O 1

17 3 0
                                    

Pemandian air panas adalah salah satu hal yang paling dibanggakan Hungaria dari rumahnya.

Mintalah dia mengantarmu ke Budapest, dan dia akan dengan senang hati menunjukkan pemandian air panas mana saja yang bakal cocok untumu, dengan berbagai fasilitas. Ingin merasakan terapi spa? Atau sekadar berendam untuk melepas penat? Semua itu bisa ditemukan di Hungaria, kau tinggal pilih.

Tentu saja Hungaria tidak akan menikmati semua sumber air panas itu sendirian. Seperti hari ini, dia mengundang semua temannya untuk mengunjungi pusat pemandian air panas yang baru selesai direnovasi. Sekaligus sebagai ajang promosi, katanya.

"Melewatkan waktu dengan berendam itu hal yang bagus, bukan? Sesekali kita juga butuh relaksasi."

Diantara kumpulan gadis-gadis Eropa itu, hanya Ceko yang bertampang masam. "Hmm ... kuakui tampilan pemandian di tempatmu memang bagus, tapi tidak sehebat yang ada di rumahku," sungutnya.

Belgia merangkulnya sembari tertawa. "Ah, tidak perlu malu begitu, kok, Ceko."

Hungaria ikut senang melihat teman-temannya kelihatan menikmati undangannya. Tiba-tiba, matanya beralih pada rombongan lelaki yang baru saja tiba.

"Hungaria-san, ciao! Terima kasih atas undangannya!" Seperti biasa, Italia yang terlihat paling ceria diantara mereka.

"Fufu ... sama-sama, Ita-chan. Aku juga senang kalian semua bisa datang," balas Hungaria.

Sebelum mempersilakan teman-temannya masuk ke pemandian, Hungaria menatap mereka satu-persatu. Memastikan apakah semua orang yang dia undang sudah datang. Saat itu, secara tidak sengaja matanya bertemu pandang dengan Austria.

"Nah, karena semuanya sudah disini, bagaimana kalau kita langsung masuk saja? Pemandian laki-laki masuk melalui pintu sebelah kiri, para gadis masuk duluan saja, ya, nanti aku menyusul." Hungaria memberi aba-aba.

"Lho, ini bukan pemandian campuran--ADUH!" Prusia menyeletuk, diakhiri jitakan dari adiknya.

Hungaria mengawasi ketika mereka semua memasuki pemandian. Austria berjalan agak di belakang, sehingga Hungaria bisa menghampirinya.

"Hei, terima kasih sudah datang," bisik Hungaria.

Austria menatap gadis itu agak lama, sebelum menjawab, "Hm, terima kasih juga atas undangannya."

-----

Hotspring || Aushun [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang