bagian (1)

2.1K 232 17
                                    

Jaemin termenung di kamarnya, hp nya masih menyapa,  Jeno menatap Jaemin dalam diam.

"kau tidak nyaman? " tanya Jeno.

"menurutmu? "

Jaemin malah balik bertanya.

Jeno hendak mendekati Jaemin,  sudah beberapa hari ini Jaemin mendiamkannya karena satu hal dan Jeno benar benar tidak terima itu.

"Keluar! "

Jeno menghentikan langkahnya,  menatap Jaemin dengan tatapan kecewanya.  Tanpa bicara apa apa lagi Jeno langsung keluar dari kamar Jaemin.

"bagaimana? " tanya Renjun.

"biarkan saja" tiba tiba Haechan menyahuti.

"dia sama seperti Mark hyung,  dan itu benar benar memuakan" seru Haechan.

Renjun mendelik kearah Haechan,  meminta anak itu untuk tidak lagi bersuara karena Renjun yakin apa yg keluar dari mulut Haechan itu bisa mengakibatkan suasana semakin runyam.

"ke kamar saja kau" usir Renjun.

Haechan menendang Renjun dulu sebelum melarikan diri.

"aiisshh sialan" maki Renjun.

"kendalikan mulutmu" tegur Jeno.

"maaf,  tapi dia menyebalkan" kesal Renjun.

Jeno memilih duduk di sofa,  Renjun ikut duduk disana.
Jeno kembali memikirkan perubahan sikap Jaemin yg semakin dingin padanya.  Jeno merasa tidak terima,  ini semua karena ulah beberapa fans mereka,  kenapa dia yg kena imbasnya.

"ayo keluar" ajak Renjun.

"aku ikut"

Renjun dan Jeno sampai kaget,  sejak kapan Haechan ada di belakang mereka.

"kau seperti setan"

Haechan tertawa,  "kalian sangat terkejut"

Haechan tiba tiba merangkul Jeno "ayo minum bersamaku"

Jeno langsung menjitak kepala Haechan "kau ada jadwal besok,  apa kau mau manager hyung menceramahimu? "

Haechan tersenyum "akan aneh kalau dia tidak menceramahiku"

Jeno hanya diam,  tidak mau lagi menanggapi kata kata Haechan.

'Haechan hyung,  dimana boneka ayamku? ' 

Haechan langsung melotot kearah Jisung "hey ingat dengan ototmu"

Haechan tiba tiba mengeluarkan hp nya,  "aku akan memberitahu sijeuni betapa maknae kita ini menggilai boneka ayam"

Jisung panik,  langsung lari dan menerjang Haechan "hey,  badanmu sangat berat" keluh Haechan.

Jeno dan Renjun menghindar,  Haechan mencoba melawan Jisung saat anak itu hendak mengambil hp nya,

"YA PARK JISUNG! "

Pergerakan Jisung terhenti, menatap Haechan kesal sekaligus memelas "jebal hyung"

"uuww kiyowok" seru Haechan yg mulai gemas terhadap Jisung.

"Aegyo dulu" perintah Haechan.

Jisung semakin memelas.

"jangan menyuruhku melakukan itu hyung"

Haechan terbahak bahak,  lalu menarik Jisung kedalam pelukannya.

"kau sangat menggemasan"

"iuuukk" Chenle datang dengan tampang julidnya.

"kau iri? " tanya Haechan.

Chenle memasang wajah ingin muntah "aku merinding"

Haechan menendang udara seolah sedang menendang Chenle "andaikan kau bola mungkin kau sudah sampai di planet lain" seru Haechan.

"lepaskan aku hyung"

Haechan segera melepaskan Jisung.  Setelah melepaskan Jisung, Haechan menarik tangan Jeno "ayo pergi,  kita butuh sesuatu yg menyegarkan agar pikiranmu tidak suntuk"

"tidak akan minum"

"tidak,  percayalah"

Jeno mengikuti Haechan.

"aku ikut" seru Renjun.

"no no no,  kau harus menjaga kedua bayi kita,  mereka masih harus selalu dalam kawalan kita"

"kita sudah dewasa hyung" protes Jisung dan Chenle secara bersamaan.

"kiti sidih diwisi hying" ulang Haechan dengan ekspresi yg menyebalkan sekaligus mengejek kedua maknaenya.

Chenle dan Jisung rasanya ingin membunuh Haechan,  tapi tidak bisa karena mereka sangat sayang dengan hyung mereka yg satu itu.

Bersambung

BOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang