1

2K 250 34
                                    








......

"Sepertinya kita kehabisan pengaman. " Sakura menutup kembali laci meja kecil itu saat dia tidak menemukan sesuatu yang dicarinya.

"Benarkah? "

"Hmm.. " Sakura mengangguk sembari menatap kearah pria yang tengah berbaring di atas tempat tidur itu.

"Yasudah,, kalau begitu aku akan keluar untuk membelinya. " Sasuke berdiri dan mulai kembali mengenakan pakaiannya.

"Cepatlah... Dan jangan terlalu lama. " Sakura berucap kearah Sasuke yang sudah berjalan menuju pintu keluar kamar, hingga pria Uchiha itupun benar-benar menghilang di balik pintu itu setelah sebelumnya dia bergumam pelan menanggapi ucapannya.

Sakura kembali duduk diatas tempat tidur dengan helaan nafas pelannya.

Ting...

Ponsel Sasuke yang berada di atas meja kecil di dekat Sakura, terlihat berbunyi.

Dan Sakurapun mengambilnya.

Ada satu pesan masuk disana.

"Aku merindukanmu, Sasuke.. Bisakah kita bertemu??"

Sakura terdiam setelah membaca satu pesan masuk itu.
Raut wajahnya terlihat sedikit meluruh dengan pandangan yang sulit diartikan.

...








'Dimana Sakura?...'
Sasuke langsung mengernyit bingung saat dia tidak mendapati Sakura dikamarnya.

Dia meletakan kantung kecil yang dibawanya itu diatas meja, lalu kemudian Sasuke pun kembali berjalan keluar kamarnya untuk mencari keberadaan gadis cantik itu.

----


"Kau disini.. "

Sasuke memasuki kamar Sakura, dan dia melihat gadis cantik itu yang tengah berkutat dengan buku-bukunya diatas tempat tidurnya.

Sasuke berjalan menuju Sakura yang tidak menanggapi ucapannya, bahkan gadis itu juga tidak melirik kearahnya sedikitpun.

"Sepertinya kau sibuk. Apakah banyak tugas? " mengabaikan rasa ngilu yang sejak tadi mengganggunya, Sasuke lebih memilih pertanyaan lain untuk membuka pembicaraan. "

"Ada beberapa. Dan aku lupa mengerjakannya. " Sakura berucap tanpa menatap kearah Sasuke.

"Aku bisa membatumu. Dan kita bisa mengerjakannya dengan cepat, nanti.
Tapi sebelum itu,, bagaimana kalau sekarang kita lanjutkan dulu hal yang tertunda tadi? "

Sakura langsung menatap Sasuke yang juga tengah menatap kearahnya
"Sara akan datang kesini beberapa menit lagi.
Dan minta saja padanya untuk membantumu menenangkan big baby-mu itu. "

Sasuke terdiam saat melihat Sakura yang kembali berkutat dengan bukunya.
"Kau baik-baik saja? "

"Aku sedang mencobanya. "

Sasuke menghela nafas pelan saat melihat sikap dingin Sakura, hingga dia pun kembali bersuara.
"Bagaimana kalau akhir pekan ini kita pergi berlibur? "

"Sepertinya tidak. "

"Kenapa? "

"Aku malas. "

Hening.

Keduanya terdiam selama beberapa saat.
Dan Sasuke terlihat memikirkan sesuatu.

"Jangan katakan apapun tentangku, kepada Sakura..
Tolong Sasuke,, anggap saja kita tidak pernah bertemu. "

"Maafkan aku. Aku sudah mencoba mencarinya,, tapi sampai saat ini aku belum juga menemukannya. " Sasuke kembali memecah keheningan.

"Sudahlah.. " Sakura kembali menatap Sasuke.
"Kau tidak perlu membuang waktumu untuk melakukan hal yang tidak berguna itu. Jadi jangan lakukan apapun lagi, dan berhentilah mencari. "


Tok..
Tok..
Tok..

"Maaf Nona,, apakah ada Tuan Sasuke didalam? " terdengar suara pelayan di luar pintu kamar Sakura.

