1. Awal mula

1 0 0
                                    

Aku duduk dipojok sembari menunggu teman-temanku yang lainnya melaksanakan Sholat Dhuha. Aku bersama 2 temanku yaitu Aulya dan Babytha sedang haid.

"Lovelyne mana? Bukannya hari ini dia tampil nari ya? Kok ga dateng dateng, Au?"
Tanyaku kepada Aulya.

"Gatau, Rin. Mungkin telat"

BRAK

Itu Lovelyne, dia datang ke sekolah dengan hijab berantakan dengan wajah yang dihiasi makeup karya Mamanya.
Karna siswi-siswi lain sudah merapikan sajadah beserta mukenah nya, buru-buru ia merapikan kerudungnya dengan kaca yang ia bawa.

"Ayo yang nari langsung turun ke kelas 3-D ya"
Perintah ustadzah Nia, Alenta Nia wali kelas 5-D.

Farah, Aira, Lovelyne, Eca, dan Aulya turun kebawah menuju kelas 3-D.

1 jam kemudian, semua kelas turun menuju lapangan untuk menyaksikan acara Puncak Tema. Panggung sudah disiapkan ditengah lapangan, para siswa duduk diatas alas yang sudah disediakan disana. Aku duduk bersebelahan dengan sahabatku, Maureen.

Acara berlangsung, aku duduk dan menonton pertunjukan yang sangat hebat.

Sesekali aku menengok ke arah gerombolan anak 6-A, mencari apakah ada orang yang aku suka atau tidak. Saat kepalaku mulai berputar mencari dimana si doi, ada anak 6-A yang tersenyum sambil melihat ke arahku.

Aku mengalihkan pandanganku dan tertawa kecil karna malu. Sepertinya aku mengenalnya, itu Hanan. Salah satu lelaki famous yang jauh dari kata tampan, namun ia selalu mendapatkan wanita spek bidadari. Ia berada di circle Alvero atau Al, circle buaya yang sangat nakal.

Saat istirahat, aku bergegas ke kantin ditemani Maureen. Aku melewati tempat 6-A duduk dan melihat punggung lelaki pendek yang bahkan aku tidak tahu bahwa itu adalah siswa 6-A yang tadi tidak sengaja bertatapan denganku. Saat aku memperhatikan dia, dia menoleh. Aku terkejut lalu mempercepat langkah kakiku, aku malu. Padahal, aku melihatinya karna dia begitu pendek.

Kembalinya, aku menikmati risol dan sate usus buatan si ibu Kantin. Sangat lezat, aku suka. Acara berlanjut dengan makanan ditanganku, aku kelaparan.

Ditengah berjalannya acara, anak kelas 6B alias kakak kelas perempuan berdiri membuat yang dibelakangnya tidak bisa melihat drama dengan tenang. Aku dan Maureen ikut berdiri agar kita juga bisa melihat dan faham alurnya dramanya.

Menoleh ke kanan, dan aku tidak sengaja bertatapan lagi dengan Hanan. Kali ini, dia menonton drama juga sambil berdiri. Sial, aku tidak suka bertatapan dengannya. Tatapan menjijikkan yang berasal dari buaya, buaya darat. Aku bertatapan tidak hanya sekali dua kali, namun berkali-kali.

"Reen, dari tadi aku tatapan terus sama Hanan"

"Iya tah"

"Hm, apalagi sekarang dia berdiri disana. Aduh, males banget"

Sedikit percakapan dengan Maureen.

Sehabis acara, aku kembali ke kelas dan mengobrol santai dengan Maureen. Aku juga bercanda dengan temanku yang lain.
𓆱

Keesokan harinya.

Ini sudah liburan tahun baru. Aku bisa rebahan dirumah sambil scroll reels Instagram, haha. Tidak sengaja aku menemukan ig kakak kelas dengan username suatu kata dalam bahasa Jawa. Aku iseng mengikuti akun tersebut tanpa mengetahui siapa orang dibaliknya.
Siangnya, akun tersebut mengikuti balik. Dia juga berkomentar di salah satu postinganku, dia mengetik "kecceh". Dia juga menyukai beberapa postinganku, membuatku penasaran tentang dirinya. Aku pun mencoba untuk menghubunginya dan bertanya siapa dirinya.

Tunggu, sepertinya aku punya screenshoot aslinya.

Tunggu, sepertinya aku punya screenshoot aslinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duh duh gk bahaya tah? Wkwk.

Lalu kita asik chattan sampai malam, aku juga mengajaknya untuk collab jj rimek.

Besoknya temanku mengaku bahwa dia disukai Hanan, namun ternyata dia adalah mantan Hanan. Panggil saja Farah. Mereka pernah masuk BK karna ketahuan memiliki hubungan lebih dari teman. Aku dan Farah berniat untuk mengerjai Hanan, dengan cara mengirimkan kode-kode seperti i love you dalam angka. Hanan pun kesal karna dia dikerjai oleh 2 wanita sekaligus, dia merasa dipermainkan. Namun aku dan Farah tidak peduli, kita sebal dengan buaya seperti Hanan.
𓆱

Setelah liburan usai dan setelah banyaknya masalah dengan Hanan yang terlalu panjang jika aku ceritakan disini, aku berkenalan dengan Al tanpa direncanakan. Itu hal yang sangat tidak disengaja. Aku juga bercerita sedikit tentang Hanan, dan mungkin aku sedikit punya rasa untuknya (Hanan).

Saat aku piket, aku ditinggal oleh Maureen dan terpaksa aku harus turun sendiri. Aku mendapati Al dan Hanan di lapangan, saat itu aku panik. Mengapa harus ada 2 orang ini disaat aku sendirian? Al menunjuk Hanan dengan berkata

"Iki tah?" (Ini tah?)

Jelas saja aku langsung melotot ke arah Al, aku menatap Al dengan penuh rasa kesal dan bingung. Suaranya sangat cempreng dan keras, seharusnya Hanan menyadari itu. Aku benci saat saat itu.
Setibanya dirumah, aku langsung menghubungi Al.

Setibanya dirumah, aku langsung menghubungi Al

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buaya buaya itu mengenalku sebagai Ica, bukan Shirin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buaya buaya itu mengenalku sebagai Ica, bukan Shirin. Shirin adalah nama samaranku, nama asliku ada hubungannya dengan nama sebutan "Ica". Aku menamai diriku Ica agar jika mereka mencariku, mereka tidak menemukanku karna nama asliku bukan lah Ica.
𓆱

Semakin lama, aku semakin dekat dengan Al. Dia menyebutku sahabat. Oiya, dia menyukai temanku yang memiliki nama panggilan Lala. Aku sebagai teman baik, menyuruh Al untuk menembaknya. Lala sasimo, saat itu dia menerima Al disaat dia baru saja putus dengan pacarnya yang sebelumnya yaitu Afgan.

Al mengakui aku sahabatnya didepan Lala, suatu kebanggaan bagiku karna dia tidak malu berteman denganku.

           ↻ ◁ II ▷ ↺

TBC

thanks for reading, bb !

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sekedar JanjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang