⚠ warning.
Seluruh lampu utama sudah dimatikan. Hanya tersisa lampu di setiap sudut yang redup, memberikan sedikit pencahayaan ditemani gorden jendela yang masih terbuka lebar menunjukkan pemandangan kota Las Vegas. Mashiho tiada henti melirik kearah jam di dinding. Entah kenapa ia menjadi cemas. Junkyu belum juga kembali, bahkan ini sudah lewat dari jam pulangnya.
Mashiho terduduk di sofa. Bersama Haruto yang tertidur di pangkuannya. Putranya itu pulas saat mendengar cerita fiksinya, ditemani usapan di surai yang menghantarkannya ke alam tidur. Ia memandang kearah wajah Haruto. Pahatannya begitu mirip dengan Junkyu. Anak ini begitu tampan seperti Ayahnya.
"Little devil. Saat tidur nama itu sama sekali tidak cocok untuk kamu.." Gumam Mashiho, masih mengusap surai putranya.
Waktu semakin berjalan. Mashiho sudah mulai mengantuk. Ia memejamkan matanya sebentar, tanpa sadar ia juga terbawa ke alam tidurnya bersama sang putra.
Tak lama setelah itu, terdengar akses pintu terbuka.
There he is. Junkyu.
Junkyu mengusap rambutnya yang berantakan kearah belakang. Menampakkan dahinya. Pria itu menghela nafas lelah, melepas jas dan juga dasinya. Lalu menggulung kemeja putihnya seraya melihat sekeliling.
( omg those hands kjk ur so daddy )
Where's my wife?Junkyu lupa. Ia pulang larut. Tentu saja Mashiho tidak menyambut kedatangannya.
Gorden masih terbuka lebar. Disitulah Junkyu tanpa sengaja melihat Mashiho sedang tertidur dengan posisi terduduk di sofa. Ia melangkah, menghampiri istrinya. Mendekat, dan disanalah ia juga menemukan Haruto tertidur di pangkuan Mashiho. Tertidur dengan sangat pulas.
Junkyu menunduk, memperhatikan Haruto yang tertidur. Anak itu sangat lugu ketika tidur. Terkadang ia bisa melihat dirinya sendiri pada wajah Haruto, terlebih saat anak itu menjadi ganas saat berhadapan dengannya.
"Such a little devil." Gumam Junkyu.
Junkyu perlahan mengangkat tubuh kecil Haruto dari pangkuan Mashiho, beralih membawa anak itu ke pelukannya. Menggendongnya. Ia melangkah kearah kamar putranya yang berada di tingkat ke dua sembari ia menahan kepala Haruto dengan telapak tangannya agar anak itu tidak terbangun dari tidurnya yang pulas.
Junkyu bisa mendengar dengkuran lembut Haruto. Begitu ia turunkan di atas tempat tidur, Junkyu menghela nafas. Mematikan lampu kemudian menutup pintu kamarnya kembali.
[ Heroine. ]
Now, Mashiho.
Junkyu sangat hati-hati saat memindahkan Mashiho ke kamar. Hendak menyelimutinya, namun Mashiho tiba-tiba membuka sedikit matanya perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heroine: They Chase Us +Junshiho
Horror[2nd book of Heroine] Pain; obsession, baginya itu adalah hal yang membuatnya merasa dicintai. Warn! M-preg Featuring: Haruto as their son.