Kisah ini dibuat semata-mata hanya untuk menghibur saja tidak ada unsur kenyataan dalam cerita ini.
Lahir sebagai anak pertama pasti tak mudah untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan tantangan dan rintangan yang tak mudah. Hidup penuh kemandirian, sederhana, dan apa adanya.
Itulah yang dirasakan oleh 4 gadis cantik dengan kelebihannya masing-masing, sebuah takdir yang tak terduga membuat mereka bertemu dan memiliki nasib yang hampir serupa. Hidup seorang diri dengan seorang adik laki-laki yang menjadi tanggung jawab mereka.
🫂
"Unnie? Lo udah bangun? Hoamhh" gadis berambut pirang yang baru saja terbangun dari tidurnya menuju ke dapur karna merasa haus. Disana dia mendapati rupanya sudah ada yang bangun lebih dulu darinya.
"Iya tumben lo baru bangun Ros?" gadis berpipi gembul yang rupanya sudah bangun lebih dulu itu terlihat mengorak-arik masakan di kompornya. Rose, yang mencium aroma makanan itu menjadi semakin lapar.
"Ahhh baunyaaa enak banget Jen"
Jennie tersenyum kala Rose menyebut masakannya enak meski belum mencoba. Dari aroma saja sudah menggoda. Rasanya pasti tak salah lagi.
"Bangunin Jisoo, Lisa sama bocil-bocil gih dah jam berapa ini ntar pada telat mereka" suruh Jennie. Rose yang sempat mencicip masakan Jennie itu pun beranjak dari sana.
•••
Kamar pertama yang dia masuki adalah kamar Jisoo. Saudara paling tertua di antara mereka. Dia bisa dibilang termasuk paling gampang dibangunin.
Beruntungnya kamar Jisoo tak dikunci. Rose dengan mudahnya bisa memasukinya.
"Unnie bangun dah siang" kata Rose sambil menggoyang-goyangkan tubuh Jisoo agar terbangun. Jisoo terlihat bergerak dan mengerjapkan matanya.
"Eung? Jam berapa ini?" tanya Jisoo sambil memeriksa jam bekernya. Baru pukul 06.10.
"Ayo Jennie dah masak tuh di bawah sarapan mau mateng. Buru aa" tanpa menunggu Jisoo bangun, Rose sudah berjalan keluar kamar. "Ohya jangan lupa bangunin si Manoban sama bocil-bocil ya. Gue mager hehe"
Jisoo memasang muka malas jika sudah disuruh bangunin para kebo-kebo itu. Pasalnya Lisa dan para adik-adik mereka tergolong susah dibangunin kecuali adik dari Jennie yang sikapnya nurun dari kakaknya.
•••
Pukul 06.30 sarapan sudah siap di meja makan. Namun belum ada satupun yang turun karna masih pada sibuk sendiri di kamar. Jennie jadi kesel sendiri. Berasa jadi ibu beneran buat mereka.
Orang pertama yang turun adalah Hyunsuk. Adik laki-laki Jennie. Dia sudah rapi dengan balutan seragam sekolahnya.
"Kok baru kamu ncuk yang turun? Lainnya mana?" tanya Jennie pada Hyunsuk yang baru duduk.
"Gatau kak paling bentar lagi"
Dan benar saja tak lama kemudian rombongan yang ditunggu-tunggu pun keluar juga. Jisoo, Rose, Lisa dan adik-adik mereka turun bersamaan. Sudah kayak mau demo berjamaah.
"Asikkk sarapannya dah jadii" si bocil kematian bernama Jeongwoo itu yang merupakan adik dari Rose berlarian menuju ke tempat duduknya setelah melihat banyak makanan di depan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sibling
FanfictionMenceritakan kisah hidup 4 gadis cantik yang harus bertahan hidup demi adik laki-laki satu-satunya. Memiliki nasib yang hampir serupa membuat takdir menemukan mereka untuk menjadi satu keluarga