Chapter 1

318 39 12
                                    

Selamat membaca

Satu ruangan kelas 12 B yang sibuk mendengarkan penjelasan guru, duduk sedikit membungkuk dengan laptop yang membagi kefokusan mereka. Ketik demi ketik mengikuti instruksi sang guru pengajar dengan serius, namun ada juga murid gender perempuan yang tidak peduli dengan apa yang ada di depannya. Memiliki rambut biru pendek dengan klip bunga yang senada, Ia tersenyum dengan bola mata coklatnya yang memandang pesona kepada gambar laki-laki di laptop jadulnya.

Seketika kelas menjadi hening, semua menatapnya dan sang guru yang memiliki nama Tsunade berjalan mengarah ke perempuan itu yang sudah pasti sudah dia tebak akan membandel di mata pelajarannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seketika kelas menjadi hening, semua menatapnya dan sang guru yang memiliki nama Tsunade berjalan mengarah ke perempuan itu yang sudah pasti sudah dia tebak akan membandel di mata pelajarannya.

"Konan," ujarnya dengan nada datar.

"Astaga sensei," ujarnya terpaku di tempat.

Konan tidak bisa berkata apa-apa selain tersenyum gugup, akhirnya dia disuruh berdiri di luar kelas dengan mukanya yang datar.

Tingggggg

Secara mengejutkan bell tanda selesainya mata pelajaran pertama telah usai, ini waktunya istirahat. Konan menengok guru Tsunade yang memberi salam ke siswa-siswinya yang teladan untuk bersiap-siap keluar kelas bersama.

"Hehe kami istirahat dulu ya konan," cengir perempuan berambut merah panjang yang bisa kita panggil Tayuya. Dia adalah bestinya Konan selama sekolah di sini.

"Cih," balas Konan menggeser bola matanya sedikit kesal.

"Hei jangan marah, itukan salah mu sendiri... Ngomong-ngomong mau titip apa? Aku sama pacarku mau ke kantin nih!"

"Tidak terima kasih Tayuya," balas Konan masih kesal.

"Hehe ok.. aku duluan ya," Tayuya tertawa penuh kepuasan, sambil melambaikan tangan ia pergi meninggalkan Konan sendiri yang harus berdiri sampai 30 menit istirahat.

Untuk sekolah seterkenal Tokyo High School, sikapnya memang nakal mengelahkan murid cowok. Makanya tidak heran kalau dia terkenal akan sikapnya yang tomboy dan sedikit berandalan.

Berbagai ceramah panjang dan bentakan tegas dari guru tidak membuat hatinya gentar dan kapok, bahkan hukuman apapun juga tidak membuatnya jera. guru setegas Tsunade cuma bisa menghela nafas dan malas menceramahi saat dia berbuat bandel seperti tadi.

Berselang cukup lama dia berdiri, secara mengejutkan tangan seseorang menepuk pundaknya dengan lembut. Ia mendongak pelan, matanya sedikit melebar setelah tahu siapa yang ada di depannya "Naruto -kun..."

Our Love Forever Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang