08. Pembullyan

45 10 0
                                    

Halo halo

Bagaimana kabarnya teman-teman semua?

Happy reading



Bugh

Suara tonjokan itu sangat keras, hal itu membuat beberapa orang yang berada di sana sedikit menegang.

Sang pelaku yang melakukan itu langsung meredakan nafasnya yang memburu.

"Sans bro! Mau jadi pahlawan kesiangan?"

Gatha diam, ia masih berusaha mengontrol emosinya. "Lo semua... beraninya cuma sama cewek? Cupu!"

"Dan lo," Gatha menunjuk salah satu perempuan yang ikut terlibat dalam pembullyan. "Lo ga nolongin dia? Sesama perempuan harusnya saling tolong menolong lah ya."

Gatha menyeringai, ia puas melihat wajah memerah para pelaku itu. Tapi juga ia was-was, karena bahaya akan segera mengancamnya.

"Gue ga tau lo, tapi please... menyingkir dari sini dulu. Oke?" ucap Gatha kepada gadis yang ditolongnya, sang empu hanya mengangguk.

Setelah dirasa aman, dirinya segera lari begitu saja. Tujuannya meminta pertolongan kepada warga sekitar, harap-harap ada yang melewati daerah ini.

"Lo siapa sih? Ganggu kegiatan aja." Gatha menyeringai. "Nggak perlu tau siapa gue, gua cuma mau bilang satu hal. Kalo masih punya harga diri, jangan semena-mena sama cewek."

"Bangs*t!"

Bugh

Gatha kecolongan, bibirnya terasa sobek karena pukulan yang tiba-tiba itu.

"Cuih, gue ga mau berurusan sama kalian. Jadi, lo semua pergi dari sini!" ucap Gatha yang ingin berdamai, ia tak mau wajah tampannya ini terkena bogeman lebih lanjut.

"B*cot lo!"

Alaska maju ke depan, matanya sibuk memandang keempat remaja yang seumuran dengan dirinya. "Lo semua pergi, atau gue laporin tindakan kalian ke pihak hukum?"

Keempatnya langsung menunjukkan raut wajah pias, setelah itu mereka semua langsung pergi dari tempat kejadian.

"Awas lo!" Gatha dan Alaska tak menggubris, mereka sibuk mencari gadis yang sempat menyembunyikan diri.

Setelah menemukannya, Gatha mendekat. Memastikan bahwa gadis itu baik-baik saja.

"Lo gapapa?" Sang empu yang mendengar itu langsung keluar dari tempat persembunyian.

"Gapapa, makasih ya atas bantuannya." Senyuman itu langsung terpatri di wajahnya, hal itu membuat Gatha sedikit terpana.

"Ekhem, nama lo siapa?" tanya Gatha yang sedikit salah tingkah, Alaska yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala.

"Kenalin... Kalea Vellyncia, panggil aja Cia." Ia menyodorkan tangannya, hal itu langsung diterima oleh Gatha.

"Agatha Majendra, panggil aja Gatha. Dan ini... Alaska Arkatama, panggil aja Alaska." Cia mengangguk mengerti.

𝐋𝐨𝐧𝐞𝐥𝐲 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang