"Kau akan Ibunda titipkan pada keluarga Vantjoro, mereka adalah keluarga manusia yang sudah mengabdi ratusan tahun kepada keluarga Vanderwal. Mereka memiliki bisnis yang melimpah berkat bantuan Vanderwal. Jadi, kau bisa berpura-pura menjadi anak dari keluarga Vantjoro."
"Ibunda yakin kalau aku bisa mengembara di dunia manusia?"
"Ya... itu lebih aman daripada di dunia vampir. Jejakmu tidak akan mudah terlacak disana."
Adel pun menghambur, memeluk Ratu Shani yang sedang duduk di atas ranjangnya dengan erat.
"Adel pergi bukan karena tidak sayang Ibunda..." ujar Adel dengan nada yang lembut. "... Adel pergi untuk mencari jati diri sehingga bisa menjadi kebanggaan Ibunda..."
Ratu Shani membalas pelukan Adel lalu membelai punggungnya dengan lembut. "Adel anak bungsuku yang Ibunda sayangi. Kamu selalu menjadi kebanggaan Ibunda, Nak. Pangeran yang baik hati dan penyayang, Ibunda bangga dengan julukan yang diberikan masyarakat kepadamu. Kau menjadi dirimu sendiri saja, Ibunda sudah bangga," jawab Ratu Shani dengan amat lembut membuat Adel enggan melepaskan pelukannya. "... Tapi, Ibunda tidak bisa melarang kamu kan? Kamu sudah besar... kamu punya impian kamu sendiri. Ibunda tahu, kamu memang bukan tipe vampir yang senang berada di dalam kerajaan. Kamu punya rasa ingin tahu yang besar. Jadi, Ibunda akan mengizinkan kamu pergi mengembara..."
"Maafkan Adel belum bisa berguna buat Ibunda, tidak seperti Kak Zee..."
"Ssst, kalian berdua anak Ibunda dan Ibunda tidak pernah meminta kalian jadi apapun. Ibunda sayang kalian, bagaimanapun keadaan kalian, ya?"
Adel mengangguk, kemudian dia melepaskan pelukannya. Setelah pelukan mereka terlepas, Adel duduk di pinggir ranjang, menatap mata Ratu Shani yang kini berkaca-kaca. "... Kalau kamu mau pulang, istana ini terbuka untuk kamu.... pelukan Ibunda akan selalu ada untuk kamu, ya?" ucapnya hingga akhirnya setetes air mata jatuh dari mata Shani.
Dia takut saat ini adalah saat terakhir dia bisa melihat Adel. Dia takut penglihatannya menjadi nyata, dan kedua anaknya terbunuh. Tetapi, setelah dia berusaha mengubah takdir, entah apa yang akan menjadi konsekuensinya, apakah kini giliran dia yang harus mengorbankan diri agar takdir buruk tidak menimpa anak-anaknya?
"Ibunda jangan menangis... Adel kuat kok Ibunda. Ibunda tahu kan kalau fisik Adel jauh lebih kuat daripada kak Zee? Tidak ada senjata vampir apapun yang bisa melukai Adel Ibunda..." ujar Adel, kembali mengingatkan sang Ratu mengenai kelebihan yang dia miliki.
Zee hanya mendengus pelan mendengarnya. 'Tapi aku pintar membaca taktik perang,' batin Zee tidak mau kalah. Tetapi dia tidak menyebutkan itu dengan mulutnya. Dia tetap dingin seperti biasa.
Ratu Shani kembali menangis. Kemudian dia pun melambaikan tangan ke arah Zee, agar dia mendekat. Kemudian setelah Zee mendekat, Ratu Shani pun memeluk kedua pangerannya itu dengan erat. Mendengar penuturan Adel, dia semakin takut penglihatannya menjadi nyata.
Itulah kenapa dalam penglihatannya Zee ditebas Vampirous, karena Zee tidak kebal senjata vampir. Sementara Adel dibakar hingga mati menggunakan api abadi, karena hanya dengan cara itu Adel bisa dibunuh.
Andai dia bisa menukar hidupnya untuk hidup anak-anaknya, dia akan melakukannya.
1000 tahun adalah waktu yang cukup untuknya, meski rata-rata vampir bisa hidup sampai usia diatas 2000 tahun. Karena vampir hampir immortal, kecuali kalau mereka bunuh diri, dibunuh, atau tewas karena penyakit. Tapi mereka tidak pernah mengalami penuaan atau meninggal karena usia. Itulah kenapa Ratu Shani nampak masih sangat cantik, dan tampak berusia sama seperti para pangeran.
Zee tahu, Ibunya-nya memiliki penglihatan yang buruk di masa depan. Dia akan mencaritahu itu.
Nanti, setelah adiknya pergi. Sekarang, dia hanya ingin menikmati momen kebersamaan mereka, yang jarang mereka dapatkan selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanderwal: Cinta, Vampire, dan Darah
VampireRatu Shani adalah vampir yang dapat melihat masa depan, meskipun tidak jelas dan hanya gambaran samar, tetapi dialah yang menjadi kunci kemenangan kerajaan Vanderwal dalam perang dunia vampir kedua. Penglihatan ini menjadi kunci Vanderwal dalam mene...