CHAPTER 2

128 8 1
                                    


"aku pulang".

"kevin kemana saja kau pergi?".

"bukan urusan kau".

"dasar anak tidak tau sopan santun".geram ayah dengan wajah murka.

"aku tidak peduli".

"kemana saja kau,dan perpakaian seperti ini lagi,kevin! kau adalah seorang pangeran jika kau seperti ini lagi kau akan membuat malu ayah dan ibu".

"ada apa ini kevin? ayah?".sahut ibu dari belakang dengan wajah heran.

"liat kelakuan anak mu ini"ayah sambil menunjuk kevin.

"aku tidak peduli".aku langsung lagi ke kamar ku dan tidak memperdulikan mereka.


"kevin .......kevin.........dasar anak kurang ajar".suara nyaringnya ayah bahkan sampai terdengar di kamarku.

DIKAMAR.................

"huh sungguh lelah harus menanggapi omongan ayah yang sangat membosankan".

aku berpenampilan seperti ini juga karena aku ingin melihat sifat asli para warga ku.karena ku tau, pasti jika aku berpenampilan seperti pangeran semua orang akan mencari muka padaku.

"arina.............."

eh.....kenapa aku ngomong ngelantur begini?,jujur saja aku malu sekali saat aku bengong dan menatap ariana karena wajahnya yang cantik dan berpenampilan aneh,menggunakan celana jeans ketat,benda yang berada di tangan nya,baju depan yang ariana bilang adalah cardigan,dan sepatu yang aneh.

"yah....".berpenampilan aneh tapi meskipun begitu tidak mengurangi kadar kecantikannya.

tapi jujur ada satu hal yang mengganjal di pikiran ku adalah saat ariana bertanya tentang tahun? jujur saja saat itu aku merasa biasa biasa aja,dan ketika akan pulang baru aku menyadarinya.


tapi hal yang sangat mengesankan adalah ketika dia berkenalan pada pada ku,pada saat aku berpenampilan lusuh,tak ada satupun yang mau berkenalan dengan ku,BAHKAN BICARA DENGAN KU.

"seperti dia wanita cantik yang mau berkenalan yang tanpa pandang siapapun orang tersebut".


"kenapa kenapa aku selalu memujinya seperti itu".

entalah apa yang kurasakan sepertinya otak ku dipenuhi oleh wanita cantik bernama ariana.


APA YANG TERJADI DENGAN KU ..............................

"semoga saja aku bisa bertemu dengannya lagi besok!".

MY LOVE IN TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang