia mendengar kabar yang kurang mengenakan tentang arsitek muda itu. Karena membangun istana untuk seorang pedagang kaya raya membuatnya berhutang. Sejujurnya memikirkan Kaveh yang berhutang kepada investornya sendiri membuat kepalanya sakit tapi mengingat sifatnya yang selalu kesulitan mengatur anggaran pribadi membuatnya sampai pada kesimpulan.
Saat mendengarnya dia bergegas untuk mencari Kaveh bahkan meninggalkan rapat penting dengan petinggi akademiya. Namun sayang, saat dia datang Kaveh sudah lebih dulu ditolong orang lain. Dan saat tahu siapa orang itu membuatnya menggertakan giginya karena menahan perasaan kesal. Rupanya orang yang membantu Kaveh tidak lain adalah Scribe Akademiya, Alhaitham.
Mengingat reputasinya yang tidak memperdulikan orang-orang disekitarnya membuatnya kebingungan saat tahu dia menolong Kaveh. Apalagi mengingat kejadian beberapa tahun lalu saat keduanya bertengkar hebat disalah satu proyek bersama yang meski gagal tetapi akademiya tetap mengapresiasi dan menghadiahi keduanya sebuah rumah.
Hanya saja seingatnya Kaveh menolak tawaran itu dengan dalih sudah memiliki tempat tinggal sendiri. Tetapi dia yakin bahwa Kaveh melakukan itu hanya agar tidak menemui Alhaitham yang merupakan musuhnya. Tapi sekarang keduanya tinggal bersama meski sesekali dia melihat mereka berdua bertengkar karena perbedaan pendapat bahkan sampai ke papan tulis di Port Ormos.
KAMU SEDANG MEMBACA
If Only You Love Me [Haikaveh]
Non-FictionDingin... Tubuhnya terasa dingin~ Mengapa tubuhnya terasa dingin seperti dipeluk air dingin? Apakah dirinya benar-benar tenggelam? Sudah berapa lama dia tenggelam? Mengapa tidak ada satupun orang yang menyelamatkannya? Apakah dia akan mati? Dingin~...