Kalo ada typo tolong komen ya. Happy reading guys!
Bell sekolah telah berbunyi sebanyak empat kali, memberikan tanda bagi seluruh siswa SMA Garuda bahwa hari ini mereka dipulangkan lebih awal. Kebijakan ini diambil oleh sekolah karena para guru sedang mengadakan rapat dan tidak dapat mengawasi siswanya di sekolah. Hal ini memberikan kesempatan bagi para siswa untuk memanfaatkan waktu yang ada untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti belajar, berolahraga, atau melakukan kegiatan lain yang mereka sukai.
Bagi sebagian besar siswa, kesempatan untuk pulang lebih awal adalah suatu kejutan yang menyenangkan. Mereka dapat menghabiskan waktu dengan keluarga mereka, bermain dengan teman-teman, atau mengejar hobinya. Kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk berolahraga di lapangan dan belajar bersama. Namun, tidak sedikit dari mereka memutuskan untuk pulang.
Aksa telah menunggu di halte depan sekolah selama hampir setengah jam, berharap akan dijemput oleh ayahnya. Meskipun sudah beberapa kali menelepon, namun belum ada jawaban. Jika terus seperti ini bisa-bisa Aksa pulang seperti hari-hari biasa dan tidak dapat menikmati kesempatan ini. Jika biasanya Aksa pergi ke sekolah sendiri, hari ini ia merasa malas dan lebih memilih untuk diantar. Namun, kesialan malah menimpanya sendiri.
Tidak lama setelahnya, sebuah motor Ninja berwarna hitam keluar dari gerbang sekolah dan berhenti tepat di depan Aksa. Sang pengendara melepas helmnya. "Aksa. Kok lu belum pulang?" tanya seorang cowok berjaket jeans.
"Eh, Kak Fharel. Ini gue lagi nunggu jemputan," jawab Aksa. Cowok tersebut bernama Fharel, mereka berdua sudah kenal sejak Aksa join ekstrakulikuler basket. Meskipun Fharel adalah seniornya, Aksa terbilang akrab dengan cowok tersebut. Hal ini dikarenakan mereka berdua bisa dibilang rajin menghadiri ekstrakulikuler jika dibandingkan anggota basket lainnya, yang membuat mereka berdua semakin akrab.
"Mau gue antar sa? Sekalian gue juga mau pulang," tawar Fharel. Beberapa hari kemarin, Aksa sempat menolong Fharel yang sedang cidera saat bermain basket dengan mengobati lukanya. Dan hari ini Fharel berniatan untuk membalasnya.
Daripada menunggu kepastian dari ayahnya yang entah sampai kapan, Aksa memilih untuk menerima tawaran dari Fharel. Akhirnya, setelah ini Aksa akan menikmati masa-masa santainya di rumah.
Fharel tergolong pengendara yang suka mengebut. Hal ini membuat Aksa takut, karena kali ini ia berkendara dengan kecepatan yang tidak seperti biasanya. Namun, Fharel menyuruhnya untuk berpegangan bahkan memeluk pada jaket jeans yang dikenakan Fharel.
Aksa yang notabenenya suka dengan bau-bau parfum cowok ganteng merasa bahagia dengan hal tersebut. Ia dengan puas bisa mencium bau wangi dari pakaian yang bercampur bau badan Fharel. Dan pada kesempatan ini ia juga merasa bahagia bisa dibonceng cowok yang masuk dalam kriteria idamannya.
Sesampainya di rumah Aksa, Fharel memutuskan untuk berpamitan dan langsung pulang. "Sa, gue langsung pulang aja ya."
"Kok buru-buru sih, gamau mampir dulu?" tawar Aksa.
"Ngga deh, gue ga enak sama orang tua lu," jawab Fharel.
"Gue di rumah sendirian kok. Ayah lagi kerja, kalo bunda lagi arisan. Jadi santai aja kak," balas Aksa.
Fharel tampak berpikir. Kalau dipikir-pikir ada baiknya kalo ia mampir terlebih dahulu ke rumah Aksa. Karena di rumahnya sudah pasti sepi, dan ia akan merasa kesepian jika langsung pulang ke rumah. Fharel pun menerima tawaran Aksa. "Iya deh, gue mampir dulu. Tapi gue sekalian numpang mandi ya, soalnya badan gue bau keringet. Tadi habis main basket."
"Sejak kapan bau keringet ada yang sewangi itu kak?" batin Aksa. Mereka berdua pun masuk ke rumah dan langsung menuju lantai dua dimana kamar Aksa terletak. Benar saja Fharel memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.
Bersambung...
Kalo suka sama ceritanya jangan lupa vote ya. Karena vote dari kalian bakal bikin aku semangat, ehee...
KAMU SEDANG MEMBACA
[BXB] Terpaksa!
RomanceTitle : Terpaksa! Genre : BL Status : On Going Start : 12 April 2023 End : -