Mission 2

821 86 37
                                    

Happy Reading...

Seminggu telah berlalu Xiao Zhan masih marah pada Yibo, hal itu membuat Wang Yibo meradang baru kali ini istrinya marah besar padanya dan memilih tidur bersama putrinya.

Ia sadar apa yang ia katakan saat itu salah dan ia telah berulang kali meminta maaf pada Xiao Zhan. Namun Xiao Zhan hanya diam tak menjawab dan pergi meninggalkannya begitu saja, membuatnya merasa sedih.

Namun kesedihannya segera berganti seringaian licik setelah melihat kedatangan Chen Yu.

Ia berjalan mendekati pemuda tersebut dan menantangnya bermain catur.

"Jika kau bisa mengalahkan ku, aku akan merestui hubungan kalian" ucap Wang Yibo menantang.

"Benarkah? Baiklah aku Terima tantangan anda!" seru Chen Yu merasa tertantang.

Selama ini tak ada yang bisa mengalahkannya dalam bermain catur bahkan ayahnya pun mengaku kalah dan memuji kehebatannya.

Wang Yibo kembali ke ruang keluarga membawa catur miliknya dan menyusun bidak-bidak catur tersebut.

"Permainan dimulai!" seru Wang Yibo.

Wang Yibo mulai menggerakkan bidak-bidak catur nya.

Tak berselang lama Yun Xi dan Xie Yun pun pulang dari sekolahnya.

"Wah... Kalian sedang main catur!" seru Yun Xi.

"Aku harap gege bisa mengalahkan daddy selama ini tak ada yang bisa mengalahkan daddy" celetuk Xie Yun dan duduk disebelah Chen Yu.

"Benarkah?!" seru Chen Yu tak percaya.

"Hmm" jawab Xie Yun.

Kemudian ia menatap Yi Xian yang menatapnya dengan tatapan khawatir, lalu ia tersenyum kearah sang kekasih seolah mengatakan semua akan baik-baik saja.

Setelahnya Chen Yu kembali fokus pada permainannya.

Satu jam berlalu permainan menjadi semakin menegangkan.

Yi Xiao dan Xiao Yi juga ada disana mereka kembali ke rumah setengah jam yang lalu dan ikut duduk di samping sang ayah.

Keduanya menatap Chen Yu tak percaya karena hampir mengalahkan ayah mereka.

"Skak!" ucap Chen Yu memakan raja Wang Yibo.

Tanpa Wang Yibo sadari ternyata bidak catur Chen Yu masuk ke pertahanan nya dan memakan raja-nya.

Ia terkecoh dan salah ambil langkah.

"Tidak!" seru Yi Xiao dan Xiao Yi bersamaan.

"Wah, gege hebat sekali bisa mengalahkan daddy" ucap Xie Yun.

Sementara itu Wang Yibo hanya diam menatap tak percaya bahwa ia telah dikalahkan oleh putra saingannya.

Ya Wang Yibo selalu menganggap Chen Fei Yu sebagai saingannya, karena setiap yang disukainya Fei Yu terlebih dahulu mendapatkannya, dan itu membuatnya geram dan menganggap Fei Yu sebagai saingannya.

"Menarik juga! Lain kali aku harus mengajaknya bermain lagi" monolog Wang Yibo.

"Kita bermain sekali lagi" ucap Wang Yibo.

Kemudian ia menatap anak-anaknya "kalian kembalilah ke kamar kalian. Kalian sangat berisik" ucap Wang Yibo tegas.

Kemudian mereka pun pergi menuju kamar mereka masing-masing dan menyisakan Chen Yu dan Wang Yibo yang kembali bermain catur.

Sementara itu Xiao Zhan menatap mereka dari atas.

"Dasar pak Tua!" serunya dan berlalu pergi dari sana.

Wang Yibo kembali menjalankan bidak caturnya sesekali ia menatap Chen Yu.

"Apa yang membuatmu tertarik dengan putriku?" tanya Yibo sambil menjalankan Pion-nya.

"Saya juga tidak tahu apa yang membuat saya tertarik padanya, tapi satu hal yang saya tahu saya mencintai putri anda, ingin menjaga dan melindunginya. Setelah sekian lama berpisah saya tidak menyangka akan jatuh cinta pada orang yang sama" ucap Chen Yu menatap Wang Yibo.

