Happy Reading
"Aku? Miskin?"
.
Medeia menatap kedua tangannya yang basah karena air, dia mengedarkan pandangannya ke seluruh kamar mandi.
'Tidak buruk'
Medeia menatap Araa yang sedang menggosok tubuhnya dibantu oleh beberapa pelayan lain.
'Dia mengingatkanku pada Nana'
Araa yang merasa ditatap menoleh ke arah Medeia.
"Ada apa Nyonya?"
"Setelah ini ikut bersamaku keluar"
'Aku harus sering keluar rumah jika ingin beradaptasi dengan dunia ini'
Mendengar perkataan Medeia membuat semua pelayan yang disana merinding, karena biasanya jika majikannya meminta salah satu dari mereka untuk ikut pasti berakhir buruk.
"U-untuk apa Nyonya?"
"Untuk memandu ku"
"M-memandu?"
"Ya, saat aku tanya sesuatu kau harus menjawabnya dengan jujur"
Deg.. Deg.. Deg.. Deg..
"B-baik N-nyonya"
Medeia menatap mereka bingung, sebab dari tadi mereka tidak berhenti gemetar.
'Apa pemilik tubuh ini sangat jahat? Sampai aku mengajaknya jalan-jalan saja mereka takut setengah mati, ternyata sifatnya sama dengan diriku yang dulu.'
.
Setelah selesai mandi, Medeia menuju ruang ganti yang menurutnya cukup kecil, di bantu oleh para pelayan untuk bersiap dengan pakaian yang sederhana karena permintaan dari Medeia. Bajunya sederhana bukan harganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs. Medeia [ Lookism ]
Fanfiction"Hey, makhluk kecil." "Tolong jangan panggil aku itu, Medeia. Aku punya nama." "Bagaimana kalau... Sayang? "////////!?" . . . . . . . . . . . . . Bagaimana jika Psyche tidak tau bahwa Iaros akan mencelakai Medeia? Bagaimana jika Medeia mati karena b...