2. Selesai Mandi

6 1 0
                                    

Kalo ada typo tolong komen ya. Happy reading guys!

Fharel merupakan tipe cowok yang mandi dengan waktu yang cukup singkat. Selang waktu kurang dari sepuluh menit, Fharel keluar dari kamar mandi dengan hanya mengunakan celana boxer yang bertuliskan ‘Calvin Klein’ di bagian atasnya, dan cukup ketat jika dilihat. Bagian tubuh atasnya tidak tertupi sama sekali, sehingga bentuk-bentuk otot serta pola kotak-kotak pada perutnya yang terbasahi oleh air terlihat sempurna. Hal tersebut tidak luput dari pandangan Aksa yang sedang bermain ponsel di atas kasur.

Tubuh gagah dari Fharel memang menggoda. Ditambah tetesan air yang masih membasahi tubuhnya, membuat siapapun terpaku melihat pemandangan tersebut. Begitu juga dengan Aksa, ini bukan pertama kalinya ia melihat pemandangan ini. Hal tersebut cukup sering ia lihat di saat mereka berdua sedang bermain basket, pasalnya Fharel sering tidak mengenakan atasan di saat ia bermain basket. Namun menurut Aska kali ini sangat berbeda dan lebih menggoda.

“Sa, handuk lu dimana?” tanya Fharel.

“Bentar kak, gue ambilin,” Aksa berdiri dan mengambil sebuah handuk di dalam lemari. Setelah itu memberikannya kepada Fharel. Andai jika bisa, rasanya Aksa sekalian ingin membantu Fharel untuk mengelapi tubuhnya yang basah.

Setelah Fharel mengelapi tubuhnya, ia memakai kembali celana abu-abunya dan sebuah kaos berwarna putih yang sengaja ia bawa sebagai baju ganti. Kemudian Fharel ikut mendudukkan dirinya di kasur, di samping Aksa. Aroma wangi khas dari Fharel mulai tercium di hidung Aksa.

Tidak lama mereka terdiam dan sibuk dengan ponselnya masing-masing, Fharel membuka pembicaraan. “Eh sa, btw lu uda punya pacar belum semenjak sekolah di SMA Garuda?”

Aksa tidak kaget dengan pertanyaan Fharel yang mengarah ke hal seperti itu. Jika didefinisikan, Fharel memang tipikal cowok yang kepo dengan orang-orang terdekatnya, termasuk Aksa.

“Belum kak, gue lagi pengen fokus belajar dulu. Lagian gue juga baru beberapa bulan dan ini tahap awal gue di jenjang SMA. Ntar kalo uda waktunya aja, jodoh ngga bakal kemana,” jawab Aksa dengan santai dan masih sibuk bermain ponsel.

“Justru itu, ini kan tahapan awal lu. Jadi seharusnya lu bisa mengenal banyak orang baru. Gue aja dulu waktu kelas sepuluh uda punya 4 mantan.” Fharel terlihat membanggakan dirinya. Padahal itu bukan suatu kebanggan.

“Gila, itu lu tiap tengah semester ganti gitu?” Aksa sedikit terheran. Namun, semua orang pasti tidak heran jika banyak cewek yang tertarik dengan cowok seperti Fharel. Tubuh ideal dan tinggi dipadukan dengan wajah yang tempan, membuat siapapun pasti tertarik dengan Fharel.

“Terus, tipe lu yang kayak gimana?”

“Gue si ga masalah sama tipe gue, yang penting dia baik dan sayang sama gue.”

“Kayak gue dong? Haha.” Fharel tertawa, namun berkebalikan dengan ekspresi dan reaksi Aksa.

Aksa tercengang kemudian mengalihkan perhatiannya dari ponsel dan menatap Fharel. “Maksud lu kak?”

“Ehhh.” Fharel terdiam sejenak dan tidak tahu harus menjawab apa. “Maksud gue, tipe lu sama kayak tipe gue gitu.”

“Oh, kirain.” Aksa sedikit lega dengan pernyataan Fharel. Mungkin kali ini Aksa yang salah paham.

Setelah itu, mereka berdua mengobrolkan sesuatu yang tidak terlalu penting. Kemudian Fharel berniatan untuk berpamitan pulang. Namun, keadaan di luar rumah tidak mendukung. Hujan turun dengan lebat disertai angin yang berhembus dengan sangat kencang, membuat Fharel terhalang untuk pulang.
Fharel memutuskan untuk berdiam terlebih dahulu di rumah Aksa dan menuggu hingga hujan reda. Dan mereka berdua memilih untuk tidur bersama di atas kasur yang sama.

Bersambung...

Kalo suka sama ceritanya jangan lupa vote ya. Karena vote dari kalian bakal bikin aku semangat, ehee...

[BXB] Terpaksa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang