Jadian

0 2 1
                                    

Acara FROMNIGHT sudah selesai diakhiri dengan riuh penonton sekaligus dance Korea yang menjadi sorotan wartawan dari televisi sukses membuat nama sekolah menjadi harum, sekolah pun sangat berterimakasih pada pengurus OSIS yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik,
Faiq Alfaro yang dikenal sebagai bad boy pun yang menyandang sebagai ketua OSIS ini namanya menjadi baik dikalangan guru serta murid lainnya, tak lupa pada Rere si wakil ketua yang sangat aktif dan gesit.

" Akhirnya beres jugaa gw cape banget" ucap Adit sambil merebahkan kakinya di sofa ruang OSIS

Rere menghampiri sambil membawa beberapa makanan dan minuman dingin
"Thnks paketu sukses acaranya tinggal liburannya wkwk"

Disinilah mereka diruang OSIS dengan semua anggota OSISnya tepat dijam 10 pagi setelah mereka membereskan panggung dan dekorasi sisa semalam acara fromnight.

"Ehh re Faiq kemana kok gak keliatan dari pagi?" Tanya andhini pada Rere

"Mana gw tau, tidur mungkin.." jawab Rere asal

" Lah iya sifaiq gak ada anjir banget tuh anakk waktu beres beres ngilang" Adit mengerutu sambil membawa makanan dimeja yang di simpan Rere tadi.

Drettt..drett..
Ponsel Rere berbunyi sang empu ta mengetahuinya karena sibuk dengan laporan laporan keuangan dengan andhini.

" Gw pulang duluan ya ada urusan, elu pulang sama siapa ni?" Tanya Rere pada Ani

" Gw dijemput fauzan deh kayanya" sambil cengir dan siap siap pulang juga

"Dah jadian lu sama diaa? Ditembaknya kapan? Rere bertanya sambil berjalan bersama kearah parkiran sekolah yaa hari ini sekolah libur mereka ke sekolah hanya untuk beres beres saja.

"Nanti aja deh diceritain" Andini sambil melambaikan tangannya pada Rere karena fauzan sudah ada di parkiran sekolah menunggunya
" Duluan yaa" melambaikan tangannya pada Rere

" Yeee udh ada pangerannya yaudah hati hati lu" Rere menunggu kakaknya menjemput
Yaa sekarang adalah hari dimana kakaknya mengambil cuti untuk istirahat dia sudah berjanji akan menjemput adiknya ini dari bandara langsung.

Baru saja Rere akan menelepon abangnya itu tapi keduluan dengan panggilan masuk dari 
Mhmd Faiq Alfaro-_ is calling

Rere langsung mengangkat telpon itu

"Halo apa sih tlpon tlpon udh gak bantuin beresin dilapangan malah ganggu gw lagi, dimana Lo?" Rere berbicara tanpa berhenti.

" Gw didepan Lo" tanpa sadar Faiq sudah ada didepan Rere dengan membawa mobil Brio putih miliknya.

Rere memutuskan telpon sepihak matanya memincing dia kira kakaknya ternyata musuhnya, Faiq keluar dari mobil dan menghampiri Rere yang sedang duduk di halte bus.

"Nunggu bus? Jam 12 lagi istirahat begoo" Faiq dengan ketus

"Apasii gw nggu yg jemput bukan nggu bus.." ketus Rere tak kalah dengan Faiq

"Nunggu Abang lu yah?" Tebak Faiq asal asalan, dan sukses membuat Rere terkejut kenapa dia tau?

"Katasiapa lu minggir ngalaingin Mulu" sambil menggeser tubuh Faiq karena menghalangi tubuh mungilnya di pinggir jalan.

" Gw anterin ke bandara yah tadi kataya ada keterlambatan mendarat karena cuacanya lagi agak buruk, gw tau karena gw juga mau jemput papa gw yang penerbangannya bareng sama kakak Lo" jelas Faiq pada Rere

"Kok Lo tau si kalo gue nggu kakak gue??" Heran Rere pada Faiq
"Gw tau dari ibu Lo" jawab Faiq santai langsung menarik tangan Rere dan membuka kan pintu mobil agar Rere masuk kedalam mobilnya dan duduk disampingnya.
" Iya iyaa gue ikut" Rere pasrah sambil duduk disana

Faiq memutari mobilnya dan langsung mengemudi dia lupa kalo Rere belum pakai selbetnya dia berhenti tanpa bicara dia langsung mendekati Rere dan menarik selbet dari atas tepat didekat bahu Rere, Rere mematung dia kira Faiq akan menciumnya lagi seperti malam kemarin di ruang ganti. Dia gugup

"Faiqq jangan disini malu" wajahnya bagai kepiting rebus sekarang dia salah tingkah 

" Ngeres terus otak lu" gue mau masangin sabuk pengaman ini nih"
sambil ia tunjuk
"bukann mau cium eluu" refleks menjitak jidat Rere yang ditutupi Poni ituu ya dia sekarang lagi ga pake kerudung, mungkin lagi pamer rambut yang ia cat kemarin

"Ehh apaa gue gak mikir ituu" Rere memalingkan wajahnya keluar jendela sambil menutup wajahnya karena maluu sekali dengan tingkahnya

Faiq berhasil membuat Rere malu lagi, dia menyetir menuju bandara dijalan hening dia menyalakan lagu mising you ost drakor dan Rere tau lagu itu dia menyanyikannya sepanjang jalan dan membuat hatinya kembali baik lagi.

Sesampai di bandara sebelum turun Faiq sukses membuat Rere salting lagi , bagaimana Rere tidak salting Faiq membuka kan pintu mobil dari luar untuk Rere dan sebelum itu

Cupp
Dia mencium bibir Rere sekilas

"Ehhh faiqqq mesumm" teriak Rere dari dalam

" Iya maaf soalnya gemes" jawab Faiq santai

"Kita tunggu didalem yok" sambil menarik tangan Rere, yaa gak bosen dia narik tangan  anak orang.

Mereka berjalan bersama
"Gimana re lu terima gw apa engga?" Tanya Faiq serius
"Malah nanya disini bisa ga nanti aja gitu?" Jawab Rere gugup
" Pengen cepet aja jadi pacar lu" Faiq dengan santaii menjawab itu dan mereka duduk dikursi dengan orang banyak

" Iyaa" tanpa ragu Rere menjawab ia
"Iyaa diterima? Atau iya apaa Ratih chintiya?" Tegas Faiq lagi
"Iya diterima Faiq" Rere dengan yakin

Faiq tersenyum akhirnya dia menjadi pacar seorang Ratih chintiya yang dia idamkan semasa masuk sekolah Nusa bangsa ini

Cupp
Dia mencium bibir Rere lagii kali ini dengan disaksikan banyak orang
Rere menunduk malu padahal orang orang cuek hanya saja mereka melihat itu

"Faiqq ih maluu kenapaa di umum" rengek Rere pada Faiq

"Jadi kalo ditempat sepi boleh? " Tanya Faiq dengan senyum jahilnyaa

"Tetep jangan" ketus Rere
" Yahh padahal udah 3 kali masa jangan" Faiq terus memancing emosi Rere kali ini

"Bang Alvin?" Teriak Rere sambil berlari ke arah laki laki itu

Faiq tersenyum dan menghampiri mereka bertiga ya satulagi itu ayahnya Faiq

"Alfaro gimana kabarmu?" Tanya sang ayah

"Baik" jawab Faiq dengan dingin

"Eh om ayahnya Faiq?" Tanya Rere Sambil memberi salam dan disambut hangat oleh ayah Faiq

"Iyaa kamu temennya Faiq?"

"Iyaa om" jawab Rere sambil tersenyum

"Temen hmm" Faiq berdehem guna menyadarkan Rere akan status mereka
Rere mengerti namun dia diam,

" Wah temennya Rere ya? Siapa?" Alvin bertanya kebingungan siapa pria yang bersama adiknya ini

" Ini anak saya Alvin dia sekolah di bandung namun sekarang pindah ke Jakarta Vin semenjak ibu nya meninggal"
Bukan Rere yang menjawab melainkan pak Arga ayah Faiq. Faiq tersenyum mengangguk melihat abangnya Rere.

"Kamu pulang kemana? Apartemen atau kerumah Nenek? " Tanya sang ayah
"Mengantar ayah kerumah Nenek setelah itu pulang ke apartemen" dia selalu menjawab dingin setiap pertanyaan ayahnya itu. Pa Arga mengangguk guna merespon jawaban anaknya itu.

"

Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang