1. Monster

23 5 0
                                    

1. Monster

Sesosok monster, akan kita sebut sebagai Genta, telah hidup di terowongan bawah tanah selama bertahun - tahun.

Setiap kelokan dalam terowongan itu akan membuat seseorang kebingungan, Ini adalah rumahnya.

Tidak ada siapapun di bawah sini, tapi itu tidak menjadi masalah baginya karena dia suka hidup sendirian, paling tidak itu pikirnya.

Genta jarang keluar rumah, terutama karena tepat di jalan keluar, ada roh penunggu yang selalu berjaga dan akan mengajaknya berbicara setiap kali dia melewati jalan itu.

Kegiatannya sehari - hari adalah menelusuri terowongan, menggali, dan mengambil batu yang kemudian dia kumpulkan dalam satu tempat, Genta sangat menyukai batu.

"Sebuah batu yang sangat lucu~" kata Genta.

Mengambil batu lancip, Genta menuruni terowongan dan menggunakannya untuk membuka sebuah kepompong yang tergeletak di atas tanah, dimana dalam kepompong itu, terdapat sisa tulang belulang seorang nenek yang menurut Genta sudah berada disana sejak dia lahir.

Rangka tulang manusia ini sejenak membuatnya berpikir.

"Aku tidak pernah mengenali siapa ayahku, atau mungkin saja makhluk sepertiku memang tidak memiliki ayah, karena sejak lahir, aku sudah hidup dalam kesendirian." gumam Genta dengan sedih.

Tidak ingin tenggelam dalam perasaan sedih, Genta bercerita bahwa saat pertama kali dia menemukan mayat nenek, dia sangat berharap akan ada makhluk yang keluar dari sana untuk menemaninya, namun nyatanya seberapa lama pun dia menunggu, tidak ada yang keluar.

Untuk itu demi menghilangkan rasa bosannya, dia terkadang berbicara dengan sang nenek.

"Terkadang aku juga menyapanya, tapi sayang sekali dia tidak menjawab~" kata Genta.

Di saat yang bersamaan, dia juga menyantap dagingnya demi bertahan hidup. 

Namun dari waktu ke waktu, Genta sadar bahwa kulit sang nenek menjadi keras dan bagian tubuh yang dia gigit terluka, bahkan mengeluarkan darah. 

Rupanya sang nenek masih hidup, dan untuk itu, dia memutuskan untuk menyantapnya secara perlahan sedikit demi sedikit.

"Hehe, untung saja aku pintar!" kata Genta percaya diri.

Anehnya pada suatu hari, lapisan tubuh sang nenek tiba-tiba mengeras dan membentuk sebuah kepompong, seolah mencegah Genta untuk menggigitnya.

Genta menunggu untuk waktu yang lama, namun tidak ada yang terjadi. hingga kini setelah membuka kembali kepompong  itu menggunakan batu lancip, yang dia temukan hanyalah sisa-sisa tulang manusia.

"Semoga saja aku mendapatkan nenek lainnya." gumam Genta.

Karena lelah, Genta memutuskan untuk tidur, namun malam itu, dia mengalami perasaan takut luar biasa.

Perasaan takutnya ini dia alami setiap waktu, dimana dia selalu merasa ada makhluk - makhluk lain yang mengawasi gerak geriknya, menunggu dirinya untuk melakukan hal bodoh, agar di malam hari saat dia tertidur, mereka dapat mengolok - olok dan menertawakannya.

Terkadang mereka berbisik, berusaha meyakinkannya untuk keluar dari terowongan itu.

Setelah mengalami serangkaian mimpi buruk, Genta selalu terbangun dalam keadaan lelah dan kelaparan.

Namun hari ini, dia terbangun setelah mendengar suara keras yang mengguncang seisi terowongan, memaksanya untuk pergi memeriksa keluar.

Sesuai dugaan, tepat di jalan keluar, sesosok roh yang memakai jubah hitam telah menunggunya.

[END] I Live Under Your HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang