Lin Yu menangis histeris, mencoba untuk memanggil-manggil nama Han Xue. Darah itu membanjirinya bagaikan lava panas, membakar hingga ke lubuk hatinya. Dia tidak mengerti, mengapa Tuhan bercanda dengan mereka saat ini. Jelas-jelas baru beberapa detik yang lalu pria itu berada di sampingnya, namun sekarang...
Dia tidak bisa kehilangan Han Xue lagi.
Tuhan, tolong beritahu aku bahwa semua ini hanya mimpi!!!
Tubuh Han Xue di rendam dalam genangan merah, luka memenuhi sekujur tubuhnya, lupakan tentang bayi mereka, tidak sepotong pun kulit di tubuhnya yang masih utuh. Dia terpelintir di mana-mana. Apa yang bisa Lin Yu dengarkan saat itu hanyalah, Han Xue mencoba memanggil namanya dengan suara lemah dan kesakitan.
Dia menggenggam tangan itu erat, menciumnya dengan enggan, tetapi pria itu telah menutup matanya tanpa aba-aba. "Tidak!!! Xue Bao! Xue Bao, bangun. Jangan bermain lagi, oke. Xue Bao...!!!" Dia berteriak keras hingga urat biru menonjol di wajahnya.
"Ayah!! Papa!!!" Dunia setelah itu terasa monoton.
Lin Yu kehilangan kewarasannya. Ketika petugas medis datang, dia masih memeluk erat Han Xue di lengannya, melarang siapapun merebutnya kekasihnya.
"Pergi! Jangan mendekat!" Raungnya tak terkendali.
Dia tidak tahu siapa itu, tapi Lin Yu merasakan seseorang menampar wajahnya dengan sensasi menggelikan. "Ayah!!!! Sadarlah... Lepaskan papa." Maksud Lin Xiangyi adalah agar Lin Yu membiarkan petugas medis itu menangani luka Han Xue.
Bahkan Lin Xiangyi sendiri tak henti-hentinya menangis. Namun begitu dia berusaha untuk tegar, meskipun tangisannya menjadi sesugukan. "Papa...."
Ketika petugas medis itu membawa Han Xue ke rumah sakit. Sudah terlambat. Pukulan fatal itu menyebabkan dirinya kehilangan nyawa di tempat. Bahkan untuk mengidentifikasi bayinya pun sulit. Dia(bayi) telah menyatu dengan daging dan darah Han Xue.
Lin Yu tidak bisa menerima fakta ini, mengamuk. Mengancam dokter untuk mengembalikan istrinya padanya. "KALIAN HARUS MENYELAMATKANNYA APAPUN YANG TERJADI. JIKA TIDAK, AKU AKAN MELAPORKAN KALIAN KARENA MENIPU! KEMBALIKAN ISTRIKU!!!"
Plak!!!
Tamparan keras kembali mendarat di pipinya, panas dan perih menjalar dengan cepat, membuatnya tertegun. "Ayah..."
"Lin Yu! Mereka bukan Dewa! Lepaskan.... relakan Xiao Xue.... dia sudah...." Meninggal.
Tidak hanya Lin Geng yang terdiam di sana, seluruh keluarga termasuk Wang Bo bahkan hanya bisa meneteskan air mata diam-diam. Kenyataan terlalu kejam untuk mereka terima. Lalu bagaimana Lin Yu bisa merelakannya, dia yang paling menyayangi pria itu.
Lin Yue merasa kemampuan aktingnya tidak seberapa, begitu mendengar kata-kata dokter, tangisnya pecah. Mengalir begitu deras, untuk dia yang di anggap kurang dekat dengan Han Xue, masih bisa merasakan rasa sakit kehilangan. Dia mengerti perasaan kakaknya. Itu sangat menyakitkan.
Lin Yu yang sudah lama goyah mendadak pingsan. Membuat semua orang ketakutan setengah mati. Tang Si meminta dokter untuk memeriksa putranya.
Jelas, hari ini adalah hari paling buruk dan menakutkan dalam hidup mereka.
Kekasih yang di cintai, menantu yang di sayangi, dan ayah yang mencintai, dia pergi, untuk selamanya. Ini benar-benar mimpi buruk!
Itu adalah hari kedua saat Lin Yu terbangun. Dia merasa seolah jatuh ke dalam mimpi buruk yang mengerikan. Tetapi ruangan putih, udara familiar dan ingatan yang masih segar mengingatkan bahwa semua itu nyata. Dadanya sesak, seakan ribuan ton beban di letakkan di sana, dia terengah-engah dengan mata memerah. Untaian kristal berjatuhan tak terkendali. Dia meraung, menjerit dan memohon agar Han Xue kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] He's Out Of The Script
FanfictionHan Xue yang cerah dan periang dan pekerja keras berpindah ke tubuh lain dengan nama yang sama tetapi dunia berbeda. Dia yang tergila-gila pada suaminya sendiri, "Han Xue ini pastilah yang gila." Setelah menerima kenangan dan kenyataan, saatnya bera...