"Iya bi,, Sasuke ada di sini. "
Sakura sedikit mengeraskan suaranya hingga pelayan itupun terdengar kembali berucap.

"Ada Nona Sara sedang menunggu di bawah. Dan kalau Tuan Sasuke tidak segera turun, maka Nona Sara akan memaksa untuk naik. "

"Sasuke akan turun sebentar lagi, Bi.. Katakan kepada Sara untuk menunggu. "

Tidak terdengar ucapan apapun lagi dari pelayan itu, sehingga Sakura meyakini kalau pelayan itu sudah pergi.

"Turunlah dan temui kekasihmu itu. " Sakura menatap Sasuke yang masih saja terdiam ditempatnya.

Dan sepertinya pria itu terlihat malas untuk bergerak.

"Yasudah,, kalau kau malas untuk turun, sebaiknya kau tunggu saja sampai Sara datang menemuimu kesini.
"

Tep...

Sasuke menangkap cepat lengan Sakura yang terlihat hendak beranjak, dan pandangan merekapun bertemu.

"Jika seandainya aku bisa menemukan Sasori,, apa kau akan mempercayai perasaanku? "

"......"

-----






"Sasuke.. "
Sara berdiri dari duduknya saat ia melihat Sasuke yang berjalan kearahnya.

"Aku merindukanmu, Sasuke.. "
Sara tersenyum menatap Sasuke yang sudah berdiri dihadapannya.
"Bagaimana kalau kita pergi keluar untuk makan malam? "

"Hn, tidak. Aku sibuk." Sasuke menatap datar perempuan berambut merah didepannya itu.
"Pulanglah.. Banyak pekerjaan yang harus kukerjakan.. "

"Kau selalu saja sibuk saat kutemui seperti ini. " Sara menghentikan langkah Sasuke yang berbalik memunggunginya dan kekasihnya itu hendak melangkah pergi.
"Dan bahkan,, sepertinya sekarang kau benar-benar sudah tidak bisa meluangkan sedikit saja waktumu untukku. " Sara terlihat mulai kesal.
"Kau semakin berubah, Sasuke,, dan itu pasti karena perempuan lain."

Sara melangkah dan berdiri di samping Sasuke yang masih saja bergeming.

"Katakan Sasuke... Katakan apa kau benar-benar sudah bosan padaku, huh.. "

Sasuke terus saja terdiam.

"Apa yang membuatmu bosan padaku, Sasuke?
Katakan padaku, siapa perempuan yang sudah berani merebutmu dariku? "

"...."

-----





"Nah, Sakura-chan.. Mulai sekarang,, kami adalah keluargamu. Kau mengerti sayang.. " Mikoto mengusap lembut rambut panjang Sakura yang hanya terdiam.
"Dan kau Sasuke.. "
Mikoto menatap kearah putranya yang berdiri beberapa langkah disamping mereka.
"Bersikap baiklah terhadap Sakura-chan, dan pastikan jangan sampai sikapmu itu membuatnya merasa tidak nyaman.
Karena jika sampai itu terjadi,, maka kau akan berurusan langsung dengan Kaasan. Kau mengerti itu, huh? "

Sasuke terdiam menatap pantulan dirinya dicermin.

Sudah tujuh tahun berlalu semenjak kedatangan Sakura.

Dan sialnya,, perasaan Sasuke untuk gadis yang kini berstatus sebagai adiknya itu semakin tumbuh dan mendalam.

Sasuke bahkan sudah mencoba untuk mengenyahkan perasaannya.

Tiga tahun yang lalu,, dia mencoba berkencan dengan Sara, namun nihil.

Perasaannya untuk Sakura benar-benar tidak bisa berkurang sedikitpun.

Sasuke tidak bisa jatuh Cinta kepada perempuan lain, selain Sakura.

........






Cerita baru, hihi..

Yang itu ntar di lanjutnya klo udah ingin ya,, soalnya yang minatnya dikit keknya.

Dan yang ini juga tergantung peminat.

Reason (End) PdfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang