"Jika setiap kalimat butuh tanda baca,lalu bagaimana aku membacamu? bahkan di bibirmu aku tersesat"
"Makannya pelan-pelan Ray" ucap Rey membuyarkan otak fokus raya.
Bukan perkataan Rey yang membuatnya begitu,Rey mengusap pelan bawah bibir raya dengan tangannya. " Mau di sisain kapan sii itu mayonaise nya?" Jahil Rey.
Muka raya memerah,rasanya mau gali tanah dan mengubur dirinya sendiri.
"Lo cantik kalo lagi malu" goda Rey
"Bangsat lo,nafsu makan gue jadi ilang"
"Lagian tuh muka jadi merah gitu" Rey terkekeh.
Rasanya raya mau banting muka Rey dengan benda apa saja yang ada di depannya. Baru kali ini jantungnya berpacu lebih cepat tak beraturan."Ray?" Rey menggenggam tangan raya erat.
Sontak raya bungkam karena kaget "Lo cantik,mau gak jadi cantiknya gue?" Tutur Rey dengan sorot mata yang serius.
"Maksud Lo?" Tanya raya polos
"Gue suka sama lo. Lo mau kan jadi my Girlfriend gue?"
"Lo nembak gue? Apa lagi latihan nembak?"
"Gue kira lo pinter,ternyata bego juga" decak Rey
"Sekarang lo ikut gue" ajak Rey sambil menarik tangan raya menuju parkiran."Mau kemana?" Tanya raya heran
"Pokoknya ikut aja,nih pake helm nya" Rey menyodorkan helm.
Dunia raya benar-benar bingung. Entahlah!! Setiap detiknya mengarsip seribu makna. Raya bingung dengan cowok yang sedang membonceng nya itu. Memang raya sudah mengenal Rey dari awal masuk sekolah tetapi ini kali pertamanya raya dan Rey bicara. Rey yang di kenal raya itu orang nya sangat acuh akan sesuatu hal. Maka tidak heran kalau banyak siswi yang bilang dirinya ice boy. Sekarang,jantung raya seakan berdetak dua kali lipat dari sebelumnya. Sebenarnya raya tersentuh sama perlakuan Rey yang menurut nya itu manis. Dan Rey adalah orang pertama yang memperlakukan raya begitu."Turun,betah aja lo di bonceng sama gue"
Byarrr lamunan raya tersadarkan. Tak sadar motor Rey sudah membawanya ke depan gedung yang menjulang tinggi,ia itu apartemen.
"Ngapain lo bawa gue kesini"
"Gausah banyak tanya,lo tinggal ikut aja" Rey menarik tangan raya dan menautkan jarinya di sela-sela jari raya. Raya heran bisa-bisanya dia mau.
Raya hanya membuntuti Rey tanpa bersuara. Entahlah Rey membawanya masuk kedalam lift dan berhenti tepat di depan pintu 1080"Lo yang buka, password nya tanggal lahir Lo"
"Loh kok bisa? Kenapa?"
"Banyak tanya cewek gue ini"
"Dih siapa yang cewek Lo, gak mau masuk gue!"
"Gak bakalan gue apa-apain, Lo tenang aja"
Dengan ragu raya membuka pin pintu dan membukakan lebar pintunya. Saat masuk,raya kaget dengan apa yang di lihat nya. Ruangan itu penuh dengan foto-foto raya yang sepertinya diambil secara diam-diam. Raya masuk kedalam ruangan itu dan menelusuri setiap sudut nya, Terlihat banyak foto raya yang dipajang di ruangan itu.
Dan lengkapi alat musik piano."Ray,sini duduk biar gue cerita" panggil Rey
Raya menghampiri Rey yang sedang duduk santai di atas sofa putih.
"Lo pasti heran kenapa banyak foto Lo" Rey terkekeh.
"Gue suka sama lo Ray,lo liat foto yang sebelah sana? Tunjuk Rey ke arah foto di depannya. "Itu lo kan pas MOS? Nah sejak itu gue suka sama lo" Raya hanya terdiam mendengar kan penuturan Rey,yang begitu serius.
"Diam-diam gue suka foto Lo. Lo cantik ray."
"Pengakuan lagi deh,gue tuh sebenernya suka caper ke lo,cuman lo nya aja gak nyadar."
"Kenapa lo suka sama gue?" Tanya raya gugup
"Gue gak tau alasannya, yang gue tau sesuatu yang berasal dari hati, gak perlu alasan. Ray izinin gue buat selalu jaga lo. Gue mau selalu ada di samping lo gue mau jadi tempat lo berlabuh. Tangan gue siap buat lo genggam, pundak gue siap buat lo nyandar. Gue siap jadi pendengar setiap cerita-cerita lo. Izinin gue buat jadiin lo ratu di kerajaan gue" tutur Rey dengan netra serius.Deg!
Siapa saja tolong raya!. Raya gak suka posisi begini.
Raya mau lari selari-lari nya. Tolong raya!! Raya bingung harus bagaimana.
"Lo gak pantes buat gue Rey, Lo belum tau latar belakang gue" tutur raya dengan tertunduk
"Ray? Udah gue bilang kan gue gak butuh alasan. Gue tulus Ray" jawab Rey
"Maaf gue gak bisa"
"Kenapa Ray?"
"Gue belum yakin"
"Oke gue bakal yakinin lo! Kasih gue waktu satu Minggu. Kalo setelah itu masih belum yakin, Lo bebas dari perasaan gue!."tutur Rey
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Niskala_
Teen Fictionjangan pernah buat cerita tentang hujan, atau kamu akan tenggelam dalam derasnya kenangan. Langit Niskala_