Di kota dengan indahnya warna senja,
Suaramu yang mengucapkan perpisahan, benar-benar menghancurkan banyak hal,Seperti biasa,
Jalanan dipenuhi banyaknya manusia,
Namun, yang berbeda adalah dimana aku kembali kehilanganmu,Bahkan sampai saat ini aku memimpikanmu,
Dirimu yang tertawa itu,
Berhasil membuat diriku menangisAku ini begitu menyedihkan,
Ketakutan,
Berlari tanpa adanya penunjuk arah jalanHari esok rasanya begitu samar,
Jarak yang tak terukur ini,
Perlahan kehilangan kehangatannyaAku begitu bodoh, bukan?
Andai saja saat itu aku memperhatikan air mata yang terjatuh itu,
Pastinya aku mendukungmu,
Sehingga itu tak lagi menakutkanRasanya berteriak untuk mencari jawaban pun percuma,
Jika tidak ada dirimu di dalamnyaAku kembali berlari untuk mengejar senyuman itu,
Hingga ke ujung dunia,Bahkan,
Sampai masa depan,
Memberikan jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything but the Rain
PoetryNampaknya apa yang bukan milikmu hanya menjadi biasan cahaya langit malam yang mengerubungi kegelapan