"Lapar,"Baru saja bangun, Berlian turun dari kasur kemudian beranjak turun ke bawah. Ke dapur untuk mencari camilan. Ingin memakan makanan berat, tapi rasanya malas sekali untuk mengunyah.
Mencari camilan di laci bagian atas, tinggi Berlian tidak cukup sehingga harus menaiki sebuah kursi. Mendapatkan apa yang ia inginkan, ia turun dan menengok ke sebelah kanan.
Tuhan,
siapa bocah lelaki yang berada di sampingnya ini? Berlian hampir saja jantungan karena melihat lelaki itu.
Tidak pernah melihat sebelumnya, siapa dia?
"Kau.. siapa?"
Berlian turun perlahan dari kursi kemudian menghampiri anak lelaki itu.
"Noona?
"Aku bertanya, kau siapa? Uh, kau pendek sekali, ya. Kau terlihat lucu. Siapa namamu?"
Anak lelaki itu tampak menunduk, sepertinya malu.
"A-Aku, Jeon Jungkook. Bisa dipanggil Jungkook, Noona."
"Baiklah Jungkook, kenapa kau bisa ada di rumahku? Siapa yang membawamu ke sini?"
Jungkook tidak malu lagi, sepertinya Berlian baik. Dia mengangkat kepala, memperlihatkan wajah nya yang terlihat sangat lucu.
"Aku anak pembantu baru, Noona,"
Terdengar menyedihkan sekali.
Berlian jadi merasa bersalah.
"Boleh aku memanggilmu, Kookie?"
Dengan rambut berantakan, belum mandi, dan belum sarapan. Berlian bertanya dengan senyuman manisnya. Tidak tahu saja, Jungkook jadi terkagum-kagum melihat anak dari majikannya tersebut.
Tidak bisa menjawab dengan kata-kata, Jungkook hanya mengangguk saja sebagai jawaban sembari memainkan tangannya.
Semakin terkejut karena Berlian mengelus-elus kepalanya.
"Kau adalah anak yang manis, Kookie. Kau mau jadi temanku, kan?"
Tidak pernah menyangka jika Berlian akan menjadi seorang temannya. Jungkook lagi-lagi hanya mengangguk saja. Rasanya senang sekali bisa menjadi teman dan bagian kehidupan Berlian.
"Hei, jangan mengangguk saja. Berbicaralah,"
"B-Baik, Noona,"
Gugup, membuat Jungkook terlihat semakin lucu di mata Berlian.
"Kenapa kau gugup begitu, sih? Aku tidak akan menggigit mu, kok. Aku juga manusia sepertimu. Aku memakan nasi, aku juga minum air putih. Jadi, jangan takut seperti itu padaku."
"Iya, Noona."
"Oh, iya. Nama ku Choi Berlian. Jangan bingung, aku campuran orang Korea dan Australia, ya."
"Baiklah Noona Berlian."
Berlian tersenyum kemudian dia beranjak ke meja makan, Jungkook seperti anak ayam dan Berlian adalah induknya. Lelaki kecil itu mengikutinua dari belakang, lalu hanya melihat Berlian dari belakang ketika gadis itu duduk di kursi.
"Duduk, sini!"
Jungkook menurut, dia duduk di kursi sebelah Berlian. Menatap gadis itu dengan tatapan bulatnya. Berlian jadinya merasa malu dengan Jungkook, pertama kali dia membalas tatapan anak kecil itu.
"Jangan melihatku seperti itu, aku malu."
Berlian membuka camilan yang ia ambil tadi, kemudian dia taruh di antara dirinya dan juga Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Man
Любовные романыSeingat Berlian, tidak ada pria di rumah kecuali Ayah. Lantas, mengapa saat ia bangun, ia sudah menemukan seorang pria yang lebih muda darinya dan berkata, "Halo, Noona. Perkenalkan, aku Jeon Jungkook. Aku anak dari pembantu baru di sini," Terdengar...