"Kau tau kan dia putri kami satu-satunya di keluarga ini dan kami sangat menyayanginya" ucap Yibo lagi.

"Saya tahu, saya tidak akan mengambilnya secepat itu dari anda, saya ingin dia menyelesaikan kuliahnya terlebih dahulu setelah itu baru saya akan menikahinya" ucap Chen Yu dengan tegas.

"Itu masih dia tahun lagi" sahut Wang Yibo menjalankan bidak caturnya lagi.

"Saya akan menunggunya" Chen Yu menjalankan bidak nya.

Wang Yibo menganggukkan kepalanya "permainanmu bagus juga, lain kali temani daddy bermain dan untuk hubungan kalian aku merestuinya tapi jika kau mengkhianati kepercayaan-ku maka jangan harap bisa bertemu dengannya lagi" ancam Wang Yibo.

"Aku janji tidak akan menyakitinya" ucap Chen Yu mengangkat tiga jarinya.

Kemudian keduanya kembali fokus pada permainan mereka.

.

.

.

Malam harinya, Chen Yu kembali ke kediaman Wang, ia ingin mengajak Yi Xian menemui ayahnya dan makan bersama.

"Dad, Xian Xian pergi dulu" ucap Yi Xian sedikit tertunduk ia sangat takut Wang Yibo tidak mengijinkan nya.

"Hmm, hati-hati" ucap Wang Yibo tanpa mengalihkan pandangannya dari TV.

"Chen Yu jaga Xian Xian!" tambah Yibo lagi.

"Baik dad" Chen Yu.

"Ayo" ucap Chen Yu menarik tangan Yi Xian keluar dari rumah tersebut.

Sementara itu keempat orang yang berada diruang keluarga tersebut menatap Yibo tak percaya.

Tidak biasanya daddy-nya melepaskan Yi Xian begitu saja, apa lagi saat ini Yi Xian pergi dengan Chen Yu.

Siang tadi sebelum kembali ke kantornya, Chen Yu sudah meminta izin pada Wang Yibo untuk membawa Yi Xian menemui ayahnya dan makan malam bersama.

Xiao Zhan kembali ke ruang keluarga dan mengajak suami dan anak-anaknya makan malam bersama. Namun ia tak menemukan keberadaan putrinya.

"Xian Xian kemana?" tanya Xiao Zhan.

"Pergi bersama Chen gege!" seru Xie Yun.

"Benarkah?" tanya Xiao Zhan menatap Wang Yibo.

"Hmm" jawab Wang Yibo dengan deheman.

"Oh, ayo makan malamnya sudah siap!" seru Xiao Zhan berbalik pergi terlebih dahulu.

Setelah selesai makan malam seperti biasa Wang Yibo selalu membantu Xiao Zhan membersihkan meja dan membawa piring kotor ke dapur.

"Anak itu menarik juga! Aku menyukainya tapi jika dia menyakiti putriku aku tidak akan memaafkannya" ucap Wang Yibo begitu tiba di dapur.

Ia memeluk Xiao Zhan dari belakang dan meletakkan dagunya dibahu Xiao Zhan.

Xiao Zhan yang saat itu tengah mencuci piring menghentikan aktivitasnya sejenak setelah mendengar ucapan sang suami.

"Apa kau merestui hubungan mereka?" tanya Xiao Zhan kembali melanjutkan aktivitasnya.

"Hmm" Angguk Wang Yibo pelan.

"Apa kau masih marah padaku? Maafkan aku" ucap Wang Yibo mengecup ceruk leher Xiao Zhan.

"Baiklah aku memaafkan mu, sekarang pergilah dan jangan mengganggu ku!" seru Xiao Zhan mengusir Wang Yibo.

Bukannya pergi Wang Yibo malah mengeratkan pelukannya pada Xiao Zhan dan menyesal kuat leher Xiao Zhan hingga meninggalkan jejak merah keunguan disana.

"Aahhh" desah Xiao Zhan.

______________

TBC




Mommy Untuk Daddy [ YIZHAN ] TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang