1

1 0 0
                                    

     Mentari telah terbit dari ufuk timur, cahaya nya masuk menyinari kamar seorang gadis bernama Evelyn, menyilaukan netra nya, membuatnya terusik hingga terbangun. Ia bangkit dari kasur nya, melangkahkan kaki menuju kamar mandi dan bersiap untuk sekolah, belum mulai belajar, hanya beberapa perkenalan singkat antar murid baru. Tak berlama-lama, Ia pun sudah siap dan berpamitan kepada orang tuanya untuk berangkat ke sekolah. Evelyn berjalan sendirian menuju halte sembari mendengarkan lagu dari ponsel nya, We Go Up-NCT Dream, lagu yang tepat untuk membangkitkan semangat pagi hari.

Se sampai nya di halte Ia membuka aplikasi chat di ponsel nya, membuat janji dengan sang sahabat untuk pergi ke suatu Mall esok hari  pukul 11:00 AM setelah pulang sekolah.

Bertepatan dengan Evelyn yang mematikan ponsel, bus yang ditunggu pun akhirnya tiba, segera saja ia naik ke dalam bus dan mencari tempat duduk, Ia melangkah kan kakinya ke kursi paling belakang, duduk di samping jendela, posisi yang sangat tepat untuk menikmati pemandangan luar yang masih bisa dibilang sepi, jarak rumahnya yang jauh dengan sekolah membuat Evelyn harus berangkat lebih awal.

Bus yang Evelyn tumpangi berhenti di salah satu halte, Evelyn melihat ke arah luar jendela, di sana terdapat seorang lelaki yang mengenakan seragam yang sama dengan yang Ia pakai, lelaki itu naik ke dalam bus, duduk tepat di sebelah Evelyn, Ia melirik name tag lelaki tersebut, “Huang Rendy J. Nama yang bagus.” Batinnya.

Selama di perjalanan, Evelyn bergelut dengan pikirannya sendiri, memikirkan apakah nanti Ia akan langsung mendapatkan teman atau tidak, memikirkan apakah Ia dan teman se bangku nya nanti akan canggung atau tidak, mengingat dirinya memang cukup sulit untuk ber sosialisasi, dan memikirkan…apakah orang yang sedang duduk di sampingnya ini akan menjadi teman seangkatan nya atau justru kakak kelas nya, dia tidak munafik, lelaki bernama Rendy ini memang cukup tampan, tapi sayangnya Ia juga sepertinya cukup tidak acuh.

Cukup lama memikirkan beberapa hal yang terlintas di pikirannya, tak terasa bus nya sudah berhenti di halte dekat sekolahnya, Dwight School City, salah satu sekolah termegah di kota nya, Ia dan lelaki di samping nya segera turun dari bus, Evelyn behenti sejenak di halte untuk memberikan jarak beberapa Langkah antara dirinya dan Rendy.

Setelah dikiranya cukup jauh, Evelyn mulai berjalan masuk ke dalam sekolahnya, masih cukup sepi, baru ada beberapa siswa yang sudah datang, Ia berjalan menyusuri lorong mencari kelas nya, kelas 1-G, setelah sekitar 10 menit mencari, Ia pun menemukannya lalu segera masuk ke dalam kelas, ternyata sudah ada satu orang yang berada di dalam kelas, Ia tidak dapat melihat wajahnya karena orang itu menenggelamkan kepalanya di atas meja, tapi dapat Evelyn pastikan bahwa murid itu seorang laki-laki, Evelyn berjalan ke tempat duduk paling belakang tepat di sebelah jendela yang menghadap ke arah lapangan.

Merasa bosan, Evelyn pun menyetel kembali lagu dari ponsel nya, NCT U – From Home, berbeda dengan yang sebelumnya, lagu yang kali ini memiiki beat yang lebih lembut, Evelyn membuka sebuah buku, buku yang selalu Ia bawa kemana pun untuk mengisi masa luang nya.

Evelyn mulai menuliskan beberapa patah kata yang akhirnya tersusun menjadi kalimat indah penuh makna, melihat ke arah lapangan sembari menghayati lagu guna mencari kata selanjutnya yang dapat Ia masukkan ke dalam surat yang Ia tuliskan entah untuk siapa.

30 menit telah berlalu, kondisi kelas sudah mulai ramai, beberapa murid sudah mulai berkenalan satu sama lain, ada beberapa murid yang masih berkeliling mencari posisi yang tepat, bahkan ada beberapa murid yang bertengkar kecil memperebutkan bangku di samping jendela. Tak lama kemudian bel masuk pun terdengar, salah satu guru laki-laki masuk ke dalam kelas membuat  siswa siswi langsung berhamburan duduk di bangku  yang berada di dekat nya, dan murid yang sedari tadi tidur pun mulai terbangun, tapi Evelyn tetap tidak dapat melihat wajah nya karena terhalang oleh murid lain.

“Selamat pagi anak anak- perkenalkan nama Bapak Alryan Adiyaksa, kalian bisa memanggil saya Pak Adi, Bapak mengajar di bidang mata pelajaran IPA, dan sekaligus menjadi wali kelas kalian, seperti yang sudah diberitahukan sebelumnya, hari ini kegiatan belajar mengajar belum dimulai, kalian hanya akan memperkenalkan diri dan ber sosialisasi dengan teman-teman yang lain.” jelas Pak Adi panjang.

“Tanpa berlama-lama lagi mari kita mulai perkenalan nya ya, dimulai dari siswa paling depan di pojok kanan terlebih dahulu.” lanjutnya.

Satu persatu siswa di kelas mulai memperkenalkan dirinya, sampai di bagiannya, Evelyn pun mulai memperkenalkan dirinya, “Salam kenal, nama saya Evelyn Hyeji Elizabeth, biasa dipanggil Velyn atau Eli, dari Sky High School, senang merangkai kata dan mendengarkan musik, terima kasih, mohon bantuannya.”

Perkenalan pun berlanjut hingga akhirnya di bagian akhir, laki-laki yang tadi berada di kelas paling awal pun berdiri hendak memperkenalkan diri, seperti yang Evelyn duga, itu bukan Rendy, lelaki tersebut mulai memperkenalkan diri, “Saya Kaivan Mevandra Dirgantara, biasa dipanggil Andra, dari Culture High School, hobi bermain basket dan berlatih taekwondo, salam kenal.”

“Baiklah, sekian dulu untuk hari ini, sekarang kalian boleh berkenalan secara pribadi, mengelilingi sekolah atau pun pergi ke kantin, tetapi tidak boleh pulang sebelum jam 11.30, untuk kepengurusan kelas dan lainnya akan kita bahas besok, paham semua?” tanya Pak Adi

“Paham Pak.” sahut seluruh murid di kelas 1-G

“Baik kalau begitu sekian dulu dari bapak, selamat pagi dan tetap semangat.” kata Pak Adi mengakhiri pertemuan pada hari ini, kemudian Ia pun pergi meninggalkan kelas.

Setelah sekiranya Pak Adi sudah melangkah jauh dari kelas, suasana pun kembali ricuh, para murid kembali berkumpul dengan teman teman yang sudah di kenal nya, seakan seperti sudah memiliki kelompoknya masing-masing, kecuali seorang murid yaitu Evelyn, dia masih belum berani untuk memulai percakapan sehingga lebih memilih untuk melanjutkan suratnya.

Kelas sudah mulai sepi, para murid memilih untuk pergi ke kantin guna mengisi perut kosong mereka tak terkecuali dengan Evelyn, Ia juga pergi ke kantin untuk membeli beberapa camilan dan satu kotak susu, Evelyn memutuskan untuk pergi ke taman sekolah karena semua tempat duduk di kantin sudah penuh.

Se sampai nya di taman, Ia melihat Rendy sedang duduk di salah satu bangku taman sedang membaca buku sembari mendengarkan lagu, kemudian terbesit suatu ide di otak Evelyn untuk mencoba berkenalan dengannya, walaupun sedikit gugup Evelyn memberanikan diri untuk menghampiri Rendy, hanya tinggal beberapa Langkah lagi tetapi Evelyn justru membalik kan badannya, ragu akan ide nya sendiri dan takut malah akan menjadi canggung nanti nya.

Baru selangkah Ia berjalan, suara seorang lelaki memanggil nya membuat langkah nya terhenti.

“Hey.”

Evelyn membalikkan badannya lagi, melihat siapa yang baru saja memanggil nya, ternyata itu Rendy, Evelyn melihat ke sekeliling, memastikan apakah yang dipanggil oleh Rendy itu dirinya atau orang lain, tapi tak ada orang lain di taman selain mereka berdua.

“Saya?” tanya Evelyn kembali memastikan.

“Tentu saja, Evelyn kan? Yang tadi di bus?” Rendy balik bertanya.

Evelyn bingung, bagaimana Rendy—lelaki yang ia kira tidak acuh—dapat mengetahui namanya? Bahkan name tag yang digunakan Evelyn tidak terlihat karena tertutupi oleh rambut panjang nya yang tergerai bebas, karena rasa penasaran nya, Ia pun bertanya lagi, “Iya saya, ada apa ya?”

ReminiscenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang