Happy Reading
"Nama orang disini tetap terasa asing ditelinga ku"
.
Dua Bulan Kemudian
Setelah cukup lama tinggal di dunia baru, Medeia merasa bahwa dirinya sudah mengetahui banyak hal tentang dunia ini, dia juga sudah belajar cara menggunakan sumpit berkat bantuan teman sekelasnya, para guru juga sudah tidak terlalu takut padanya dan menganggapnya sebagai seorang murid, dan saat ini dia sedang berada di kantor perusahaan pemilik tubuh yang dia tempati saat ini.
'Tidak dulu tidak sekarang, aku tetap berurusan dengan dokumen'
Medeia menatap seluruh dokumen yang sudah dia kerjakan karena dari pagi sampai malam hari dia ngebut untuk menyelesaikannya padahal sekarang hari Minggu yang seharusnya dia gunakan untuk bersantai.
Medeia meletakkan penanya, dia memutar kursi menatap keluar jendela yang menampilkan suasana malam kota Seoul.
'Jika Halley melihat ini, ekspresi apa yang akan dia keluarkan ya?'
Hening, itulah yang menggambarkan suasana dikantornya, Medeia menyukai itu karena keheningan bisa membuatnya tenang.
Tiba-tiba pikiran Medeia beralih pada seorang anak laki-laki yang dia tolong tadi sore.
'Makhluk kecil itu... Ekspresinya menggemaskan' (kasian kau nak Helio)
Di tempeleng Helio.
Anak itu dihajar oleh siswa dari Kelas Fashion yang Medeia ingat namanya adalah Lee Zin, merasa kasihan karena tidak ada yang membantu akhirnya Medeia yang membantunya dan memberikan uang untuk berobat.
'Dia bilang namanya Park Hyungseok kan? Kenapa nama orang-orang disini sangat aneh?'
Tok.. Tok.. Tok..
Suara ketukan pintu membuyarkan pikiran Medeia tanpa berbalik Medeia menjawab.
"Masuk"
Seorang wanita masuk kedalam setelah mendengar suara Medeia dari dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs. Medeia [ Lookism ]
Fanfiction"Hey, makhluk kecil." "Tolong jangan panggil aku itu, Medeia. Aku punya nama." "Bagaimana kalau... Sayang? "////////!?" . . . . . . . . . . . . . Bagaimana jika Psyche tidak tau bahwa Iaros akan mencelakai Medeia? Bagaimana jika Medeia mati karena b...