Hari sudah mulai larut para pekerja di Kim Company pun mulai berhamburan pulang, Namun seorang pria dengan perawakan tinggi tetap sibuk mengurusi beberapa dokumen penting yang harus ia tanda tangani.
"Kenapa semua orang sangat menyusahkan ku hari ini, Sial." Gumam pria itu sembari menggosok wajahnya kasar.
ia merogoh saku kemejanya segera ingin mengambil ponselnya, Namun ia merasa sesuatu menyelip di bagian sakunya, ia merogoh benda tersebut lalu mengeceknya.
Bukan main. Pria bernama lengkap Kim Taehyung itu terkejut setengah mati ketika nama yang sungguh ia rindukan selama ini terpampang jelas di kartu tersebut "Jennie Kim" Taehyung dengan cepat menyambar ponselnya dan langsung menghubungi nomor yang tertera.
"Anyeonghaseyo? Apakah ada yang bisa kubantu?" Terdengar suara seorang gadis yang ia rindukan selama ini.
"Jennie.., Ini aku Taehyung, Kau masih mengingatku?" Tanya Taehyung sedikit berharap.
"mhmm..sepertinya aku lup- OH AKU MENGINGATNYA, KITA BERTEMU DIPINGGIR SUNGAI HAN ITU?" Tanya gadis itu dengan berteriak sedikit kencang. Membuat lawan bicaranya menutup telinga.
"Astaga, Kecilkan suaramu itu membuat telingaku sakit tahu!"
"Hehe, Aku minta maaf, Aku sungguh merindukanmu Kim, Apa kau ingin bertemu denganku?"
"Aku juga merindukanmu Jennie, Baiklah, Ingin bertemu dimana?"
"Eummm..Bagaimana kalau di tepi sungai itu lagi? Bukankah akan menyenangkan jika kita bertemu di tempat awal kita saling megenal?"
"Baiklah aku tunggu kau jam 19:00 nanti"
"Siap!"
Tanpa berlama lama lagi Taehyung memutuskan panggilan telepon itu, Entah keajaiban dari siapa yang membuat lelaki itu kembali bertemu dengan nya, Taehyung benar benar senang akan hal ini. Ia menyambar jasnya dan kemudian melajukan mobilnya menuju tujuan.
Taehyung memarkirkan mobilnya disebelah toko bunga. Ia dengan cepat berjalan dan mencari keberadaan sang gadis yang ia tunggu tunggu.
"Hey aku disinii" Ucap seorang gadis yang lumayan jauh dari tempat Taehyung berdiri. Dengan gerakan cepat ia berlari kecil.
"Jennie, Kemana saja kau? Aku sungguh merindukanmu" pria itu langsung menyambar tubuh gadis itu karna rasa rindunya yang tak tertahan lagi.
"Hehehe kau berlebihan sekalii, Sejak saat itu aku baru ingat kakekku punya rumah peninggalan ibu dan ayahku untukku, jadi aku jual saja rumah itu toh. Percuma aku punya rumah tapi tak punya uang, Oh iya itu toko bunga milikku!" Ucap gadis itu mengelus punggung kokoh itu dan menunjuk ke arah sebelah mobil Taehyung terparkir.
"Aku tak pernah menyangka akan bertemu denganmu lagi Jennie"
"Heuh, Aku bahkan tidak kemana mana tauu!"
"Kau tidak berubah masih seperti Jennieku yang dulu ku kenal, Masih galak dan menyeramkan" Ucap taehyung terkekeh kecil.
"Yak. Berani nya kau, Iya aku sungguh tak berubah tapi dirimu, Kupikir kau berubah sangat jauh kau tahu?"
"Iya kau benar Jennie, Aku sudah berubah 100% sekarang, Tapi jika untukmu aku akan tetap seperti yang dulu"
"Kau sungguh menyeramkan seperti perampok! Tapi kalau boleh jujur kau sangat tampan Hehe"
"Ck. Mana ada perampok setampan dan sekaya ku" Balas pria itu dengan sombongnya.
"Aku tak peduli kau kaya atau miskin. Oh ya bagaimana dengan tuntutan orang tuamu yang selalu menyuruhmu untuk menikah?"
"Ya. Kupikir mereka sudah sadar dengan kelakuan mereka, Makanya sekarang mereka diam diam saja, Ya baguslah aku senang akan hal itu."
"Sungguh anak yang durhaka," Ucap gadis itu dengan kekehan lucunya.
"Umurmu sekarang berapa? Jennie?"
"Aku sekarang baru menginjak 24 tahun masih sangat muda kan?"
"Iya kau masih sangat muda dan cantik, Kita berbeda 3 tahun."
"Woah! Aku tak pernah mengira kalau kau sudah setua itu, Ku kira kau jauh lebih muda daripada diriku."
"Mana ada begitu! Oh aku tahu! Berarti aku terlihat awet muda kan?"
"Yah. Mungkin bisa dibilang begitu" Jawab jennie tersenyum paksa.
Taehyung, Pria itu tertawa kencang melihat raut wajah gadis itu terlihat seperti anak kecil yang tidak dibolehkan makan eskrim, menggemaskan.
Mereka melanjutkan berbincang sebentar sampai tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 22:00.
"Oh. Taehyung! Sekarang sudah jam 10 kau masih mau disini?"
"Iya Jennie, Aku tahu itu, Aku cukup lelah hari ini apa boleh menginap di rumahmu?" Tanya Taehyung penuh harap
"Eumm..Bukan nya tak mengijinkan mu menginap, Tetapi aku tak punya rumah Tae, aku tinggal di cafe, disitu ada 1 kamar saja. Bagaimana?
"Tak masalah aku bisa tidur dimana saja, Jika boleh"
"Baiklah. Ayo ikut aku" Ajak Jennie menuntun Taehyung untuk masuk ke cafe miliknya.
Cukup besar, Cafe itu dipenuhi dengan interior kayu, Yang membuat kesan hommy, Dan nyaman.
"Aku tidur dimana Jen?"
"Aku ada sofa disini kau mau tidur disini? Atau aku yang tidur disini lalu kau tidur di kamarku?" Tawar Jennie
Merasa tak enak Taehyung memilih tidur di sofa yang mengarah langsung ke dapur.
"Eh, Aku disofa saja, Nyaman kok"
"Baiklah, Sebentar aku ambilkan bantal dan selimut, Disini udaranya cukup dingin, Aku tak mau kau saat bangun sudah mati kedinginan"
"Hei! Baiklah aku pakai selimutmu ya"
Dengan segera Jennie membuka lemari dikamarnya mencari selimut putih polos dan Bantal lalu memberikan nya kepada Taehyung.
"Ini ya, Kalau butuh sesuatu ketuk saja pintuku okey?"
"Iya Jennie terimakasih. Selamat Malam cantik "
Entah darimana Jennie merasa perutnya sekarang penuh dengan kupu kupu, Dan muncul semburat merah di pipi gembul miliknya, Taehyung yang melihat Jennie buru buru masuk ke kamarnya hanya terkekeh lucu.
OKEY GUYSS SEGINI DULU YAA UNTUK CHAPTER INI!! TIMAKASIII!JANGAN TAKUT KALAU AKU GABAKALAN UPDATE LAGI GUYSS SOALNYA INI CERITA UDAH SELESAI DARI LAMA TAPI MALES KU UP HEHEE ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FIRST LOVE.
Short StoryBagaimana jika sepasang insan saling mencintai pada saat pandangan pertamanya? Sebuah sungai yang akan menjadi saksi cinta mereka.