weekend

159 15 4
                                    

Setelah beraktivitas rutin dari hari senin sampai jumat, anak sekolah maupun orang dewasa membutuhkan waktu istirahat diakhir minggu. Anak sekolah biasanya libur hari sabtu dan minggu, lalu anak kuliah disesuaikan dengan jadwal mata kuliah yang diambil atau disesuaikan dengan keinginan dosen. Tapi yang pasti akhir minggu mereka mengambil jatah libur.

Begitu pun Acel dan Zinnia, hari sabtu ini keduanya tengah menikmati waktu libur sekolah yang dinantikan. Meski sebenarnya Acel hanya bersekolah satu hari diminggu ini, tetapi tetap saja liburnya berbeda.

Kanaya dan Anna juga ikut menikmati libur hari sabtu ini. Kanaya jelas karena skripsinya sudah Acc hanya tinggal menunggu sidang, yang kemungkinan akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Kemudian Anna, ia memang memiliki jadwal mata kuliah sampai hari kamis dengan dua sampai tiga mata kuliah perhari. Padat, tetapi Anna jadi memiliki waktu banyak untuk kegiatan di luar kampus.

Kini keempat putra-putri Hanan itu tengah bersantai menonton film dengan masih mengenakan pakaian tidur. Setelah sarapan keempatnya memutuskan untuk menonton bersama dan sepakat tidak ada yang mandi dulu.

Namun, ada yang mengganggu tiga diantaranya. Acel. Anak itu dari pertengahan film diputar, terlihat tidak anteng. Dari raut wajah yang masam hingga rengekan kecil terus menerus keluar dari bibirnya. Tidak ada yang menegur awalnya, hingga Kanaya yang jengkel mulai menegur Adiknya.

"Adek kenapa si?" Tanya Kanaya dengan nada santai, tetapi terdengar jika ungkapan nya, Kanaya merasa terganggu.

"Bosen, gak seru." Acel segera menjawab setelah ditanyai, daritadi ia menunggu momen ini. Tidak peka.

"Mau ganti?" Tanya Zinnia, menatap Acel sambil terus melahap kue kering buatan Kiara.

Acel menggeleng sambil memainkan bantal yang daritadi ia peluk. Ingin mengungkapkan sesuatu tapi ragu. Sebenarnya jika yang bertanya Hanan atau Kiara mungkin Acel akan segera menjawab apa yang ia inginkan, tetapi kedua orang tuanya sedang berkunjung ke rumah tantenya yang baru melahirkan sedari dirinya belum bangun.

Hanan dan Kiara memilih menunggu di rumah Adik mereka daripada ikut ke Rumah Sakit. Karena selain dibatasi, Adik Hanan juga cepat pulih, menjadikan waktu perawatan di rumah sakit tidak lama.

Melihat situasi Kanaya yang bertanya sepertinya Acel harus berpikir ulang untuk menjawab.

"Bosen di rumah. Mau keluar, yu!" Tapi Acel bukan tipe anak yang menyia-nyiakan kesempatan. Ia tidak tahu Papa dan Mami nya akan pulang kapan, jadi daripada keinginan nya lebih lama tertunda, sebaiknya Acel minta sekarang.

Kanaya tidak langsung menjawab, dari awal ia sebenarnya tahu apa keinginan Adiknya, tetapi ada beberapa pertimbangan jika mengajak Acel keluar saat ini. Selain Adiknya itu harus istirahat karena baru sembuh, ia juga memiliki janji temu dengan teman-teman KKN nya hari ini. Otomatis tidak akan bisa menemani Acel main keluar. Hanan dan Kiara juga belum diprediksi pulang kapan, mengingat Adik bungsu Hanan yang melahirkan.

"Ke rumah Tante Hilma aja, mau?" Tawar Anna memberi tawaran pergi ke rumah tante nya yang baru melahirkan. Anna tahu Kanaya memiliki janji temu. Kemudian dirinya juga memiliki jadwal kerja kelompok hari ini.

Acel menggeleng, ia malas bertemu Om dan Tante nya yang lain. Mereka sangat rusuh, dirinya selalu menjadi sasaran kejahilan.

Karena reaksi Acel saat dijahili dinilai menggemaskan. Semua saudara juga kerabatnya jadi gemar sekali menjahilinya. Sampai kadang-kadang Acel merasa ter bully oleh mereka semua. Parahnya lagi, ketiga saudarinya tidak ada yang membantu. Mereka bisa ikut menjahili juga.

Acel (slow up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang